Dugaan Heri memang betul. Ken sama sekali tidak tahu dengan aksi curang Heri itu, Ken sedang fokus berusaha mengikuti arahan dari youtuber sehingga dia tidak tahu dengan kedatangan Heri di belakangnya dan sudah mengayunkan rantai motor ke arah Ken.Lidya, Lukman dan yang lainnya sedang berada di tempat yang agak jauh dan sempat terhalang dengan beberapa karyawan hingga mereka tidak tahu kalau Heri sudah menyusup masuk dan mulai mendekati posisinya Ken.Orang-orang di sekitar Heri, baru menyadari aksi Heri itu, saat Heri sudah mengayunkan rantai di tangannya ke arah belakang kepala Ken.Sebenarnya, Ken sama sekali tidak tahu kalau ada ancaman bahaya ke arahnya tapi, instink petarung Ken berhasil memperingatkan Ken kalau ada bahaya di dekatnya saat rantai yang diayunkan Heri itu sudah hampir mengenai dirinya.Gerakan refleks saat terancam bahaya, dilakukan Ken dengan cepat. Gerakan refleks Ken itu, jauh lebih cepat dari datangnya rantai yang diayunkan Hei itu, sehingga rantai motor itu
"Felix? Siapa dia?" tanya Ken."Felix adalah seorang ahli ITU. Dia berhasil membobol situs keamanan negara super power saat dia masih berusia belasan tahun sehingga dia pernah dipenjara hingga akhirnya, beberapa bulan yang lalu, ayah tuan muda melepaskan Felix dari penjara dan setelah itu, Felix berjanji akan bekerja untuk keluargamu, tuan muda," jawab Andreas.Ken langsung mengangguk ke arah Felix. "Oke. aku sangat butuh bantuanmu, Felix.""Aku akan berusaha melakukan yang terbaik untukmu, tuan muda," kata Felix sambil mengangguk.Setelah itu, Ken menatap ke arah seorang wanita muda yang juga tidak dikenalnya dan sejak tadi wanita muda ini hanya duduk cuek dengan batang lolipop di mulutnya."Dia adalah Silvia, adikku, tuan muda."Ken langsung membelalakkan matanya. "Silvia? Adikmu yang dulu pernah membuat kamu repot karena dia pernah melabrak geng mafia di Hongkong itu, kan?""Iya, tuan muda. Waktu itu, dia ingin menolong teman sekolahnya yang dijual dan jadi pemuas nafsu para pria o
Setelah itu, Gatot mulai melakukan test singkat soal dunia saham. Test pengenalan awal soal dunia saham yang semuanya langsung dijawab Ken dengan lancar tanpa ada kesalahan sedikitpun.“Hmmm … cleaning service ini, ternyata ada persiapan juga. Oke. Aku akan mulai melontarkan pertanyaan yang sulit,” batin Gatot sambil menatap Ken dengan pandangan merendahkan.Setelah itu, Gatot mulai melakukan rencananya. Dia memberikan pertanyaan-pertanyaan yang sulit yang biasanya hanya dikuasai oleh pialang saham yang sudah bekerja cukup lama di pasar saham. Gatot yakin kalau pertanyaan-pertanyaan yang dia lontarkan ini, akan sukar dijawab oleh Ken.Gatot sudah siap untuk mengusir Ken dari ruangan ini karena dia tahu kalau mustahil bagi Ken untuk menjawab pertanyaan-pertanyaannya ini. Tapi, Gatot harus menghapus peluhnya saat semua pertayaannya dijawab Ken dengan mulus.“Gila. Itu pertanyaan sulit dan tidak akan bisa dijawab seseorang dengan hanya membaca buku tentang cara kerja saham saja, karena,
Tiba-tiba mata Gatot terbelalak menatap ke arah layar monitor di depannya. Kemudian dia nampak sibuk menekan keyboard laptopnya.Sesekali Gatot menatap ke arah Ken, kemudian dia menggelengkan kepalanya dan kembali menatap ke arah layar monitor.Gatot menghapus peluh di pelipisnya padahal ruangan ini adalah ruangan ber-AC, tapi tetap saja ada peluh yang mengucur dan membasahi kepalanya Gatot.Kemudian Gatot nampak melakukan beberapa panggilan telepon. Dia bertanya tentang beberapa kenaikan saham dan ini membuat Ken langsung menatap kearah layar laptop di depannya dan ternyata seperti perkiraan Ken, semua saham Blue Chip yang tadi dipilih oleh Ken mengalami kenaikan yang sangat luar biasa.Ken merasa lega karena kemampuan yang dimilikinya dulu kini sudah kembali kepadanya atau setidaknya lebih tepatnya, kemampuan yang dimiliki Ken dalam prediksi pasar saham itu, tidak pernah berubah, tidak pernah pudar dari Ken, walaupun sudah setahun lebih Ken tidak pernah mengutak-atik pasar saham.Se
