Kemudian mereka dipaksa memakan racun yang diberikan wanita itu.“Apa mauamu?” tanya Lao Sying.“Kau akan tahu saat gurumu datang kemari,” ujarnya berlalu pergi.Mereka bertiga hanya berlutut dengan tangan terikat tak mengerti. Sebenarnya apa yang diinginkan oleh mereka. Siapa sebenarnya mereka?****“Brengsek!”Jenderal Besar Zihao marah besar. Semua orang di sampingnya tertunduk. Baru kemarin dia mengetahui bahwa jumlah tentara musuh hanya lima puluh ribuan. Dengan dua ratus ribu lebih tentaranya, dia akan mudah mengalahkan mereka.Strategi Sun Changyi dan jenderal-jenderal lainnya berhasil. Mereka berhasil memberi kesan bahwa tentara yang mengelilingi benteng Kota Chengdu sangat banyak, padahal jumlahnya jauh lebih sedikit.Namun, beberapa saat yang lalu Jenderal Wei Mingli, putra Menteri Keadilan Wei Yingzhi telah tiba di luar benteng Chengdu membawa dua ratus ribu tentara.Kabar ini baru saja didapat oleh Jenderal Zihao sehingga membuatnya marah besar. Andaikan dia tahu bahwa tent
Hari ini tampak sempurna, meski siang hari, dedaunan kering berterbangan tertiup angin. Panas matahari sedikit menghambar karena semilirnya udara hutan.Suara belalang dan binatang-binatang lainnya mengalir bersama sejuknya angin yang berhembus. Chiu Kang duduk bersandar di sebuah pohon besar.Dia sengaja keluar benteng Kota Ningbo sendirian untuk menunggu seseorang. Karena sejuknya udara hutan, dia sesaat memejamkan matanya. Dia tertidur sekejap ditemani kicau burung dan gerak dedaunan.Dalam tidurnya, dia melihat sebuah tempat yang dipenuhi salju putih. Di tengah-tengahnya terdapat danau dengan air mengembang dan bergelombang.Yang membuatnya terkejut adalah dua orang yang duduk di tepi danau itu. Mereka adalah ayah dan ibunya, Pangeran Zhao Kong dan Putri Li Ming.Tangan mereka terlihat melambai ke arahnya. Tanpa ragu-ragu, Chiu Kang menghampiri mereka berdua dan berpelukan.“Ingat pesanku, Shing-er. Kau harus menjaga semua orang yang selalu menjagamu. Kau juga harus menjaga semua
Semua umpatan keluar dari mulut Qi Peizhi. Chiu Kang hanya diam memegang pipinya yang baru saja ditampar keras.“Aku memang punya niat buruk padamu,” jawabnya menjengkelkan.“Kau! Dasar kurang ajar!” Qi Peizhi keluar dengan wajah kesal. “Aku lebih baik menghabiskan malam sendirian daripada bersama laki-laki sepertimu!” teriaknya.Chiu Kang berdiri dan menotok aliran darah Qi Peizhi dari belakang. Dia lalu membopongnya kembali ke pembaringan.“Mau apa kau? Dasar kurang ajar! Lepaskan aku! Tolong!” teriaknya dengan mata berlinang.Melihat ada curahan air mata di wajah Qi Peizhi, Chiu Kang membuang pandangannya. Dia tidak tega melihat orang yang sangat baik kepadanya menangis, tapi dia tidak punya pilihan lain. Dia harus melakukan ini.Setelah bisa mengendalikan diri, Chiu Kang kembali menatap Qi Peizhi dengan senyum mesum. Lalu dia membuka kancing atas baju Qi Peizhi.“Mau apa kau? M
Chiu Kang mengambil mangkok berisi obat di sampingnya. Tangan kirinya membuka mulut Qi Peizhi, sementara tangan kanannya meminumkan obat itu ke mulut Qi Peizhi.Mata Qi Peizhi melotot kepayahan. Beberapa kali dia tersedak, tapi Chiu Kang tak peduli. Sebelum obat di mangkok itu habis, dia tak akan berhenti. Tentu dia melakukannya dengan hati-hati.Prakkk......Chiu Kang melempar mangkuk itu setelah selesai memaksa Qi Peizhi meminumnya. Dia melakukan itu bukan karena marah, tapi karena telah membuat Qi Peizhi gelagapan dan tersedak berkali-kali.Dia merasa bersalah telah memaksa orang yang dihormatinya ini. Lalu dia membuka totokannya dan pergi meninggalkan kamar itu.“Kau boleh pergi ke mana pun kau suka!” kata Chiu Kang sembari melangkah keluar.Qi Peizhi hanya tertegun diam. Dia tak menggerakkan tubuhnya sedikit pun. Dia mengira Chiu Kang marah kepadanya.“Tung....!”Dia ingin mengatakan tunggu, tapi terhenti dengan mata berbinar sembari melihat tubuh Chiu Kang menghilang tertutup pi
