"Ya? Bagaimana, Gatot?" Tanya Aji sambil mengepulkan cerutu asli dari Kuba yang berharga sangat mahal karena dikirim langsung dari Kuba itu."Begini, Pak Aji. Aku menemukan mutiara yang belum terasah di perusahaan kita ini," jawab Gatot dengan wajah masih berseri-seri."Apa maksud, kamu?""Aku menemukan seorang pialang saham yang mungkin sudah lama ada di perusahaan ini, tapi dia tidak pernah diberikan kesempatan untuk menjadi pialang di perusahaan kita ini dan baru pada hari ini lah aku mengetes kemampuannya dan kemampuannya sangat hebat. Jauh melebihi kemampuan semua pialang yang pernah aku test di perusahaan ini, pak.""Betulkah?" Aji jadi sangat tertarik. Karena bagi Aji, kalau mengenai keuntungan-keuntungan, maka Aji akan sangat senang."Ini bukti-buktinya, pak." Gatot membuka dua laptopnya dan memperlihatkan hasil pembelian saham yang dilakukan oleh Ken pada hari ini di dua akunnya.Sambil memperlihatkan dua laptopnya, Gatot menjelaskan dengan teliti akan apa yang terjadi sebelu
"Karena dia kemarin baru saja mengirim Ardi, anakku, ke rumah sakit dan Ardi sudah bilang kepadaku, walaupun cleaning service itu tidak boleh dipecat sesuai janji Ardi sebelumnya kepadanya, tetapi cleaning service itu tidak boleh naik ke mana-mana di perusahaan ini," tegas Aji."Maksudnya, pak?" tanya Gatot."Dia harus tetap menjadi cleaning service sebagai hukuman bagi dia yang sempat memukul Ardi dan membuat Ardi dirawat di rumah sakit.""Tapi kan sayang sekali, pak. Kemampuan cleaning service itu sangat hebat, loh, Pak Aji.""Aku tidak peduli! Ardi saat ini sedang berada di rumah sakit dalam keadaan yang sangat menderita, jadi aku tidak peduli kalau dia akan memberikan keuntungan bagi perusahaan atau tidak, lagipula perusahaanku sedang berjalan dengan bagus, tidak perlu orang seperti dia, orang yang sempat memukuli Ardi. Jadi, dia harus tetap di tempatnya sebagai cleaning service!"Gatot sangat terkejut mendengar kata-kata dari Aji ini tapi sebagai bawahan, Gatot cuma bisa menghela
"Apa itu Jaya Raya investment?" tanya Ken."Itu adalah perusahaan saham terkenal di negeri ini, sama dengan perusahaan ini," jawab Lidya sambil menatap Ken."Iya, Ken. Jaya Raya investment itu adalah salah satu perusahaan besar di negeri ini. Kamu akan mengalami Career yang cemerlang di sana bahkan Bos mereka sendiri yang katanya akan menjadi mentor pribadimu karena kamu sudah memiliki insting untuk menjadi seorang pialang saham yang sukses, tinggal kamu dibimbing oleh orang yang tepat untuk meraih kesuksesan," timpal Gatot."Tunggu dulu, kalau aku masuk ke Jaya Raya investment itu, berarti aku harus berpisah dengan Lydia dong?" Ken menatap Lidya sendu."Lidya pasti akan mengijinkan karena ini demi masa depanmu. Kamu akan meraih kesuksesan di sana. Aku yakin itu." Gatot mengangkat jempol kepada Ken."Kalau memang kamu tidak diberi kesempatan di sini, kamu bisa buktikan di sana, Ken. Kamu bisa buktikan kalau kamu itu bisa menjadi orang yang hebat dan Pak Aji akan rugi saat melihat kesu
