Beberapa hari setelah pulang ke rumah, ibuku hampir tidak pernah beranjak dari sisiku selain saat tidur.Dia menemaniku memastikan setiap detail pernikahan, tak peduli sekecil apa pun itu.Menurut ibuku, pernikahan hanya terjadi sekali seumur hidup, jadi harus benar-benar sesuai dengan keinginanku.Hari itu, pasangan suami istri dari Keluarga Quinn, bersama dengan Steven, datang berkunjung ke rumah.Mereka membawa banyak hadiah mewah.Cecil menyelipkan sepasang gelang hijau ke pergelangan tanganku sambil tersenyum, lalu berkata, "Sekarang, aku hanya berharap kalian segera menikah, supaya kamu bisa membantuku mengurus Steven.""Anak ini makin lama makin nggak memiliki sentuhan manusia sama sekali."Ketika mendengar ini, wajahku mulai memanas. Tanpa sadar aku melirik ke arah Steven.Seperti yang sudah aku duga, dia masih menunjukkan ekspresi acuh tak acuh seperti biasa.Aku menggenggam telapak tanganku, lalu berkata dengan sedikit malu, "Bibi Cecil, Pak Steven ...."Baru saja aku mengata
Read more