“Tolong aku!” ucap seorang wanita di dalam mobil.
“Bu, Angeline?” Lucas terkejut saat membuka pintu mobil dan melihat Direktur Pemasaran di perusahaan tempatnya bekerja sedang terluka.
Pada saat Lucas dalam perjalanan pulang ke rumah setelah lembur, dia melihat sebuah mobil mewah menabrak trotoar dan masuk ke dalam semak-semak pinggir danau.
Tak disangka, ternyata orang di dalam mobil adalah Angeline Jordan, wanita cantik yang diidam-idamkan oleh banyak pria. Wajahnya berbentuk seperti berlian, berkulit putih, badan proporsional dan yang paling menonjol adalah bentuk dadanya yang 36 D.
Lucas melihat ada benda yang menusuk ke dada Angeline. Dia tahu apa itu karena sering menemukan hal-hal semacam ini ketika masih menjadi Raja Mafia ibukota.
“Tenang, Bu Angeline. Aku akan mengeluarkannya!” ucap Lucas.
Dengan cekatan Lucas membuka kemeja Angeline. Kini wanita itu hanya mengenakan tanktop putih yang membuatnya terlihat begitu menggoda.
Saat Lucas akan menurunkan tanktop dan bra, Angeline menahan tangan Lucas.
“Apa yang kamu lakukan?”
Lucas berhenti. Tatapan mata Angeline masih sama seperti biasanya, tajam. Bagaikan pembunuh berdarah dingin.
Angeline memang terkenal sebagai atasan yang dingin dan galak. Seluruh karyawan telah merasakan didamprat olehnya, termasuk Lucas.
“Aku akan mengeluarkan jarum itu. Jika tidak dikeluarkan, Bu Angeline akan mati dalam waktu 5 menit.”
Angeline tidak memiliki pilihan lain. Meski harus menahan rasa malu tatkala bukit indah miliknya dilihat oleh seorang pria yang bahkan dia tidak kenal. Atau lebih tepatnya, dia lupa siapa orang itu.
Lucas langsung menghisap racun yang masuk ke dalam dada sebelah kiri Angeline.
Satu menit kemudian, Lucas melepas hisapannya dari dada Angeline dan membuang cairan racun yang berhasil dia hisap beserta jarum kecil seperti benang jahit dengan panjang 2 cm, ke tanah. Membuat tanah itu mengeluarkan asap.
‘Aku tidak mengira jika ada orang yang memiliki keahlian itu di Kota Verdansk ini,’ batin Lucas.
Berhubung rumahnya dekat dari lokasi, Lucas berinisiatif untuk membawa Angeline ke rumahnya untuk memulihkan diri.
Lucas menyetir mobil mewah yang bemper depannya mengalami sedikit kerusakan. Motor tuanya ditinggal begitu saja di pinggir jalan.
Baru jalan sebentar, Angeline telah sadar. Dia menoleh ke arah Lucas dan kemudian buru-buru melihat ke tubuhnya karena ingat kejadian terakhir kali.
“Kamu mau membawaku ke mana? Jangan macam-macam!” tanya Angeline dengan nada suara yang tinggi.
“Aku akan membawamu ke rumahku. Bu Angeline bisa memulihkan diri di sana. Jangan khawatir, aku adalah pegawai kontrak di Perusahaan Liquid. Aku berada di divisi pemasaran. Namaku Lucas.”
“Oh … jadi kamu adalah karyawanku?” tanya Angeline sambil memindai Lucas dari ujung kepala sampai ke ujung kaki.
Lucas tampak seperti seorang kriminal di matanya. Padahal Lucas baru saja menyelamatkan nyawanya.
Kini mereka sampai di depan sebuah gang di mana perkampungan kelas bawah berada.
“Kita sudah sampai. Rumahku ada di dalam gang,” ucap Lucas.
Angeline tidak percaya jika dia harus bermalam di tempat kumuh seperti ini. Dia pun dengan cepat menggelengkan kepalanya.
“Aku ini Angeline dari Keluarga Jordan. Aku juga merupakan Direktur Pemasaran di Perusahaan Liquid. Jangan samakan aku dengan orang-orang dari kelasmu yang bisa tidur di tempat seperti itu. Kita berbeda!” Angeline berkata dengan tajam. “antar aku ke hotel bintang 5.”
