Short
Pasti Ada yang Mencintaimu

Pasti Ada yang Mencintaimu

By:  JihanKumpleto
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
Hindi Sapat ang Ratings
19Mga Kabanata
4views
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Tahun keenam aku bersama Felix Darian. Aku berkata, "Felix, aku mau menikah." Pria itu tersentak, seketika tersadar dari lamunannya, tampak agak canggung ketika berujar, "Silvia, kamu tahu kalau perusahaan sedang dalam tahap penting untuk pendanaan. Untuk sementara ini, aku belum bisa memikirkan tentang hal itu …." "Nggak masalah," balasku. Aku tersenyum acuh tak acuh. Felix salah paham. Aku memang akan menikah, tetapi bukan dengannya.

view more

Pinakabagong kabanata

Libreng Preview

Bab 1

"Ibu ... tolong bantu aku menyampaikan pada Kakek kalau aku bersedia kembali untuk perjodohan itu," ujarku."Benarkah?" Ibuku terdengar senang, tetapi kemudian dia merasa ragu. Dia melanjutkan, "Tunggu dulu, bagaimana dengan pacarmu yang sudah berhubungan bertahun-tahun denganmu itu? Kami memang ingin kamu mendapatkan pasangan yang setara, tapi kalau ....""Sudah tidak ada lagi. Tolong aturkan saja pernikahannya," balasku.Ibuku tidak langsung menanyakan alasan di baliknya. Dia hanya berkata, "Kamu pikirkan lagi dalam dua hari ini. Memang benar, kakekmu sudah memilihkan calon itu dengan sangat hati-hati. Sekarang, pria itu juga sedang mengelola perusahaan investasi keluarga mereka. Tapi ini masalah pernikahan, Ibu tetap berharap agar kamu nggak bertindak gegabah.""Ibu, aku nggak bertindak gegabah. Aku sudah memikirkannya dengan matang," kataku.Kemarin saat berbicara dengan adik laki-lakiku di telepon, dia tanpa sengaja mengatakan semuanya. Aku mengetahui bahwa rantai keuangan keluarg...

