“Hati-hati dalam perjalanan,” Fu Guowei melipat tangannya dan menjura hormat.“Sampai jumpa.”Kemudian mereka memacu kudanya pergi meninggalkan Ningbo. Sementara para murid lain berlarian mengikuti mereka.Di sepanjang jalan, penduduk Ningbo mengucapkan terima kasih dan salam perpisahan mengantar kepergian mereka. Ada yang tersenyum, ada pula yang meneteskan air mata karena haru.“Sekarang semuanya telah pergi, kemarin para pendekar Mufu, sekarang Wuling. Untungnya sepuluh ribu tentara sudah menjaga benteng kota ini lagi,” ucap Fu Guowei lega.“Komandan Fu harus bekerja keras, karena belum ada jenderal yang dikirim kemari,” kata Chiu Kang.“Tuan Muda Kang benar, aku memang harus bekerja lebih keras lagi.”“Baik, aku pulang dulu, komandan.”“Hati-hati.”Di tempat lain, rombongan pendekar Wuling baru saja melewati gerbang terakhir kota. Karena membawa lebih dari seratus orang, mereka terpaksa berjalan lambat.Satu-satunya hal yang mengherankan mereka adalah perintah kembali dari gurunya
Kemudian mereka dipaksa memakan racun yang diberikan wanita itu.“Apa mauamu?” tanya Lao Sying.“Kau akan tahu saat gurumu datang kemari,” ujarnya berlalu pergi.Mereka bertiga hanya berlutut dengan tangan terikat tak mengerti. Sebenarnya apa yang diinginkan oleh mereka. Siapa sebenarnya mereka?****“Brengsek!”Jenderal Besar Zihao marah besar. Semua orang di sampingnya tertunduk. Baru kemarin dia mengetahui bahwa jumlah tentara musuh hanya lima puluh ribuan. Dengan dua ratus ribu lebih tentaranya, dia akan mudah mengalahkan mereka.Strategi Sun Changyi dan jenderal-jenderal lainnya berhasil. Mereka berhasil memberi kesan bahwa tentara yang mengelilingi benteng Kota Chengdu sangat banyak, padahal jumlahnya jauh lebih sedikit.Namun, beberapa saat yang lalu Jenderal Wei Mingli, putra Menteri Keadilan Wei Yingzhi telah tiba di luar benteng Chengdu membawa dua ratus ribu tentara.Kabar ini baru saja didapat oleh Jenderal Zihao sehingga membuatnya marah besar. Andaikan dia tahu bahwa tent
Hari ini tampak sempurna, meski siang hari, dedaunan kering berterbangan tertiup angin. Panas matahari sedikit menghambar karena semilirnya udara hutan.Suara belalang dan binatang-binatang lainnya mengalir bersama sejuknya angin yang berhembus. Chiu Kang duduk bersandar di sebuah pohon besar.Dia sengaja keluar benteng Kota Ningbo sendirian untuk menunggu seseorang. Karena sejuknya udara hutan, dia sesaat memejamkan matanya. Dia tertidur sekejap ditemani kicau burung dan gerak dedaunan.Dalam tidurnya, dia melihat sebuah tempat yang dipenuhi salju putih. Di tengah-tengahnya terdapat danau dengan air mengembang dan bergelombang.Yang membuatnya terkejut adalah dua orang yang duduk di tepi danau itu. Mereka adalah ayah dan ibunya, Pangeran Zhao Kong dan Putri Li Ming.Tangan mereka terlihat melambai ke arahnya. Tanpa ragu-ragu, Chiu Kang menghampiri mereka berdua dan berpelukan.“Ingat pesanku, Shing-er. Kau harus menjaga semua orang yang selalu menjagamu. Kau juga harus menjaga semua
Semua umpatan keluar dari mulut Qi Peizhi. Chiu Kang hanya diam memegang pipinya yang baru saja ditampar keras.“Aku memang punya niat buruk padamu,” jawabnya menjengkelkan.“Kau! Dasar kurang ajar!” Qi Peizhi keluar dengan wajah kesal. “Aku lebih baik menghabiskan malam sendirian daripada bersama laki-laki sepertimu!” teriaknya.Chiu Kang berdiri dan menotok aliran darah Qi Peizhi dari belakang. Dia lalu membopongnya kembali ke pembaringan.“Mau apa kau? Dasar kurang ajar! Lepaskan aku! Tolong!” teriaknya dengan mata berlinang.Melihat ada curahan air mata di wajah Qi Peizhi, Chiu Kang membuang pandangannya. Dia tidak tega melihat orang yang sangat baik kepadanya menangis, tapi dia tidak punya pilihan lain. Dia harus melakukan ini.Setelah bisa mengendalikan diri, Chiu Kang kembali menatap Qi Peizhi dengan senyum mesum. Lalu dia membuka kancing atas baju Qi Peizhi.“Mau apa kau? M
Chiu Kang mengambil mangkok berisi obat di sampingnya. Tangan kirinya membuka mulut Qi Peizhi, sementara tangan kanannya meminumkan obat itu ke mulut Qi Peizhi.Mata Qi Peizhi melotot kepayahan. Beberapa kali dia tersedak, tapi Chiu Kang tak peduli. Sebelum obat di mangkok itu habis, dia tak akan berhenti. Tentu dia melakukannya dengan hati-hati.Prakkk......Chiu Kang melempar mangkuk itu setelah selesai memaksa Qi Peizhi meminumnya. Dia melakukan itu bukan karena marah, tapi karena telah membuat Qi Peizhi gelagapan dan tersedak berkali-kali.Dia merasa bersalah telah memaksa orang yang dihormatinya ini. Lalu dia membuka totokannya dan pergi meninggalkan kamar itu.“Kau boleh pergi ke mana pun kau suka!” kata Chiu Kang sembari melangkah keluar.Qi Peizhi hanya tertegun diam. Dia tak menggerakkan tubuhnya sedikit pun. Dia mengira Chiu Kang marah kepadanya.“Tung....!”Dia ingin mengatakan tunggu, tapi terhenti dengan mata berbinar sembari melihat tubuh Chiu Kang menghilang tertutup pi