Lucas menghela napas panjang. Lalu dia berkata, “Hotel terdekat dari sini berjarak kurang lebih 30 menit berkendara. Dan lagi, itu hanya hotel kelas melati. Jika ingin kondisimu memburuk, silakan saja pergi ke sana sendiri.”
Lucas berbicara dengan dingin tanpa memikirkan siapa orang yang sedang diajaknya bicara.
Jelas saja. 5 tahun sebagai Raja Mafia di Ibukota Varkonia, dia berada di puncak dan menjadi satu-satunya orang yang tidak bisa disentuh.
Lucas terbiasa hanya melihat ke bawah.
Setelah berpikir sejenak, akhirnya Angeline ikut dengan Lucas, pulang ke rumah sederhana itu.
Setelahnya, wanita tua itu bergegas menyiapkan kamar Lucas untuk ditempati Angeline.
Baru saja bisa tidur, Angeline terbangun. Dia merasakan tubuhnya menggigil.
Dengan susah payah, Angeline keluar kamar. Dia kemudian melihat Lucas tertidur di sofa.
“Lucas! Bangun!” ucap Angeline. “ambilkan aku selimut lagi. Aku kedinginan.”
Lucas melihat bibir Angeline yang sudah biru. Dia curiga jika racun yang tadi masuk ke tubuh Angeline bukan hanya racun kalajengking api tapi telah dicampur juga dengan racun es.
Lucas mengambil dua selimut yang ada di lemari kamarnya.
“Ini selimutnya. Coba kamu pakai dulu!” seru Lucas.
Angeline kemudian menyelimuti tubuhnya dengan selimut itu. Namun,bukannya merasa hangat, dia malah merasakan lebih dingin.
“Ini tidak berfungsi!” kesal Angeline.
“Kalau begitu, aku akan jadi selimut bagimu,”
“Apa?” Angeline terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Lucas. “jangan macam-macam! Jangan mengambil kesempatan dalam kesempitan! Ingat, aku ini adalah bosmu!”
Lucas mengangkat kedua bahunya.
Karena dia sudah tidak tahan, akhirnya Angeline setuju.
Kemudian mereka berdua pun melepaskan pakaian masing-masing.
Melihat tubuh Angeline tanpa pakaian, membuat Lucas menjadi sangat panas. Senjatanya pun, secara alamiah, masuk ke dalam mode tempur.
Angeline sempat melihat ke arah senjata milik Lucas. Dia tidak menyangka ada senjata yang sebesar itu.
Lucas langsung menyelimuti Angeline dengan tubuhnya.
Dengan cepat, suhu tubuh Angeline naik drastis namun belum sampai pada kondisi normal.
Menyadari hal ini, Lucas melakukan tindakan lebih. Dia menyatukan tubuhnya dengan Angeline.
Lucas terkejut mendapati fakta jika Angeline masih suci.
Angeline akan memberontak. Namun listrik-listrik di tubuhnya menyetrum hingga membuatnya tenggelam.
Setelah semua selesai dan suhu tubuh Angeline telah kembali normal, wanita itu buru-buru mendorong tubuh Lucas.
“Pergi kau, brengsek! Cepat keluar!” pekik Angeline.
Lucas panik. “Ssst … jangan berteriak! Nanti ibuku bangun!”
“Peduli setan! Kamu sudah merenggut kesucianku!” geram Angeline. “aku akan melaporkanmu ke kepolisian agar kamu membusuk di penjara!”
