Pukulan dari Alex itu, sebenarnya tidak akan terlalu berpengaruh apa-apa kepada Ardy yang selama ini banyak bertarung di arena UFC lokal di kota New York itu, tapi masalahnya, kepalan tangan Alex itu, sudah dilapisi batu yang maksudnya untuk mencelakai Ken, karenaitu, batu itulah yang sekarang ini membuat cedera di pipi Ardy.Pipi Ardy berdarah setelah terkena pukulan Alex yang bermuatan batu itu. Ardy tersungkur, terduduk di rerumputan sambil memegang pipinya karena merasakan sakit yang teramat sangat di pipinya.Alex yang merasa bersalah, langsung duduk untuk melihat hasil pernuatannya di pipi Ardy.Heri yang sebelumnya tidak mendapatkan kesempatan untuk menyerang Ken karena Ken sudah mengambil posisi mendekat ke arah Ardy dan sekaligus menjauhi Heri, kini berusaha melakukan tendangan kebanggaannya yang dia pelajari saat latihan Karate.Heri melakukan tendangan sambil melompat ke arah Ken. Heri yakin kalau tendangannya ini akan berhasil mengenai perut Ken dan membuat Ken terjatuh. H
Haras, Alex dan Ardy saling memberi kode. Setelah itu mereka bertiga menyerang ke arah Ken dari tiga posisi berbeda. Tiga-tiganya memilih untuk menggunakan kepalan tangan mereka dan tidak menggunakan kaki karena kalau menggunakan kaki, tendangan mereka akan beresiko dihindari oleh Ken hingga mengenai teman sendiri.Tapi, mereka bertiga tidak tahu kalau Ken sudah merubah strateginya untuk menghadapi strategi baru mereka bertiga. Mereka tidak tahu kalau Ken sudah mendengar bisik-bisik mereka.Lagipula, Ken memang cuma berencana memakai strategi menghindar seperti tadi, hanya pada Ardy dan bukan kepada tiga antek Ardy ini.Karena saat melawan Ardy, Ken tidak mau menggunakan tangannya untuk memukul Ardy, karena itu, Ken meminjam tangan teman-teman Ardy. Tapi, saat ini, saat Ardy tidak ada lagi, Ken berencana untuk menghantam teman-teman Ardy ini tanpa sungkan-sungkan lagi.Saat ini, saat tiga pukulan mendekati Ken, tangan Ken yang masih dia taruh di belakang itu, tiba-tiba bereaksi dengan
Ken menatap Ardy. Sekarang ini, dia terpaksa harus berhadapan sendirian dengan Ardy karena 3 anak buahnya Ardy sudah keok dan tidak diijinkan Ardy untuk membantu Ardy.Ken terpaksa mengikuti kata-kata Ardy untuk melawan Ardy sendirian dan kali ini, Ken terpaksa memukuli Ardy. Karena itu, Ken mulai menyiapkan diri. Kedua tangannya dia arahkan ke depan dengan tangan kanan di depan dan tangan kiri agak di belakang tangan kanan.“Wing Chun? Here we go. Lawan tuan muda akan langsung dihajar. Ckckck. Kasihan juga,” batin Tony saat dia melihat apa yang dilakukan Ken. Kemudian dia kembali menghirup kopinya dengan santai.“YES. TEPAT. GUNAKAN JURUS YANG ITU, KEN. YANG BARU AKU AJARKAN BULAN LALU. MUDAH-MUDAHAN KAMU SUDAH BISA,” teriak Lukman sambil mengangguk-angguk kepada Ken seolah dia yang mengajarkan jurus itu. Padahal seumur hidupnya, dia sendiri tidak pernah melihat jurus itu.“Oke, Lukman.” Ken mengangkat jempol kepada Lukman.Mendengar pembicaraan antara Lukman dan Ken itu, tiga wanita
Dugaan Heri memang betul. Ken sama sekali tidak tahu dengan aksi curang Heri itu, Ken sedang fokus berusaha mengikuti arahan dari youtuber sehingga dia tidak tahu dengan kedatangan Heri di belakangnya dan sudah mengayunkan rantai motor ke arah Ken.Lidya, Lukman dan yang lainnya sedang berada di tempat yang agak jauh dan sempat terhalang dengan beberapa karyawan hingga mereka tidak tahu kalau Heri sudah menyusup masuk dan mulai mendekati posisinya Ken.Orang-orang di sekitar Heri, baru menyadari aksi Heri itu, saat Heri sudah mengayunkan rantai di tangannya ke arah belakang kepala Ken.Sebenarnya, Ken sama sekali tidak tahu kalau ada ancaman bahaya ke arahnya tapi, instink petarung Ken berhasil memperingatkan Ken kalau ada bahaya di dekatnya saat rantai yang diayunkan Heri itu sudah hampir mengenai dirinya.Gerakan refleks saat terancam bahaya, dilakukan Ken dengan cepat. Gerakan refleks Ken itu, jauh lebih cepat dari datangnya rantai yang diayunkan Hei itu, sehingga rantai motor itu
