author-banner
Falisha Ashia
Falisha Ashia
Author

Novels by Falisha Ashia

Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia

Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia

Lucas memutuskan berhenti menjadi Raja Mafia karena kesehatan sang ibu yang memburuk. Namun, saat kehidupan sedang berjalan normal, dia harus menarik bos cantik di tempatnya bekerja ke dalam pelukan, yang membuatnya terpaksa kembali menjadi Raja Mafia.
อ่าน
Chapter: Perkataan Yang Menyakitkan
“Aku mengerti maksudmu,” kata Angeline dengan nada yang mulai melunak. “Tapi kamu juga harus mengerti kalau aku sedang sibuk. Kalau memang darurat, seharusnya kamu bisa mengirimkan pesan terlebih dahulu.”Lucas menatap istrinya dalam diam selama beberapa detik sebelum akhirnya menjawab dengan suara datar, “Aku takut jika aku hanya mengirim pesan, kamu malah salah paham lagi. Mengingat kamu sedang marah padaku.”Angeline menarik napas dalam, menahan diri agar nada bicaranya tetap tenang. “Baiklah. Sekarang, apa kamu yakin jika Carlos benar-benar akan bertindak nekat?”Lucas mengangguk pelan. “Untuk masalah yakin, bisa dibilang aku yakin. Aku mendengarnya langsung dari mulutnya, dan aku melihat matanya ketika dia mengatakannya. Tapi … aku tetap berharap tidak akan terjadi apa-apa.”“Kalau begitu,” kata Angeline sambil menyilangkan tangan di dada, “apa rencanamu?”Lucas melangkah lebih dekat. “Aku hanya ingin kamu mendengarkan dan bekerja sama denganku. Tidak ada rencana rumit. Aku hanya
ปรับปรุงล่าสุด: 2025-04-14
Chapter: Ternyata Benar Orang Yang Sama
Lucas masih berdiri di tepi taman saat namanya terpampang jelas di layar aplikasi: Carlos. Sopir taksi online barusan. Wajahnya, nada bicaranya, dan kalimat terakhir yang dia ucapkan, semuanya kini menggelitik rasa curiga yang tak bisa lagi diabaikan.“Carlos…” gumam Lucas.Ia memejamkan mata sejenak. Nama itu tidak asing.Lalu ia teringat. Randy. Matias. Dua orang bawahan Angeline yang merupakan otak penggelapan dana di perusahaan BQuality. Mereka menyebut 5 nama yang membantu mereka menggelapkan dana dan kelima orang itu juga ikut menggelapkan dana. Salah satu nama pelaku adalah Carlos.Lucas menggeram pelan. Kalau itu memang orang yang sama…Tanpa menunda waktu, Lucas menekan tombol panggilan di layar ponselnya. Ia menghubungi Angeline.Nada sambung terdengar.Sekali.Dua kali.Tiga kali.Tidak dijawab.Lucas menggertakkan gigi, napasnya mulai memburu.Ia mencoba lagi. Sama. Tidak ada jawaban.“Ayolah, Angeline. Jangan marah terus. Sekarang bukan waktu yang tepat,” ucap Lucas.Ia m
ปรับปรุงล่าสุด: 2025-04-14
Chapter: Sopir Taksi Online
Lea menatap Lucas yang masih duduk di kursi makan. Dalam hatinya, ia berharap pria itu akan berbalik dan menghampirinya. Mungkin menatap matanya lebih lama. Mungkin menyentuhnya. Menarik pinggangnya ke dalam pelukan. Atau membisikkan sesuatu yang hanya mereka berdua yang tahu.Rumah sedang kosong. Hanya ada mereka di situ. Angeline sudah pergi. Tidak akan ada yang melihat.Namun Lucas hanya berdiri."Aku akan pergi berolahraga," katanya tenang sambil membetulkan kerah jaket olahraganya.Lea tersenyum tipis, meski hatinya sedikit tenggelam. “Tidak mau sarapan dulu, Tuan?”Lucas menggeleng pelan. “Setelah olahraga saja. Perutku tidak terbiasa diisi sebelum gerak. Terasa berat.”Lea mengangguk. “Baik, Tuan.”Lucas melirik meja makan. “Kamu boleh makan saja pancake dan smoothies yang kubuat tadi. Sayang kalau dibuang.”“Baik. Terima kasih,” jawab Lea pelan.Lucas meninggalkan dapur dengan langkah santai. Suara sepatunya pelan, berirama. Lea hanya bisa memandangi punggung pria itu menghila