Suara Angeline cukup keras. Lucas begitu khawatir ibunya akan bangun.Oleh karena itu, Lucas lebih memilih untuk mengenakan pakaiannya secara lengkap dibandingkan harus menjelaskan apa yang baru saja dia lakukan dan kemudian Lucas keluar kamar.Benar saja, kekhawatirannya menjadi nyata. Ibunya telah berdiri di depan pintu kamar.Apakah Ibu mendengarnya? Bagaimana jika dia tahu?“Ibu?” wajah Lucas tampak begitu cemas.Yang ditakutkan oleh Lucas adalah kesehatan ibunya jika mengetahui yang baru saja dia lakukan terhadap Angeline.Satu tahun yang lalu, Lucas mendapat kabar jika ibunya mengalami sakit keras.Oleh karena itu, dia memutuskan untuk melepaskan statusnya sebagai Raja Mafia Ibukota dengan seluruh kemewahan dan harta yang dimiliki demi merawat sang ibu.“Apa yang terjadi? Kenapa Angeline teriak-teriak? Kenapa kamu keringetan seperti ini? Apa yang baru saja kamu lakukan di dalam kamar Angeline?” tanya Rose, penuh curiga.Tanpa menunggu jawaban Lucas, Rose berjalan masuk ke dalam
Wanita berwajah oval dengan alis mata tebal,, keluar dari mobil. Dia kemudian terkejut melihat pria yang ditabraknya masih berdiri dengan kokoh seperti tidak terjadi apa-apa.‘Apa yang aku tabrak? Apakah dia punya tulang besi?’Melihat kondisi yang terjadi, Lucas yang baik-baik saja dan mobil bagian depannya yang rusak, Magdalena tidak mau menjadi tersangka.“Hati-hati kalau menyebrang jalan. Apakah kamu buta? Tidak bisa melihat ada mobil yang sedang melaju?” omel balik Magdalena.“Kamu yang buta! Sudah jelas-jelas kamu berkendara dengan ugal-ugalan!” kata Lucas sambil menaikkan sebelah bibirnya.Magdalena menunjuk ke arah mobilnya yang hancur sambil berkata, “Lihat mobilku! Karena ulahmu, mobilku hancur. Untuk memperbaikinya setidaknya memerlukan 50 Juta. Cepat berikan uangnya kepadaku!”“Apa? 50 Juta?” Lucas terkejut mendengarnya.Jelas ini hanyalah akal-akalannya saja.“Ya, benar. Bahkan aku pikir itu akan lebih banyak lagi. Tapi, karena aku lihat kamu orang yang berasal dari kasta
Lucas menghela napas panjang. “Masih untung aku beritahu agar kalian tidak rugi. Jika tidak punya pengetahuan akan barang antik, jangan berlagak seperti ahli. Itu sangat memalukan.”Merasa terhina dengan apa yang dikatakan oleh Lucas, membuat John menggertakan giginya. Sepanjang hidupnya, dia tidak pernah direndahkan oleh seorang anak muda.“Kurang ajar! Berani sekali kamu berbicara seperti itu kepada kami!” geram John. “apa kamu tidak tahu siapa kami?”Lucas tidak terpengaruh dan ekspresi wajah yang datar dan tanpa takut itu, membuat John semakin meradang.Sambil menunjuk wajah Lucas, John berkata, “Kamu ini benar-benar kurang ajar, ya. Kamu bahkan tidak memiliki niat untuk meminta maaf.”“Asal kamu tahu, aku adalah Ketua Dewan Rakyat Kota Verdansk. Sangat mudah bagiku mengusirmu dan seluruh keluargamu dari kota ini. Aku juga dapat dengan mudah menggusur rumahmu tanpa uang ganti rugi!”Lucas tertawa mendapat ancaman seperti itu dari John.“Jadi kerjaan Ketua Dewan Rakyat itu hanya me
Sontak saja, semua yang ada di sana terkejut mendengar Lucas adalah tamunya Angeline.Dengan raut wajah terkejut, Bella bertanya, “Apa? Dia temanmu? Kenapa kamu bisa berteman dengan orang rendahan?”“Kenapa? Dia adalah karyawan perusahaan kita. Secara langsung, dia membantu kita mendapatkan uang selama ini. Jadi, kenapa aku tidak boleh berteman dengannya?” kata Angeline.“Dia itu hanyalah karyawan kontrak. Tidak pantas anggota Keluarga Jordan berteman dengannya,” kata Bella sambil melirik tajam ke arah Lucas.Dengan dingin, Angeline berkata, “Dia bukan hanya sekedar teman.”Bella mengerutkan keningnya. “Jangan bilang kalau kalian berpacaran?”Angeline tidak menjawab pertanyaan itu. Dia menarik tangan Lucas dan membawanya masuk ke dalam rumah.Di dalam rumah, terlihat sudah ramai. Beberapa anggota Keluarga Jordan terlihat sedang berbincang-bincang satu dengan yang lainnya.Ketika Angeline dan Lucas masuk, semua menjadi sunyi. Fokus mereka tertuju kepada dua orang yang baru datang itu.