Magandang libro sa parehong oras

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

Walang Komento
19 Kabanata
Bab 1
"Ibu ... tolong bantu aku menyampaikan pada Kakek kalau aku bersedia kembali untuk perjodohan itu," ujarku."Benarkah?" Ibuku terdengar senang, tetapi kemudian dia merasa ragu. Dia melanjutkan, "Tunggu dulu, bagaimana dengan pacarmu yang sudah berhubungan bertahun-tahun denganmu itu? Kami memang ingin kamu mendapatkan pasangan yang setara, tapi kalau ....""Sudah tidak ada lagi. Tolong aturkan saja pernikahannya," balasku.Ibuku tidak langsung menanyakan alasan di baliknya. Dia hanya berkata, "Kamu pikirkan lagi dalam dua hari ini. Memang benar, kakekmu sudah memilihkan calon itu dengan sangat hati-hati. Sekarang, pria itu juga sedang mengelola perusahaan investasi keluarga mereka. Tapi ini masalah pernikahan, Ibu tetap berharap agar kamu nggak bertindak gegabah.""Ibu, aku nggak bertindak gegabah. Aku sudah memikirkannya dengan matang," kataku.Kemarin saat berbicara dengan adik laki-lakiku di telepon, dia tanpa sengaja mengatakan semuanya. Aku mengetahui bahwa rantai keuangan keluarg
Magbasa pa
Bab 2
Sesampainya di rumah, aku duduk termenung di sofa untuk waktu yang lama.Tanda-tanda keretakan hubunganku dengan Felix sebenarnya sudah muncul sejak bulan lalu.Awalnya aku benar-benar tidak mengerti, bagaimana mungkin cinta bisa berubah secepat itu?Setiap kali aku mencurigai hubungan Felix dengan Yoana, dia akan selalu berkata, "Kamu terlalu banyak berpikir. Aku hanya menganggap dia sebagai adikku, jadi aku lebih perhatian padanya."Awalnya, aku sungguh memercayainya.Karena kebaikan Felix padaku tidak mungkin palsu. Aku juga sangat yakin kalau dia mencintaiku.Sampai suatu hari saat menghadiri pesta bersama temannya, Felix mabuk berat. Aku pun datang menjemputnya.Dari mulut temannya yang juga mabuk, aku tidak sengaja mendengar kebenarannya."Felix dan Yoana ... mereka tumbuh besar bersama. Sebelum dia mengejarmu, dia pernah menyatakan cinta pada Yoana terlebih dulu, tapi Yoana menolaknya.""Mana bisa hubungan sedekat itu dilupakan dengan mudah?""Alasan Felix mengejarmu itu ... kar
Magbasa pa
Bab 3
Sebelum melangkah masuk ke kantor Felix, aku sempat ragu sejenak.Bukan karena bimbang atau tidak rela.Namun, ini karena aku belum memikirkan bagaimana caranya agar dia menandatangani dokumen ini tanpa banyak tanya.Setelah sistem kepegawaian perusahaan dibenahi, aku pun harus menandatangani ulang kontrak kerja.Selain itu, posisiku sebagai direktur desain cukup sensitif. Bisnis keluargaku pun ada kaitannya dengan industri ini. Jika dokumen pengunduran diri tidak diurus dengan benar, ini bisa jadi merepotkan saat aku kembali ke Kota Bana nanti.Aku membuka pintu, lalu melangkah masuk. Sebelum sempat mengucapkan sepatah kata pun, aku melihat Yoana sedang duduk di seberang Felix.Pantas saja meja kerja di dekat pintu kosong.Rupanya sudah dipindahkan ke sini.Yoana yang pertama melihatku. Dia menepuk kepala Felix, lalu berkata dengan suara manja, "Felix!"Suara Felix terdengar lembut penuh kasih sayang, "Sudah, jangan mengganggu dulu. Aku akan menyelesaikan perjanjian ini dulu.""Aku ng
Magbasa pa
Bab 4
Felix mengingkari janjinya.Dia tidak pulang.Selama beberapa hari berturut-turut, dia bahkan tidak muncul sekali pun.Aku baru tahu bahwa Felix sedang melakukan perjalanan bisnis lagi ketika menelepon Liana.Kali ini, dia bersama Yoana lagi.Namun, ini justru memberiku lebih banyak waktu untuk membereskan segalanya.Di kalender, hanya tersisa 7 hari lagi.Hari itu, saat aku sedang mengemas barang-barang yang akan aku bawa ke Kota Bana, Liana tiba-tiba menelepon."Silvia, apa kamu salah menulis alamat untuk pengiriman paket?""Apa?""Itu adalah gaun pengantinmu dan Felix, dikirim ke kantor atas namamu. Si Felix-mu ini bahkan menghabiskan banyak uang untuk gaun pengantin yang dibuat khusus. Gaun pengantin buatan AND ini paling nggak harganya mencapai lebih dari sepuluh digit. Dia pasti sudah menghabiskan semua tabungannya. Apa dia nggak memikirkan kehidupan kalian setelah menikah?" ujar Liana.Aku buru-buru ke kantor. Begitu membuka paketnya, aku juga tertegun.Ukurannya memang pas deng
Magbasa pa
Bab 5
[Silvia, seberapa pun kamu ingin menikah, kamu nggak bisa memaksa orang menikah, 'kan?][Apa kamu pikir dengan membeli satu gaun pengantin bisa membuat Felix ingin menikahimu?][Dari dulu dia sudah berjanji hanya akan menikah denganku. Kamu jangan bermimpi.]Dalam perjalanan, aku menatap pesan WhatasApp dari Yoana dengan rasa lelah yang menumpuk.Aku menyetir keliling Kota Jawan selama berjam-jam, sampai lewat tengah malam. Angin yang dingin menusuk ke tulang. Baru setelah benar-benar menggigil, aku pulang ke rumah.Yang mengejutkan, lampu rumah menyala terang benderang begitu aku membuka pintu.Felix yang duduk di sofa langsung berdiri menyambutku. "Kenapa kamu baru kembali malam sekali?""Aku pergi jalan-jalan," jawabku.Aku akan segera pergi, jadi aku ingin menatap kota tempatku hidup selama bertahun-tahun ini sekali lagi untuk sedikit lebih lama.Felix mengangguk, lalu hendak memelukku. Aku tanpa sadar mundur selangkah.Kening Felix tampak berkerut halus. "Apa kamu masih marah?""T
