Share

Bab 103 | Novalunosis

"Jo, Alessa sudah sadar," ucap Mina memberitahu Pria itu.

Jovian mendapati Alessa sudah terlelap di ruang perawatan biasa, bedanya Alessa lebih hidup dalam tidurnya. Tiada alat bantu penunjang hidup, dan yang paling aneh adalah perubahan tubuh Alessa. Bibirnya jadi merah alami, kedua matanya berbulu mata lentik masih terlelap, dan rambut hitamnya terurai bebas. Alessa seperti Putri Tidur dalam dongeng yang dulu saat kecil Jovian baca.

"Tuan Heide, komplikasi dari sedasi jangka pendek bisa saja terjadi dan Nyonya Heide juga mengalami perdarahan di otak meski tidak berat namun resiko tetap bisa kemungkinan terjadi," ucap dokter pada Jovian.

"Apa yang Anda coba katakan?" gertak Jovian tak sabaran.

"Nyonya Heide bisa saja mengalami amnesia sementara," jawab dokter.

Jovian membiarkan dirinya tenggelam dalam perasaan kehilangan yang menghantamnya begitu keras. Wanita yang sangat ia cintai bisa melupakan kenangan bersama mereka dan paling menyulitkan kedua anak kembarnya. "Ya Tuhan, ini sal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status