Seketika seisi ruangan menjadi hening. Namun beberapa saat kemudian, ruangan itu kembali meledak dengan gelak tawa. “Hahaha … konyol sekali. Apa kamu pikir mendapatkan investasi semudah bermain permainan monopoli?” Bella terkekeh. “orang miskin memang tidak tahu apa-apa tentang bisnis.” “Cih! Kamu pikir, kamu adalah orang hebat dengan relasi luas dan kuat? Kamu itu hanya seorang karyawan kontrak. Kesempatan kamu untuk mendapatkannya tertutup rapat,” kata Jeremy. “Aku dengar, lebih dari setengah perusahaan di Provinsi Everdale telah mengajukan investasi dan kebanyakan adalah perusahaan dengan valuasi di atas Perusahaan Liquid. Memangnya, apa caramu supaya bisa dapat investasi? Mengemis seperti keahlianmu? Atau menjadi alas kaki? Percuma saja, itu tidak akan bisa,” kata Sabrina sambil mengangkat sebelah bibirnya. Cemoohan datang juga dari yang lainnya. Seolah semua orang ingin mengomentari “kekonyolan” Lucas. “Aku kenal dengan orang-orang yang ada di sana. Presiden Direkturnya dulu
Angeline memejamkan matanya tanpa melakukan perlawanan sedikitpun. Aroma tubuh Lucas, membuatnya nyaman dan tenang.Angeline merasakan ada sesuatu yang menyentuh tubuhnya secara perlahan, mulai dari pundak, turun ke dada hingga sampai ke pinggangnya, membuat bulu kuduknya berdiri.“Nah, sudah. Bu Angeline tidak boleh menyetir tanpa menggunakan sabuk pengaman,” ucap Lucas.Sontak saja, Angeline langsung membuka matanya, terkejut karena yang terjadi ternyata bukan seperti yang dia pikirkan.‘Jadi, dia hanya ingin memakaikan aku sabuk pengaman? Bukan ingin menyentuhku?’ batin Angeline.Bercampur antara rasa kesal dan malu, Angeline mendorong tubuh Lucas dengan cukup keras.“Sana pergi!”Lucas mengerutkan keningnya. Dia tidak mengerti kenapa Angeline marah kepadanya, padahal dia melakukan perbuatan baik.“Kenapa Bu Angeline marah?” tanya Lucas dengan polosnya.“Ehm … ya itu … kamu. Kenapa kamu dekat-dekat dengan tubuhku? Mau mencari kesempatan dalam kesempitan lagi?” Angeline mencari alas
Mendengar tempat yang selama bertahun-tahun menjadi “rumah” baginya sedang berada dalam masalah besar, membuat Lucas marah. Apalagi ketika mengetahui kalau rakyat juga terkena dampaknya, membuat Lucas tambah geram.Namun, tidak semudah itu memutuskan untuk kembali. Ada banyak hal yang dipertimbangkan, dan yang paling utama adalah ibunya.“Berapa lama kira-kira kalian bisa bertahan?” tanya Lucas.“Jika kekuatan mereka masih sama, kami bisa bertahan setidaknya sampai 6 bulan ke depan. Tapi, kemungkinan untuk Veleno hancur, bisa lebih cepat lagi karena setiap hari mereka bertambah kuat,” ucap Axel dengan mimik wajah yang cemas. “oleh karena alasan itulah aku datang mencarimu, The Obsidian Blade. Kami sangat membutuhkanmu.”Lucas menganggukkan kepalanya. Lalu, dia berkata, “Sampaikan kepada Angelo, aku akan kembali di waktu yang tepat. Untuk sekarang, kalian bermain aman saja dan jangan membuat keributan mencolok. Minimalisir gesekan dengan Organisasi Dominus Noctis maupun organisasi mana