Beberapa saat kemudian, Ken sudah membawa mobil milik Lidya yang merupakan mobil sedan Honda Civic terbaru.Lydia duduk di samping Ken. Mobil belum sempat berjalan saat Lidya melihat temannya lewat di luar mobil.Lidya membuka kaca jendela untuk bicara dengan seorang temannya yang sedang berjalan di dekat mobilnya.Melihat itu, Ken mengambil handphonenya karena ada panggilan masuk.Ternyata itu adalah panggilan masuk dari Andreas. Ken mendengarkan kata-kata Andreas lewat earphone yang dipasang di telinganya."Tuan muda, kami akan mengikutimu untuk jaga-jaga kalau-kalau tuan muda memerlukan kami.""Gak usah, Andreas. Nggak usah," kata Ken. Ken merasa dia tidak memerlukan Andreas dan kawan-kawannya karena Ken memiliki kemampuan bela diri yang tangguh untuk menghadapi orang-orang yang berusaha mengganggunya atau Lidya."Tapi menurut Tony, kemungkinan tuan muda membutuhkan bantuanku karena tuan muda baru saja bertarung dengan seseorang yang cukup berkuasa, jadi bisa saja dia mengirim prem
"Maksudnya, bukan kakak yang ditolak di restoran ini. Bahkan pesanan kakak sudah siap dan tinggal disajikan di meja ini tetapi yang ditolak adalah dia," kata pelayan itu sambil menunjuk ke arah Ken."Apa maksud kalian ini? Aku tidak mengerti!" Lydia mulai marah karena rasa lapar yang dia rasakan sekarang membuat dia mulai kesal akan kata-kata pelayan ini."Kami hanya pelayan, kak dan kami hanya mendengarkan perintah dari atasan kami.""Oke, kalau begitu, panggil manajer kalian ke sini, cepat!' Lidya melotot ke arah pelayan itu.Pelayan itu langsung mengangkat tangannya ke arah seorang pria berpakaian kecil yang memakai dasi dan berkemeja putih yang nampaknya sejak tadi memang sudah melihat dari kejauhan ke arah meja tempat Lidya dan Ken berada ini sehingga dia langsung mendatangi meja ini.Sementara itu, Ken yang sudah tidak geregetan melihat tingkah pelayan tadi dan karena dia begitu mencintai Lidya dan dia tahu kalau Lidya saat ini sedang menahan lapar yang amat sangat, karena itu,
"Apa maksudmu? Aku tidak akan mungkin dipecat oleh seorang cleaning service sepertimu! Hohoho. Orang rendahan sepertimu tidak akan bisa memecat aku. Ibaratnya aku berada di Puncak Gunung sementara kamu berada di kaki gunung. Jauh banget," cibir manajer itu tanpa melihat perubahan yang terjadi di sekelilingnya."Nanti kita lihat saja apa yang terjadi karena orang yang berada di Puncak Gunung bisa saja langsung jatuh ke bawah dan harus merangkak di kaki gunung dan mungkin dia tidak pernah mendapatkan kesempatan lagi untuk mendaki gunung itu," tegas Ken."Hahaha. Kamu betul-betul membuat aku sakit perut tertawa karena kamu selalu berkata hal-hal yang mustahil seperti tentang komite itu. Aku tidak tahu kamu tahu dari mana soal komite itu tetapi kalau kamu bilang komite itu akan memastikan aku untuk tidak masuk lagi menjadi manajer di restoran ataupun hotel kelas Eropa dan Amerika di seluruh dunia, maka kamu salah besar. Hahaha."Ken hanya bisa menertawakan manajer itu karena Ken sudah mel
"Ya karena kamu," tandas Ken sambil senyum-senyum."Apa maksudmu? Kenapa karena aku?" tanya Lidya bingung."Karena wajah cantikmu yang bersinar-sinar itu, membuat ada tamu restoran ini yang langsung tanggap dan langsung tidak setuju dengan perlakuan seorang manajer dari restoran ini kepada kamu sebagai tamu restoran ini, karena itu, dia langsung bertindak untuk membantumu.""Ugh ... itu alasan yang mengada-ngada, Ken. Apalagi pria tadi yang berasal dari Diamond Grup itu tidak pernah sekali pun menatap aku, bagaimana mungkin karena wajahku sehingga dia membantu kita? Ngarang banget.""Mungkin saja dia menatapmu dari kejauhan. Hahaha. Sudahlah. Mari kita makan saja kan kamu sudah lapar berat." Setelah itu, Ken mulai mengambil sepotong pizza besar untuk dia taruh di piringnya Lidya.Setelah itu, Lidya makan dengan lahap karena dia memang sudah sangat lapar. Dia sengaja tidak makan siang untuk makan banyak di restoran ini, karena dia ingin merayakan kencan bersama Ken ini. Selain itu, ada
