Share

94, This is Me

MALAMNYA Manggala gelisah di ranjang. Sudah dini hari. Nyaris tengah malam baru dia sampai di flat setelah mengantar Nayara pulang dari Mak. Dia memang biasa tak tidur sampai pagi, tapi hanya tak bisa tidur dan gelisah tapi pikirannya kosong. Kali ini kepalanya penuh. Rencana pindah kantor, pernikahannya, Manuskrip, anak-anaknya yang lama, Nayara, dan yang lain berhimpitan mengisi kepalanya sampai terasa sangat penuh. Kepalanya berdenyut. Dia harus mencari pengalih perhatian.

Melirik ponsel di nakas, dia tahu, cahaya ponsel akan semakin membuatnya sulit tidur. Tapi cuma melalui ponsel dia bisa terhubung dengan Nayara. Sambil mendengus, dia menyambar ponsel, langsung membuka chat dengan Nayara.

Last seen dua menit lalu.

Dia belum tidur.

MGP     : Kenapa belum tidur?

Tanda ceklis yang langsung berubah warna bisa langsung membentuk senyum di wajahnya.

&

Sandra Setiawan

Oh iya, kalau order ojol, baiknya memang seperti Manggala. Yang pergi siapa yang order siapa. Biar bisa kelacak. Ya memang sih, ojol lebih safe daripada opang karena ada tracker-nya, tapi tetap aja, prepare for the worse. Enaknya sih naik ojek yang sudah kita kenal entah opang atau ojol. Ini apa dah malah bahas ojol? Part ini nyes-nyes nyelekit tapi sweet. Pernah nggak sih ngalamin kondisi seperti Manggala? Banyak masalah, cuma butuh ditemani aja. Nggak usah banyak ngomong cari solusi. Temani aja. Di sini sudah makin jelas switching mereka. Manggala jadi kuat, Nayara malah lemah. Kenapa sih diputer gitu? Biar Nayara nggak sombong dan Manggala lebih percaya diri.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status