Gatot tidak menjawab pertanyaan Ken itu, dia hanya tertawa-tawa kemudian berjingkrak-jingkrak.Karena itu Ken segera menatap ke arah layar monitor laptop di depannya dan dia agak terkejut melihat apa yang terjadi karena ternyata saham-saham yang baru saja dia beli saham-saham tadi, juga mengalami lonjakan harga yang sangat bagus dan kali ini keuntungan yang didapat lebih banyak karena saham yang dibeli Ken dalam pembelian saham dia yang kedua ini jauh lebih banyak daripada sebelumnya."Aku tidak pernah merasakan ini. Aku tidak pernah merasakan keuntungan seperti ini, ini betul-betul hebat," kata Gatot sambil terus berjingkrak-jingkrak.Ken menghembuskan nafas lega karena dia sudah berhasil membuktikan kepada Gatot tentang kemampuan yang dia miliki.Sebelumnya Ken sempat ragu kalau dia masih memiliki kemampuan itu, kalau dia masih memiliki kemampuan seperti yang pernah dia miliki dulu, setelah setahun lebih tidak pernah lagi bermain saham, bahkan tidak pernah lagi masuk ke pasar saham
"Ya? Bagaimana, Gatot?" Tanya Aji sambil mengepulkan cerutu asli dari Kuba yang berharga sangat mahal karena dikirim langsung dari Kuba itu."Begini, Pak Aji. Aku menemukan mutiara yang belum terasah di perusahaan kita ini," jawab Gatot dengan wajah masih berseri-seri."Apa maksud, kamu?""Aku menemukan seorang pialang saham yang mungkin sudah lama ada di perusahaan ini, tapi dia tidak pernah diberikan kesempatan untuk menjadi pialang di perusahaan kita ini dan baru pada hari ini lah aku mengetes kemampuannya dan kemampuannya sangat hebat. Jauh melebihi kemampuan semua pialang yang pernah aku test di perusahaan ini, pak.""Betulkah?" Aji jadi sangat tertarik. Karena bagi Aji, kalau mengenai keuntungan-keuntungan, maka Aji akan sangat senang."Ini bukti-buktinya, pak." Gatot membuka dua laptopnya dan memperlihatkan hasil pembelian saham yang dilakukan oleh Ken pada hari ini di dua akunnya.Sambil memperlihatkan dua laptopnya, Gatot menjelaskan dengan teliti akan apa yang terjadi sebelu
"Karena dia kemarin baru saja mengirim Ardi, anakku, ke rumah sakit dan Ardi sudah bilang kepadaku, walaupun cleaning service itu tidak boleh dipecat sesuai janji Ardi sebelumnya kepadanya, tetapi cleaning service itu tidak boleh naik ke mana-mana di perusahaan ini," tegas Aji."Maksudnya, pak?" tanya Gatot."Dia harus tetap menjadi cleaning service sebagai hukuman bagi dia yang sempat memukul Ardi dan membuat Ardi dirawat di rumah sakit.""Tapi kan sayang sekali, pak. Kemampuan cleaning service itu sangat hebat, loh, Pak Aji.""Aku tidak peduli! Ardi saat ini sedang berada di rumah sakit dalam keadaan yang sangat menderita, jadi aku tidak peduli kalau dia akan memberikan keuntungan bagi perusahaan atau tidak, lagipula perusahaanku sedang berjalan dengan bagus, tidak perlu orang seperti dia, orang yang sempat memukuli Ardi. Jadi, dia harus tetap di tempatnya sebagai cleaning service!"Gatot sangat terkejut mendengar kata-kata dari Aji ini tapi sebagai bawahan, Gatot cuma bisa menghela
"Apa itu Jaya Raya investment?" tanya Ken."Itu adalah perusahaan saham terkenal di negeri ini, sama dengan perusahaan ini," jawab Lidya sambil menatap Ken."Iya, Ken. Jaya Raya investment itu adalah salah satu perusahaan besar di negeri ini. Kamu akan mengalami Career yang cemerlang di sana bahkan Bos mereka sendiri yang katanya akan menjadi mentor pribadimu karena kamu sudah memiliki insting untuk menjadi seorang pialang saham yang sukses, tinggal kamu dibimbing oleh orang yang tepat untuk meraih kesuksesan," timpal Gatot."Tunggu dulu, kalau aku masuk ke Jaya Raya investment itu, berarti aku harus berpisah dengan Lydia dong?" Ken menatap Lidya sendu."Lidya pasti akan mengijinkan karena ini demi masa depanmu. Kamu akan meraih kesuksesan di sana. Aku yakin itu." Gatot mengangkat jempol kepada Ken."Kalau memang kamu tidak diberi kesempatan di sini, kamu bisa buktikan di sana, Ken. Kamu bisa buktikan kalau kamu itu bisa menjadi orang yang hebat dan Pak Aji akan rugi saat melihat kesu