Lucas terperanjat karena melihat sosok wanita menyebalkan yang kemarin dia temui. “Kamu! Untuk apa kamu ke sini? Apa kamu memata-matai aku?” tanya Magdalena dengan tatapan mata yang tajam. Dengan ekspresi wajah yang malas, Lucas menjawab, “Jangan kepedean. Untuk apa aku mencarimu? Aku ke sini karena aku ingin bertemu dengan pemilik restoran ini.” Magdalena mengerutkan keningnya. Lalu dia berkata, “Untuk apa kamu ingin bertemu denganku? Katanya kamu tidak mengikutiku? Dasar penipu ulung!” Lucas terkejut ketika mengetahui Magdalena adalah pemilik restoran tersebut. “Oh, jadi pemiliknya adalah kamu. Bagus kalau begitu, jadi aku bisa langsung bicara,” kata Lucas. Magdalena menyilangkan tangan di dada. Wajahnya tampak meremehkan. “Apa yang mau kamu bicarakan? Mau minta pekerjaan?” tanya Magdalena. “Aku sudah memiliki pekerjaan. Kedatanganku ke sini karena aku ingin protes mengenai pembangunan atau renovasi restoranmu ini. Debu yang dihasilkan sangat parah sekali. Banyak warga yang
Apa yang dikatakan oleh Lisa membuat Angeline patah.Sejak kecil dia memang selalu dikesampingkan. Posisinya sekarang pun harus dia dapat dengan kerja keras yang sangat hebat. Jauh berbeda dengan Jeremy yang tidak harus membuktikan apapun untuk mendapatkan posisi yang sangat tinggi.Angeline terdiam sejenak sebelum berkata dengan nada rendah. "Tapi kamu berjanji, Nek.”"Ya, Nenek tahu,” jawab Lisa dengan ringan. “Tapi sebagai gantinya, Nenek akan memastikan kamu mendapatkan deviden yang sangat tinggi. Lebih tinggi dari siapa pun di keluarga ini. Bukankah itu cukup adil?""Deviden?" Angeline mengulang kata itu dengan nada datar. "Nenek pikir aku melakukan semua ini demi uang? Aku ingin pengakuan, Nek. Aku ingin posisiku dihormati."Lisa menyandarkan tubuhnya, senyumnya memudar. "Kamu harus mengerti, posisi pemimpin perusahaan bukan untukmu. Kamu terlalu ... keras kepala. Perusahaan ini butuh pemimpin yang lebih fleksibel." Angeline menggelengkan kepala, menatap Lisa dengan tatapan kec
Angeline duduk diam di ruang keluarga. Tatapannya kosong, dan pundaknya terlihat sedikit turun, jauh dari sikap tegas dan dingin yang biasa ia tunjukkan.Lucas muncul dari lantai dua, mengenakan kemeja hitam sederhana, namun auranya tetap memancarkan karisma seorang pemimpin. Dia berjalan mendekati Angeline, lalu berhenti tepat di belakangnya."Kau terlihat tidak seperti biasanya," ujar Lucas, nadanya ringan namun khawatir. "Ada apa?"Angeline tidak langsung menjawab. Dia menarik napas panjang, mencoba menutupi perasaannya."Tidak ada apa-apa. Aku hanya lelah."Lucas mendengus kecil. "Lelah? Angeline Jordan yang aku kenal tidak pernah menyerah pada rasa lelah. Ini pasti soal perusahaan, bukan?"Angeline menggelengkan kepala sambil tersenyum tipis. "Aku bilang, tidak ada apa-apa. Jangan terlalu penasaran."Lucas memutar kursi di sebelah Angeline dan duduk. "Angeline, aku tahu sesuatu mengganggumu. Kau bisa terus menutupinya, atau kau bisa bicara. Aku tidak akan memaksamu, tapi aku di s
Tawaran itu sangat besar dan rasanya tidak mungkin bagi Laudrup untuk menolaknya. Nominalnya terlalu besar untuk dilewatkan.Matteo menatap kedua mata Laudrup dalam-dalam. Dia pun tersenyum tipis.Pria itu sangat yakin kalau Laudrup tertarik dengan tawaran yang diberikan olehnya itu. Sebab, pertahanan terlemah seseorang adalah ketika dia harus menerima serangan uang.