"Felix? Siapa dia?" tanya Ken."Felix adalah seorang ahli ITU. Dia berhasil membobol situs keamanan negara super power saat dia masih berusia belasan tahun sehingga dia pernah dipenjara hingga akhirnya, beberapa bulan yang lalu, ayah tuan muda melepaskan Felix dari penjara dan setelah itu, Felix berjanji akan bekerja untuk keluargamu, tuan muda," jawab Andreas.Ken langsung mengangguk ke arah Felix. "Oke. aku sangat butuh bantuanmu, Felix.""Aku akan berusaha melakukan yang terbaik untukmu, tuan muda," kata Felix sambil mengangguk.Setelah itu, Ken menatap ke arah seorang wanita muda yang juga tidak dikenalnya dan sejak tadi wanita muda ini hanya duduk cuek dengan batang lolipop di mulutnya."Dia adalah Silvia, adikku, tuan muda."Ken langsung membelalakkan matanya. "Silvia? Adikmu yang dulu pernah membuat kamu repot karena dia pernah melabrak geng mafia di Hongkong itu, kan?""Iya, tuan muda. Waktu itu, dia ingin menolong teman sekolahnya yang dijual dan jadi pemuas nafsu para pria o
Setelah itu, Gatot mulai melakukan test singkat soal dunia saham. Test pengenalan awal soal dunia saham yang semuanya langsung dijawab Ken dengan lancar tanpa ada kesalahan sedikitpun.“Hmmm … cleaning service ini, ternyata ada persiapan juga. Oke. Aku akan mulai melontarkan pertanyaan yang sulit,” batin Gatot sambil menatap Ken dengan pandangan merendahkan.Setelah itu, Gatot mulai melakukan rencananya. Dia memberikan pertanyaan-pertanyaan yang sulit yang biasanya hanya dikuasai oleh pialang saham yang sudah bekerja cukup lama di pasar saham. Gatot yakin kalau pertanyaan-pertanyaan yang dia lontarkan ini, akan sukar dijawab oleh Ken.Gatot sudah siap untuk mengusir Ken dari ruangan ini karena dia tahu kalau mustahil bagi Ken untuk menjawab pertanyaan-pertanyaannya ini. Tapi, Gatot harus menghapus peluhnya saat semua pertayaannya dijawab Ken dengan mulus.“Gila. Itu pertanyaan sulit dan tidak akan bisa dijawab seseorang dengan hanya membaca buku tentang cara kerja saham saja, karena,
Tiba-tiba mata Gatot terbelalak menatap ke arah layar monitor di depannya. Kemudian dia nampak sibuk menekan keyboard laptopnya.Sesekali Gatot menatap ke arah Ken, kemudian dia menggelengkan kepalanya dan kembali menatap ke arah layar monitor.Gatot menghapus peluh di pelipisnya padahal ruangan ini adalah ruangan ber-AC, tapi tetap saja ada peluh yang mengucur dan membasahi kepalanya Gatot.Kemudian Gatot nampak melakukan beberapa panggilan telepon. Dia bertanya tentang beberapa kenaikan saham dan ini membuat Ken langsung menatap kearah layar laptop di depannya dan ternyata seperti perkiraan Ken, semua saham Blue Chip yang tadi dipilih oleh Ken mengalami kenaikan yang sangat luar biasa.Ken merasa lega karena kemampuan yang dimilikinya dulu kini sudah kembali kepadanya atau setidaknya lebih tepatnya, kemampuan yang dimiliki Ken dalam prediksi pasar saham itu, tidak pernah berubah, tidak pernah pudar dari Ken, walaupun sudah setahun lebih Ken tidak pernah mengutak-atik pasar saham.Se
Gatot tidak menjawab pertanyaan Ken itu, dia hanya tertawa-tawa kemudian berjingkrak-jingkrak.Karena itu Ken segera menatap ke arah layar monitor laptop di depannya dan dia agak terkejut melihat apa yang terjadi karena ternyata saham-saham yang baru saja dia beli saham-saham tadi, juga mengalami lonjakan harga yang sangat bagus dan kali ini keuntungan yang didapat lebih banyak karena saham yang dibeli Ken dalam pembelian saham dia yang kedua ini jauh lebih banyak daripada sebelumnya."Aku tidak pernah merasakan ini. Aku tidak pernah merasakan keuntungan seperti ini, ini betul-betul hebat," kata Gatot sambil terus berjingkrak-jingkrak.Ken menghembuskan nafas lega karena dia sudah berhasil membuktikan kepada Gatot tentang kemampuan yang dia miliki.Sebelumnya Ken sempat ragu kalau dia masih memiliki kemampuan itu, kalau dia masih memiliki kemampuan seperti yang pernah dia miliki dulu, setelah setahun lebih tidak pernah lagi bermain saham, bahkan tidak pernah lagi masuk ke pasar saham