Setelah itu, Ken mulai menembak ke arah target yang sudah dia bidik sejak tadi dan dengan kemampuannya sebagai hasil dari spesial power yang dimilikinya yang sudah dipupuk sejak dia masih kecil oleh paman sekaligus gurunya, maka Ken bisa menembak dengan tepat sesuai dengan keinginannya.Lidya langsung bersorak gembira saat tembakan dari Ken berhasil tepat mengenai target sehingga terjadi bunyi keras yang menandakan kalau Ken sudah berhasil menembak target dengan tepat.Penjaga stand langsung mengambilkan Doraemon dengan baling-baling bambu di kepalanya yang diincar oleh Lidya sejak tadi dan diberikan kepada Ken."Yang tadi itu adalah tembakan paling tepat dan satu-satunya selama bertahun-tahun aku berjaga di sini. Selama ini, hanya sedikit orang yang bisa menembak sasaran yang berada di tempat yang sangat jauh itu dan dari sedikit orang itu, mereka cuma berhasil menembak di lingkaran 5 dan 4 dan walaupun mereka berhasil mendapatkan boneka ini, tetapi tembakan mereka masih jauh dari se
Posisi Lidya masih sangat jauh dari Ken tapi Ken sudah melihatnya.Lidya sudah mendatangi Ken didampingi oleh Romel yang berjalan dengan bantuan tongkatnya.Tidak ada cadar yang menutupi bagian wajah Lidya, cadar sudah diangkat ke atas sehingga wajah cantiknya terlihat dengan sangat jelas. Ken bisa melihat wajah Lidya dari jauh.Ken tersenyum. Ada rasa syukur di dalam dadanya karena sebentar lagi dia akan memiliki pujaan hatinya yang sebentar lagi akan secara resmi jadi istri, pendamping hidupnya yang nantinya akan melahirkan anak-anak untuk Ken.Ada rasa bahagia yang tidak bisa Ken ungkapkan saking besarnya dan saking dalamnya rasa yang Ken rasa dengan kenyataan kalau dia akan segera menikah dengan Lidya.Selangkah demi selangkah, dengan diiringi lagu 'Beautiful in White' Lidya berjalan melewati banyak tamu di lorong yang tadi sempat dilewati juga oleh Ken.Wajah Lidya merona dalam kebahagiaan karena sebentar lagi dia akan dipersunting oleh lelaki yang menjadi pujaan hatinya itu.Berb
Ken tahu kalau dia tidak bisa membiarkan senjata ditangan Lenny ini menyentuh tubuhnya, karena pisau itu adalah senjata terkuat bagi seorang yang yang ahli tenaga dalam seperti Ken.Karena itu, begitu melihat pergerakan Lenny yang sebelumnya menyasar anak kecil itu kini beralih kepadanya maka Ken langsung mengerahkan tenaga dalamnya untuk memukul ke arah lantaiIni adalah salah satu jurus miliknya yang jarang sekali dia pakai yaitu jurus Memukul Bumi Menembus Awan.Prinsip dari jurus ini adalah memukulkan tenaga dalam ke arah bawah untuk membuat Ken bisa mencelat naik tinggi ke atas untuk membuat tubuhnya terbang untuk beberapa saat dengan gerakan sangat cepat.Hal ini berguna untuk menghindari serangan ke arahnya yang dilakukan Lenny.Karena walaupun Lenny hanya gadis biasa yang tidak mengerti tenaga dalam, tapi, saat Lenny membeli pisau itu pada pemilik pisau itu sebelumnya, si pemilik sebelumnya itu, telah mengajari cara menyatu dengan pisau ini.Dengan menyatukan diri dengan Pisau