Magbasa pa
Bab 6
Felix masuk sambil membawa ponselnya, langsung bertanya dengan nada menekan.Aku melirik sekilas. Memang benar itu adalah iklan yang aku unggah.Harga yang aku tawarkan sangat rendah. Hari itu juga, jamnya langsung terjual.Aku tersenyum, lalu mengarang cerita, "Itu bukan milikku. Bukannya Liana juga membeli sepasang jam tangan dengan suaminya? Sekarang dia ingin menggantinya dengan model yang baru, jadi dia memintaku membantu menjualkannya.""Begitu, ya ...."Felix tampaknya hanya setengah memercayaiku, tetapi pandangannya mulai melunak. "Silvia, akhir-akhir ini aku memang terlalu sibuk. Mungkin aku kurang perhatian pada perasaanmu. Kalau ada yang membuatmu merasa nggak senang, kamu harus mengatakannya padaku. Jangan dipendam, oke?" ujar pria itu.Aku menundukkan kepala sambil membalas, "Baiklah.""Setelah ibuku meninggal karena sakit tahun lalu, aku hanya memilikimu."Felix memelukku seperti harta karun yang berharga. Nada suaranya seperti penuh janji, tetapi juga terselip rasa bersa
Magbasa pa
Bab 7
Liana menghela napas, "Dia benar-benar anak konglomerat yang lahir dengan sendok emas. Kita saja harus mencari Perusahaan Investasi Rowan untuk masuk pasar saham. Tapi aku dengar, Perusahaan Investasi Rowan hanya diberikan pada Steven untuk latihan oleh Keluarga Quinn."Kota Bana.Keluarga Quinn, Steven Quinn, perusahaan investasi.Semuanya cocok.Ketika Liana menyadari aku tidak merespons, dia bertanya, "Silvia, apa kamu mendengarkanku?""Ya, aku dengar."Aku mengerutkan bibir sambil berkata, "Aku akan menyampaikan apa yang kamu katakan pada Felix."Liana akhirnya merasa lega. "Baguslah. Oh ya, apa kamu sudah menentukan tanggal pernikahan? Undanganku harus yang versi cetak, jangan hanya menggunakan undangan elektronik secara asal-asalan!"Aku tersenyum sembari membalas, "Tanggalnya minggu depan juga. Untuk masalah undangan, kamu tenang saja."Ini adalah keluarga sekelas Keluarga Quinn.Undangan untuk tamu tentu saja versi cetak semua.Beberapa hari lalu, saat ibuku menelepon menanyaka
Magbasa pa
Bab 8
Saat Felix menerima pesan itu, dia baru saja menidurkan gadis yang tumbuh bersamanya sejak kecil.Fajar mulai menyingsing, langit di ufuk timur mulai tampak keputihan.Begitu mendengar notifikasi dari ponselnya, reaksi pertamanya adalah mengernyit khawatir, takut akan membangunkan Yoana.Namun, setelah melihat nama pengirim pesan, Felix tetap mengambil ponsel itu dengan sangat hati-hati.[Felix, kita putus saja.]Kerutan di dahi Felix tampak makin dalam. Dia mengangkat tangan, hendak memijat pangkal hidungnya, tetapi tangannya digenggam erat oleh Yoana.Dalam tidurnya, Yoana masih bergumam, "Felix …."…Ekspresi tidak sabar di wajah Felix perlahan memudar, digantikan dengan rasa sayang yang sudah terbiasa dia berikan.Dia menahan diri, menepuk lembut punggung tangan Yoana, lalu berkata dengan suara pelan, "Aku akan pergi ke ruang tamu sebentar untuk menjawab panggilan kerja. Kamu bisa tidur dengan tenang."Setelah memastikan Yoana kembali tertidur dengan tenang, Felix perlahan menarik
Magbasa pa
Bab 9
Aku tidak menyangka, saat pesawat mendarat di Kota Bana, yang menjemputku bukan orang lain.Melainkan Steven Quinn sendiri.Orang yang akan menghabiskan hidup bersamaku.Sosok yang sangat terkenal di dunia keuangan, sering tampil dalam wawancara.Wajahnya juga luar biasa tampan, sulit untuk tidak mengingat wajah seperti itu.Dia berdiri di samping mobil dengan mantel kasmir hitam. Tubuhnya tinggi tegap, memancarkan aura lembut yang menampakkan ketajaman halus.Benar-benar berwibawa.Sebelum aku sempat bereaksi, dia sudah melangkah cepat menghampiriku, mengambil koper dari tanganku, lalu berkata dengan suara rendah yang dalam, "Barang bawaanmu sedikit sekali?""Ya."Angin dingin berembus, membuatku menghirup udara dingin. Tanpa sadar, aku menjelaskan, "Banyak barang yang nggak penting, jadi aku malas membawanya pulang."Begitu pula dengan orang.Semuanya perlu dilepaskan pada waktunya.Steven mengangguk pelan, menyerahkan koper ke sopir, lalu membukakan pintu belakang untukku. "Ayo, aku
Magbasa pa
Bab 10
Dulu aku tidak pernah merasa bahwa ibuku bisa berbicara setajam ini.Aku tertegun. "Kenapa Ibu bertanya begitu?""Dari kecil kamu sudah punya sifat keras kepala. Kamu akan berjalan terus meski salah. Kalau bukan karena dia selingkuh, mana mungkin kamu akan kembali?"Aku terdiam.Mataku terasa panas, tetapi ucapan ibuku malah membuatku tertawa dalam tangisan. "Jadi, selama ini Ibu berpikir kalau aku memang salah jalan, ya?""Nggak juga."Ibuku menyendokkan sepotong iga asam manis ke piringku. "Hidup itu nggak ada jawaban pastinya. Jalan yang kita anggap salah hari ini, siapa tahu justru berguna untuk hari esok.""Ibu akan mendukung semua keputusanmu. Keluarga ini akan selalu menjadi tempatmu pulang."Tangisku tidak bisa ditahan lagi, air mata mengalir deras di wajahku.Ibuku memelukku, mengelus punggungku dengan lembut. "Sudah, jangan bersedih lagi. Ayahmu sudah bilang, karena anak itu sudah menyakitimu, jangan harap perusahaannya bisa terus berjalan."Aku kembali terdiam.Tangisku lang
Magbasa pa
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status