“Pak Matteo ingin mengajakku bergabung?” tanya Laudrup dengan mata yang terbuka lebar dan berbinar.Dari reaksi yang ditunjukan oleh Laudrup, terlihat jelas jika pria itu tertarik dengan tawaran yang diberikan oleh Matteo. Hal ini disadari oleh Matteo.“Ya, tentu saja. Aku sangat yakin dengan bergabungnya kamu di sasana Dragon's Den, akan membantu sasana berkembang lebih cepat. Oleh sebab itu, aku akan mengajukan tawaran untukmu agar mau bergabung dengan sasana Dragon's Den,” ucap Matteo.“Jadi, aku akan menawarkan bayaran tinggi kepadamu di setiap pertandingan yang kamu jalani. Kamu akan mendapatkan bayaran paling rendah
Laudrup pernah melihat Matteo beberapa kali di televisi. Namun Baru kali ini dia bertemu secara langsung.Dia pun sangat bingung sekali kenapa seorang seperti Matteo bisa mengenalinya yang bukanlah siapa-siapa.Sambil menganggukkan kepalanya Laudrup berkata, “Ya, aku Laudrup. Ada yang bisa aku bantu?”Matteo tersenyum dengan sangat lebar. Akhirnya dia bisa bertemu dengan seseorang yang direkomendasikan oleh John.“Apakah kamu punya waktu? Aku ingin mengajakmu makan malam. Bagaimana?” tanya Matteo.Diajak oleh pemimpin keluarga Bellucci, tentu saja Laudrup merasa senang. Dia tidak memiliki alasan apapun untuk menolaknya karena pada dasarnya, dia tidak tahu jika Matteo sekarang ini memiliki sasana yang sedang dipersiapkan untuk menyaingi sasana Brotherhood.“Boleh, Pak, jika memang ingin mengajakku makan malam. Aku sangat tersanjung sekali,” ucap Laudrup.Saat ini Laudrup mengira jika Matteo suka dengan penampilannya sebagai seorang petarung tinju bawah tanah dan untuk besok lusa, dia a
Lucas tidak mungkin kembali bekerja karena sudah meminta izin kepada Angeline untuk menyelesaikan urusan. Jadi dia memutuskan untuk pergi ke sasana Brotherhood.Dia ingin lebih dekat dengan para petarung dari sasana miliknya itu sehingga terjadi sebuah hubungan yang erat. Dengan begitu mereka bisa bekerja sama lebih baik lagi..Sesampainya di sana, seperti biasa dia disebut oleh Moretti dan Diego.“Apakah hari ini ada latihan?” tanya Lucas.Moretti menjawab, “Iya, ada Ketua. Sekarang sedang ada dua latihan terpisah. Ya satu latihan biasa dan yang satunya lagi latihan khusus untuk mempersiapkan pertandingan besok lusa.”“Oh ya? Bagus sekali. Jadi ada pertandingan besok lusa? Berapa petarung yang akan turun dari sasana kita?” tanya Lucas.“Ada tiga petarung yang akan bertanding. Mereka akan melawan petarung dari sasana yang berbeda semuanya, tidak ada yang sama,” jawab Moretti.“Kalau begitu, ayo kita ke sana. Aku ingin melihat bagaimana mereka berlatih,” kata Lucas.“Baik. Ayo kita ke
Kontrol kerjasama dibuat oleh perusahaan pusat, jadi Camila tidak mengetahui apa-apa. Namun, dia percaya jika tidak ada sesuatu yang melanggar hukum atau manipulasi surat. Sebab, investasi itu diberikan kepada perusahaan Liquid atas rekomendasi dari Lucas.Selain itu poin yang dimasalahkan adalah sebuah keuntungan bagi Lucas. Jadi, tidak ada yang salah tadi itu. “Oh ini… iya, memang ada poin itu, karena kami menerima proposal yang kalian berikan yang dibuat oleh Angeline. Jadi, kami percaya dengan proyek yang sudah disusun olehnya dan ingin memastikan semuanya berjalan dengan lancar dan sesuai dengan yang ditawarkan oleh kami,” jelas Camila sambil tersenyum.Duaaar!Penjelasan dari Camila, bagaikan sebuah petir yang menyambar di siang bolong bagi Jeremy. Dia tidak percaya jika poin itu benar-benar dibuat oleh perusahaan Golden Star.“Apa Bu Direktur yakin jika poin ini dibuat oleh perusahaan Golden Star atas pertimbangan menyeluruh yang disetujui oleh para pemimpin? Atau jangan-janga