Saat ini, orang yang memegang Pisau Pemutus Langit sudah menunggu dengan kebencian yang meluap-luap di dalam dadanya.Dia menunggu sambil berdiri bersama orang-orang yang membentuk pagar hidup bersama para undangan di acara pernikahan Ken dan Lidya ini.Saat ini, dia langsung menundukkan kepalanya karena dia melihat Victor dan Meggie sedang berjalan dan semakin mendekati posisinya. Dia tahu kalau sampai dia mengangkat kepalanya dan saling tatap dengan Victor atau Meggie, maka mereka berdua akan mengenalinya.Orang ini menundukkan kepalanya dalam-dalam hingga akhirnya dia hanya bisa melihat kedua kaki Victor yang di depannya yang melewatinya bersama Meggie.Setelah Victor dan Meggie lewat, dia tahu kalau sedikit lagi Ken akan lewat di depannya dan saat itulah dia akan beraksi.Dia tahu kalau untuk bisa menikam Ken, maka mungkin dia hanya bisa memiliki satu kesempatan. Mungkin tidak akan ada kesempatan kedua karena begitu dia menikam Ken di kesempatan pertama, maka akan ada banyak orang
Seseorang tiba-tiba datang merangkul Ken dari belakang dan masuk di antara Ken dan orang yang mengincar Ken.“Ed Van Horn. Ternyata kamu datang juga?” sapa Ken kepada orang yang merangkulnya dari belakang ini.“Tentu saja, Ken. Kita sudah berteman baik sejak lama, tentu saja aku tidak akan mungkin melewatkan pernikahanmu ini. Aku sampai cancel perjalananku ke Amerika Selatan untuk acaramu ini. Hahaha.” Ed Van Horn berjalan cepat sehingga Ken ikut-ikutan berjalan cepat masuk ke dalam hotel.Orang yang ingin membunuh Ken, terpaksa melepaskan tangannya dari pisaunya. Dia kemudian mengikuti dari belakang. Saat di pintu masuk hotel, ada banyak orang yang kini menghalangi langkah pembunuh itu karena semuanya ingin masuk ke dalam setelah melihat Ken sudah masuk menyusul Victor dan Maggie yang sudah masuk duluan.Kini, langkah orang ini benar-benar terhenti. Dia hanya bisa memaki-maki dalam hatinya kepada orang-orang yang menghalangi langkahnya. Dia semaki marah saat dia melihat Ken dan Ed Va
Sesampainya di hotel, Ken beserta Victor dan Maggie sudah disambut oleh banyak orang di depan pintu masuk hotel. Ada dewan direksi dan dewan manager Diamond Group, ada para CEO anak perusahaan Diamond Group, juga ada para relasi dan pejabat di Hongkong dan bahkan beberapa duta besar dan partner bisnis dari berbagai negara yang khusus datang untuk mengikuti acara ini.Sebagian direksi bahkan baru kembali menjabat setelah sempat dinonaktifkan oleh Ricky di masa pemerintahan Ricky sebelumnya. Demikian juga sebagian CEO yang sempat dipecat Ricky dan bahkan anak perusahaan yang mereka pinpin itu, sempat pindah tangan setelah dijual Ricky.Tapi setelah Ken naik tahta menjadi Presiden direktur Diamond Group ditambah dengan sokongan pengaruh yang kuat dari Lidya sebagai pemegang saham terbanyak, maka, dalam waktu singkat, Ken kembali berhasil membuat Diamond Group yang sempat oleng di tangan Ricky, membaik kembali.Karena itu, hampir semua karyawan Diamond Group yang hadir di tempat ini, seng
Lidya berhasil mendapatkan puncaknya dan langsung merebahkan tubuhnya di atas tubuh Ken. Tiba-tiba rasa kantuk menyerangnya. Ketegangan selama beberapa hari ini dari mulai memutuskan untuk berpisah dengan Ken dan berlanjut dengan penculikan yang dilakukan Jack serta percobaan perkosaan yang dua kali terjadi padanya membuat dia sangat lelah.Sebelumnya Lidya tidak bisa tidur nyenyak karena memikirkan Ken yang mengadakan pertemuan berbahaya dengan pimpinan dari 3 kelompok mafia besar dan bahkan Ken sempat terlihat khawatir sesaat sebelum pergi ke pertemuan itu.Akhirnya sekarang ini, setelah Lidya bertemu Ken dan sempat melewati rapat Diamond Group dan diteruskan dengan berhubungan dengan Ken dan mencapai satu kali puncak, kini, rasa kantuk yang amat hebat menyerang Lidya sehingga dia langsung merebahkan tubuhnya di atas tubuh Ken.Lidya lupa kalau Ken sempat ditusuk di dada sehingga beberapa saat kemudian, Ken langsung mengeluh sakit.Lidya terbangun dan melihat Ken memegang dadanya ya
