Share

Bab 145: Aku Marah!

“Kenapa kamu ke sini?”

Pertanyaan Rosalyn membuat sosok itu kesulitan bicara, bahkan hendak melangkah keluar sebab tidak ingin dihujani kata-kata amarah. Apalagi air muka Rosalyn sangat buas seperti hewan kelaparan yang tidak makan berminggu-minggu.

“Aku salah masuk ruangan.”

“Fabian tunggu!” panggil Rosalyn. Ia melangkah lebar menyusul teman kecilnya.

Tidak lupa ia menutup pintu ruang rawat agar Dewa dapat istirahat dan tidak terganggu oleh kebisingan dari luar.

“Jangan marah,” ucap Fabian membuka percakapan.

“Kalian berkomplot! Harusnya kamu memberitahu aku. Bukan seperti ini.”

Luapan kekecewaan meluncur cepat dari bibir merah muda. Rosalyn memang merasa kesal pada Fabian sebab belakangan ini pria itu membantu Dewa melakukan banyak hal termasuk menutupi rahasia besar.

“Iya mau bagaimana lagi, ini semua demi kebaikanmu dan Arimbi. Seandainya kamu tahu, apa bisa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status