Beranda / Romansa / Patah / 91, Manuskrip

Share

91, Manuskrip

HARI yang baru, kesibukan yang sama.

“Makan yuk.” Tiba-tiba Manggala ada di sampingnya.

“Astaga!” Nayara yang sedang serius bekerja terkejut. “Jam berapa ini?” Dia menunjuk jam di PC.

“Aku benar-benar akan pecat kamu, Nayara.” Manggala menarik sebuah kursi lalu duduk di samping Nayara. Begitu dekat seperti kubikel Nayara terjebak di tengah. Manggala menggeser isi meja lalu menarik keyboard mendekat ke arahnya kemudian membuka browser. Tapi ketika dia ingin mengetik sesuatu Nayara mengambil tangan itu.

“Kuku kamu cepat sekali tumbuhnya,” ujarnya menarik sebelah tangan Manggala sambil tangan yang lain merogoh kotak kecil di meja. Mencari gunting kuku. Namun Manggala menarik tangannya.

“Kuku kamu nggak boleh panjang, Manggala.”

“Aku nggak akan begitu lagi.”

“Aku. Nggak. Percaya.” Mendesis sambil menatap sinis, dia menarik lag

Sandra Setiawan

Ah, Manggala. Mau dong dikasih mahar start up. Anti mainstream banget tuh maharnya. Tapi saya nggak dikasih mahar start up macam manuskrip nggak apa-apa deh. Cuma berharap beneran ada aplikasi seperti itu. Beneran bisa mempermudah riset. Mudah-mudahan ada programmer yang baca novel saya lalu eksekusi kehaluan saya itu.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status