Ken menghela nafas berat dan berkata, "bakal susah, sih. Tapi, aku suka banget." Ken menatap Lidya penuh arti."Apa bisa nunggu sampai kamu sembuh dulu?" tanya Lidya sambil menatap Ken penuh selidik.Ken kembali menghela nafas berat. "Saat dalam pertempuran, bercumbu denganmu adalah semangatku untuk menang dan lolos dari sana."Kali ini Lidya yang menghela nafas. "Baiklah tunggu disini, ya?"Setelah itu, Lidya berjalan ke arah pintu kamar tempat Ken dirawat yang sehari-hari yang memang adalah kamarnya Ken itu.Lidya menutup dan langsung mengunci pintu. Setelah itu, dia kembali mendekati Ken dan kembali menghela nafas."Kamu kenapa?" tanya Ken sambil menatap penuh selidik ke arah Lidya."Aku maunya kan kita melakukan ini kalau kita sudah resmi menikah.""Kan kamu yang duluan meminta ini. Iya kan?""Iya, sih. Tapi waktu itu, karena aku ingin kita akan segera terpisah untuk selamanya. Makanya aku ingin kenangan terakhir yang indah denganmu.""Sekarang aku sudah terlanjur ketagihan, Lidya
Saat Ricky berusaha mengarahkan senjatanya ke arah Ken, Ken sudah mengetahuinya, pendengaran tajamnya berhasil mencium pergerakan tidak wajar Ricky tanpa Ken perlu untuk melihatnya.Ditambah dengan teriakan beberapa CEO yang melihat Ricky menarik senjata sehingga Ken segera mengibaskan tangannya ke arah belakang tanpa perlu melihat ke belakang atau membalikkan tubuhnya.Hasilnya, senjata api di tangan Ricky itu terlempar ke udara dan jatuh ke atas meja. Senjata api itu langsung diamankan seorang satpam.Ken sebenarnya bisa melakukan sesuatu yang lebih pada Ricky, tapi, dia tidak melakukannya. Dia cuma meminta anak buahnya Lee Lien Chieh untuk menjaga Ricky.Lee Lien Chieh sendiri sejak tadi sudah ditangani oleh dua dokter yang sejak tadi mengikuti Alvin dan sekarang ini, Lee Lien Chieh yang sudah mendapatkan pertolongan pertama, langsung dibawa oleh beberapa satpam untuk dibawa ke rumah sakit.Acara penggantian pemimpin Diamond Group, kini kembali diteruskan. Alvin meresmikan Ken seba
Melihat Ricky mengeluarkan senjata api, Alvin langsung membentak Ricky, “mau apa kamu, hah?!”Ricky mendelik dan mengarahkan senjata apinya ke arah Alvin. Lee Lien Chieh berusaha merampas senjata api di tangan Ricky tapi tidak berhasil. Kemudian suara tembakan terdengar.Banyak orang yang berteriak saat Ricky menembak. Sebelumnya ada yang mengira Ricky hanya akan menggertak dan tidak akan berani menembak dengan senjata apinya tapi setelah Ricky benar-benar menembak, keadaan betul-betul berubah.Hampir semua orang langsung tiarap ke lantai, ada yang merangkak dan membuka pintu untuk keluar secara diam-diam dari ruang rapat ini. Yang masih duduk hanya beberapa direksi senior. Beberapa CEO yang masih berusia muda, memutuskan untuk berdiri dan melindungi Alvin, tapi, ada beberapa di antaranya yang langsung didorong oleh anak buahnya Ricky.Lee Lien Chieh tersungkur di lantai sambil memegang perutnya yang terkena timah panas hasil tembakan Ricky tadi. Lee Lien Chieh berhasil melindungi Alv