Saat Felix menerima pesan itu, dia baru saja menidurkan gadis yang tumbuh bersamanya sejak kecil.Fajar mulai menyingsing, langit di ufuk timur mulai tampak keputihan.Begitu mendengar notifikasi dari ponselnya, reaksi pertamanya adalah mengernyit khawatir, takut akan membangunkan Yoana.Namun, setelah melihat nama pengirim pesan, Felix tetap mengambil ponsel itu dengan sangat hati-hati.[Felix, kita putus saja.]Kerutan di dahi Felix tampak makin dalam. Dia mengangkat tangan, hendak memijat pangkal hidungnya, tetapi tangannya digenggam erat oleh Yoana.Dalam tidurnya, Yoana masih bergumam, "Felix …."…Ekspresi tidak sabar di wajah Felix perlahan memudar, digantikan dengan rasa sayang yang sudah terbiasa dia berikan.Dia menahan diri, menepuk lembut punggung tangan Yoana, lalu berkata dengan suara pelan, "Aku akan pergi ke ruang tamu sebentar untuk menjawab panggilan kerja. Kamu bisa tidur dengan tenang."Setelah memastikan Yoana kembali tertidur dengan tenang, Felix perlahan menarik
Read more