ปรับปรุงล่าสุด: 2025-04-13
Chapter: Sarapan Sebagai Permintaan Maaf
“Aku akan membantumu,” ujar Jeremy mantap.Carlos menatapnya dengan penuh harap. “Kamu sungguh-sungguh?”“Tentu saja,” jawab Jeremy sambil menatap lurus ke depan. “Kebetulan, aku punya kenalan di BQuality.”Carlos sedikit membungkuk. “Kenalan? Siapa?”Jeremy tersenyum kecil, lalu menggeleng. “Lebih baik tidak aku sebutkan sekarang. Tapi orang itu cukup penting di dalam perusahaan.”Carlos menahan tanya. Ada keraguan di matanya, namun ia menahannya. Ia tahu, dia tidak berada dalam posisi untuk menuntut apa pun.Jeremy menyesap bourbon-nya sekali lagi. “Kamu hanya perlu mempercayakannya padaku. Mungkin akan ada beberapa hal yang perlu kamu bantu nanti, tapi saat ini, cukup tenang saja.”Carlos mengangguk perlahan. “Baik. Aku percaya. Dan ... terima kasih. Aku ... aku minta maaf jika tadi terlalu curiga.”“Tidak masalah,” balas Jeremy, masih dengan nada tenang. “sudah sewajarnya orang dalam posisi sepertimu bersikap waspada. Tapi percayalah, Carlos, bantuan ini bukan semata-mata karena r
ปรับปรุงล่าสุด: 2025-04-12
Chapter: Sedang Tidak Baik
Lampu neon berpendar di langit-langit klub malam, menyiram ruangan dengan warna ungu dan biru elektrik. Musik berdentum keras, menembus lantai dan membuat setiap gelas bergetar halus di atas meja. Di tengah keramaian itu, Jeremy duduk seorang diri di sofa VIP, menatap kosong ke arah bar. Gelas kristal berisi bourbon masih utuh di tangannya. Minuman keras tidak membantu banyak. Kepalanya masih terasa berat.“Jeremy.” suara manja itu terdengar di sampingnya.Selena berdiri dengan dress merah menyala, tubuhnya bergerak mengikuti irama musik yang menghentak.“Ayo berdansa. Jangan terlalu tenggelam dalam pikiranmu sendiri,” ujarnya sambil tersenyum.Jeremy hanya menggeleng pelan. Lalu dia berkata, “Aku sedang tidak berminat malam ini. Aku hanya ingin duduk dan menikmati suasana.”Selena menghela napas. Ia mencondongkan tubuh, duduk di sisi Jeremy. “Apa ada masalah? Jangan terlalu dipikirkan. Setidaknya malam ini, lepaskan semuanya meskipun hanya sebentar.”Jeremy meneguk minumannya. Alkoho
ปรับปรุงล่าสุด: 2025-04-11
Chapter: Rasa Cemburu Yang Kembali Hadir
Langit sore mulai menggelap saat mobil hitam berlogo perusahaan Bellucci berhenti di halaman rumah besar mereka. Angeline melangkah keluar dengan langkah lesu. Hari itu begitu melelahkan, penuh dengan rapat dan dokumen yang membuat otaknya terasa penuh sesak.Ia membuka pintu rumah, lalu langsung menaiki tangga ke lantai atas. Rumah terasa sunyi. Tak ada suara musik, tak ada aroma masakan. Yang terdengar hanya suara air yang mengalir dari kamar mandi.Begitu membuka pintu kamar, aroma sabun langsung menyeruak. Angeline menatap ke arah kamar mandi. Terdengar suara guyuran air dari balik pintu kaca buram. Ia melirik ke arah keranjang pakaian kotor, melihat kemeja Lucas yang dikenakannya tadi pagi sudah tergeletak di sana, basah keringat. Di atas sofa single, tergeletak ponsel Lucas. Layarnya menyala beberapa kali—tanda pesan masuk.Angeline berjalan ke arah meja riasnya. Ia melepaskan sepatu hak tinggi, menjatuhkan tubuh ke kursi dengan napas berat. Tangan kanannya menjangkau anting-ant
ปรับปรุงล่าสุด: 2025-04-10
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status