Share

Pingsan

Dengan gugupnya Avanthe meninggalkan Kai seorang diri. Beranjak masuk ke dalam kamar diliputi kebutuhan menarik napas yang dalam. Dia langsung mencari pakaian yang pantas. Celana kain panjang dan pakaian hangat merah muda. Rambutnya yang lembab – basah, dibiarkan menjuntai di belakang punggung.

Avanthe mematut diri sebentar di depan cermin. Memperhatikan wajah pucat dengan sudut bibir tersisa samar – samar bekas tamparan, dan senyum getir yang mencoba menghias di sana.

Untuk keberkian kali Avanthe menarik napas dalam; tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang dirinya. Paling tidak itu yang coba dia lakukan untuk mendorong sebuah naluri bertahan; sebuah naluri supaya dia tahu kapan harus menyerah dan tidak.

Segera Avanthe mengembuskan secara perlahan kemudian memutuskan satu tekad menemui Kai yang mungkin sedang menunggunya di luar. Persis demikian yang masih Kai lakukan. Senyum pria itu ramah saat Avanthe mendatangi ruang tamu.

“Kau mau minum apa, Kau? Teh hangat atau kopi?” ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Susi_miu
Cepat atau lambat kak wkwk.
goodnovel comment avatar
ALi Nda
kasihan Ava bilalah hidup nya akan bahagia
goodnovel comment avatar
Susi_miu
Love u kak wkwk.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status