Pikiran mereka sudah sangat buruk kepada Lucas dan juga Angeline. Mereka menduga jika kecurigaan mereka selama ini, terbukti dengan kehadiran Lucas.Lisa yang tadinya sudah berpihak kepada Angeline dan telah menyiapkan pertemuan setelah pulang dari perusahaan Golden Star, kini menjadi terpengaruh. Dia pun menjadi sangat kesal sekali kepada Angeline.“Dasar! Bikin malu saja! Mau ditaruh di mana wajahku ini, di mata orang-orang dari perusahaan Golden Star?” geram Lisa.“Ini tidak bisa dibiarkan! Aku akan membuat perhitungan kepadanya!” geram Jeremy.Pria itu kemudian berjalan cepat menghampiri Lucas yang kini sedang berbincang dengan seorang satpam dengan begitu ramah.“Lucas!”Mendengar namanya dipanggil, Lucas menoleh. Dia tidak terkejut dengan kehadiran Jeremy dan Lisa.Jeremy tidak suka dengan sikap Lucas yang terlihat tenang dan penuh sandiwara.“Untuk apa kamu di sini? Bukankah seharusnya kamu sedang bekerja di kantor?” tanya Jeremy dengan nada suara yang tinggi.“Dasar tidak tah
Pelukan itu terasa sangat hangat. Sabrina seperti melepaskan semua kesakitan yang dialaminya selama ini. “Sabrina! Kemana saja kamu? Kenapa tidak ada kabar sama sekali? Membuat nenek cemas,” tanya Rose sambil mengusap punggung sang cucu. Sabrina melepaskan pelukannya. Dia ingin sekali jujur dengan apa yang dialaminya. Namun, dia tidak berani. Sudah cukup baginya untuk melawan Lucas. Dia tidak mau melakukannya lagi. “Aku mengalami kecelakaan dan dirawat di rumah seseorang yang ada di desa. Ponselku hilang, jadinya aku tidak bisa menghubungi siapa-siapa. Setelah aku pulih, aku baru bisa pulang,” terang Sabrina. “Apa? Kamu mengalami kecelakaan? Bagaimana kondisimu sekarang?” tanya Rose dengan sangat cemas. Sabrina tersenyum sambil berkata, “Sekarang aku baik-baik saja. Luka-lukanya pun sudah sembuh karena memang hanya luka kecil saja.” Lisa mengajak Sabrina duduk di sofa. “Jadi bagaimana ceritanya kamu bisa kecelakaan?” tanya Rose. Sabrina pun kemudian menceritakan keja
Lucas khawatir jika Sabrina langsung bertemu dengan Lisa, malah akan membuat situasinya menjadi tidak baik. Dan lagi, dia takut Sabrina akan terhasut oleh omongan-omongan dari Rose. Selama ini, Lisa memang selalu bisa mempengaruhi orang-orang dengan perkataannya. “Tenang saja. Serahkan semuanya kepadaku. Angeline pasti akan menjadi wakil presiden direktur seperti yang sudah seharusnya,” kata Sabrina sambil tersenyum dengan lebar. Lucas pun mengangguk sambil berkata, “Ya sudah kalau begitu, aku serahkan semua ya kepadamu. Jangan kecewakan aku!” Sabrina mengangguk sambil berkata, “Aku akan lakukan yang terbaik.” Lucas pun kemudian langsung menyusul Angeline masuk ke dalam kamar. Malam ini, dia tidak bisa pisah kamar dengan Angeline karena ada Sabrina. Lucas membuka pintu kamar dengan perlahan agar tidak membangunkan Angeline. Ketika dia masuk, tampak wajah Angeline yang sangat polos, tanda wanita itu sedang terlelap. ‘Aku tidak pernah menyangka akan terjebak dalam hubungan