“Kau yang buta!” balas Qi Peizhi.“Hahaha, aku tak perduli kau sebut mataku buta. Aku hanya peduli pada ketampanannya, bukan orangnya,” sahut gadis itu.“Nona, jika kau benar-benar peduli, tolong lepaskan aku. Aku tidak ada hubungan apapun dengannya,” Chiu Kang terus-menerus memohon tanpa henti.Qi Peizhi semakin muak saja melihat Chiu Kang. Awalnya dia sempat berpikir Chiu Kang orang yang baik meski punya perangai kasar. Tapi nyatanya, dia tak lebih dari seorang pengecut yang menyebalkan.“Baik, aku akan melepaskanmu, syaratnya kau harus membunuhnya,” katanya.“Nona, aku bahkan takut membunuh diriku sendiri, apalagi membunuh orang lain. Aku mohon selamatkan aku,” Chiu Kang menjatuhkan tubuhnya dan bergerak seperti ulat mendekati gadis itu.“Cih, pria tak tahu malu. Pria tak berguna,” ucap Qi Peizhi sembari meludah dan membuang muka.“Sayang, jangan dengarkan kata-katanya. Aku menyukaimu apa adanya. Kau tak perlu berpura-pura berani jika kau takut.”Gadis itu berjongkok dan membersihk
“Bibi Qi!” Lei Liwei terlihat cemas melihat sebuah pukulan hebat kembali menuju bibinya.Dalam keadaan seperti ini, Chiu Kang tak lagi menggunakan akal sehatnya. Jika dia terus diam, Qi Peizhi akan mati terkena pukulan hebat itu.Dengan sigap dia memutar tubuhnya sembari mengumpulkan tenaga dalam ke dadanya. Kemudian, dia langsung bergerak ke depan Qi Peizhi untuk menjadi tembok penghalang.Braakk......Chiu Kang terpental jauh membentur pohon besar di pojok sana. Darah kental mengalir dari tepi bibirnya.Qi Peizhi terperangah, begitu pun semua orang yang berada di sana, semuanya terperanjat melihat Chiu Kang.“Kaaaaau... Kaauu?” Qi Peizhi tertegun sesaat.Kemudian dia berlari ke arah Chiu Kang.“Kenapa kau melakukannya?” tanyanya sembari menyandarkan kepala Chiu Kang di pahanya. Terlihat air mata Qi Peizhi mengalir lamban di pipinya.“Lepaskan dia!” teriak Xiao Chen.Dia menyingkirkan Qi Peizhi dan berganti memangkunya.“Kenapa kau begitu bodoh? Aku kira kau hanya peduli pada dirimu
Begitu pun dengan Qi Peizhi dan orang-orang lainnya. Dia tak menyangka Chiu Kang memiliki ilmu meringankan tubuh yang luar biasa.Melihat Xiao Chen dalam bahaya, Yan Lian menggunakan jurus andalannya. Dia bertelungkup badan kemudian bergiling seperti bola besar menabrak Chiu Kang. Jurus yang dia gunakan saat menghadapi Li Chongyang.Namun, Chiu Kang bukan Li Chongyang. Dengan sangat mudah dia mematahkan serangan itu dan berbalik memukul Yan Lian hingga terjatuh.Lalu semua pengawal secara bersamaan menyerang Chiu Kang. Hampir tiga puluh orang dengan keahlian silat mumpuni mengepung Chiu Kang.Lagi-lagi, dengan mengarahkan satu telapak tangannya ke arah para penyerang, angin seakan berkumpul dan berputar-putar hebat di sekitar tubuh Chiu Kang.Kemudian dengan sekali pukul, angin itu menyebar ke arah seluruh pengawal, membawa mereka terbang dan terpental jauh.Semua orang terperangah melihat kesaktian semacam itu. Hanya dengan sekali hajar, semua orang terpental lebih dari satu li. Agak
“Apa Guru akan turun gunung?” tanya muridnya.Kong Kuanyin menganggik.“Andaikan Xiao Bojing tidak menangkap Li Chongyang, Lao Sying dan Qi Peizhi beserta murid-murid lainnya, setelah membaca suratnya aku akan tetap turun gunung.”“Izinkan aku mendampingi, Guru.”“Itu akan menjadi pengalaman yang baik buatmu. Sekarang kau boleh pergi, aku ingin sendiri.”Kong Kuanyin kembali membaca surat dari Xiao Bojing. Dia tak habis pikir, kenapa begitu banyak masalah terjadi di negerinya akhir-akhir ini.Kerusuhan, pemberontakan, dan ancaman dari negara lain, tidak hanya secara militer, tapi juga di dunia persilatan.“Jika saja Yang Mulia Pangeran Zhao Kong masih hidup, beliau pasti akan melakukan tindakan yang sama denganku, menjaga Negeri Song dengan segala kemampuannya, bahkan jika nyawa taruhannya,” gumamnya.Kong Kuanyin memang baru beberapa kali bertemu Pangeran Zhao Kong, tapi dia langsung mengagumi sosoknya, bahkan memberi sumpah setianya pada Pangeran Zhao Kong pada saat itu.“Guru, guru