“Kau yang buta!” balas Qi Peizhi.“Hahaha, aku tak perduli kau sebut mataku buta. Aku hanya peduli pada ketampanannya, bukan orangnya,” sahut gadis itu.“Nona, jika kau benar-benar peduli, tolong lepaskan aku. Aku tidak ada hubungan apapun dengannya,” Chiu Kang terus-menerus memohon tanpa henti.Qi Peizhi semakin muak saja melihat Chiu Kang. Awalnya dia sempat berpikir Chiu Kang orang yang baik meski punya perangai kasar. Tapi nyatanya, dia tak lebih dari seorang pengecut yang menyebalkan.“Baik, aku akan melepaskanmu, syaratnya kau harus membunuhnya,” katanya.“Nona, aku bahkan takut membunuh diriku sendiri, apalagi membunuh orang lain. Aku mohon selamatkan aku,” Chiu Kang menjatuhkan tubuhnya dan bergerak seperti ulat mendekati gadis itu.“Cih, pria tak tahu malu. Pria tak berguna,” ucap Qi Peizhi sembari meludah dan membuang muka.“Sayang, jangan dengarkan kata-katanya. Aku menyukaimu apa adanya. Kau tak perlu berpura-pura berani jika kau takut.”Gadis itu berjongkok dan membersihk
“Bibi Qi!” Lei Liwei terlihat cemas melihat sebuah pukulan hebat kembali menuju bibinya.Dalam keadaan seperti ini, Chiu Kang tak lagi menggunakan akal sehatnya. Jika dia terus diam, Qi Peizhi akan mati terkena pukulan hebat itu.Dengan sigap dia memutar tubuhnya sembari mengumpulkan tenaga dalam ke dadanya. Kemudian, dia langsung bergerak ke depan Qi Peizhi untuk menjadi tembok penghalang.Braakk......Chiu Kang terpental jauh membentur pohon besar di pojok sana. Darah kental mengalir dari tepi bibirnya.Qi Peizhi terperangah, begitu pun semua orang yang berada di sana, semuanya terperanjat melihat Chiu Kang.“Kaaaaau... Kaauu?” Qi Peizhi tertegun sesaat.Kemudian dia berlari ke arah Chiu Kang.“Kenapa kau melakukannya?” tanyanya sembari menyandarkan kepala Chiu Kang di pahanya. Terlihat air mata Qi Peizhi mengalir lamban di pipinya.“Lepaskan dia!” teriak Xiao Chen.Dia menyingkirkan Qi Peizhi dan berganti memangkunya.“Kenapa kau begitu bodoh? Aku kira kau hanya peduli pada dirimu
Begitu pun dengan Qi Peizhi dan orang-orang lainnya. Dia tak menyangka Chiu Kang memiliki ilmu meringankan tubuh yang luar biasa.Melihat Xiao Chen dalam bahaya, Yan Lian menggunakan jurus andalannya. Dia bertelungkup badan kemudian bergiling seperti bola besar menabrak Chiu Kang. Jurus yang dia gunakan saat menghadapi Li Chongyang.Namun, Chiu Kang bukan Li Chongyang. Dengan sangat mudah dia mematahkan serangan itu dan berbalik memukul Yan Lian hingga terjatuh.Lalu semua pengawal secara bersamaan menyerang Chiu Kang. Hampir tiga puluh orang dengan keahlian silat mumpuni mengepung Chiu Kang.Lagi-lagi, dengan mengarahkan satu telapak tangannya ke arah para penyerang, angin seakan berkumpul dan berputar-putar hebat di sekitar tubuh Chiu Kang.Kemudian dengan sekali pukul, angin itu menyebar ke arah seluruh pengawal, membawa mereka terbang dan terpental jauh.Semua orang terperangah melihat kesaktian semacam itu. Hanya dengan sekali hajar, semua orang terpental lebih dari satu li. Agak
Lalu dia menanggapi perkataan mereka dengan mengucapkan:“Baiklah. Tapi Perkumpulan Pendekar Song merupakan sesuatu yang merdeka, tidak terikat dengan Kekaisaran seperti para tentara. Kalian mempunyai hak penuh untuk melakukan apa pun yang kalian suka, asalkan tidak melanggar hukum dan mengganggu kehidupan rakyat Song yang berjalan dengan damai. Di samping itu, Kekaisaran tidak akan ikut campur lebih jauh dengan tindakan maupun sikap yang diambil Perkumpulan, meskipun Kaisar Song adalah Ketua Perkumpulan. Selain itu perintah kaisar tidak mutlak harus dipatuhi jika bertentangan dengan asas keadilan, dan kalian diperbolehkan untuk melawan. Aku mengeluarkan keputusan ini, karena takut kelak anak atau cucu-cucuku ada yang bertindak semena-mena terhadap rakyat. Karena itu, aku menghendaki Perkumpulan Pendekar Song sebagai penyeimbang yang bisa menjadi penilai antara kebaikan dan kejahatan!”Kata-kata Kaisar Song Yingzong yang cukup panjang itu membuat semua orang terperangah, khususnya para
Air mata menetes deras di pipi Chiu Kang dan Zhao Rong.Kemudian Zhao Ming datang. Mereka bertiga akhirnya berpelukan dengan sangat erat, seperti orang tua yang lama tak bertemu anak-anaknya.Perasaan bahagia dan haru bercampur aduk di hati mereka. Setelah sekian lama terpisah, hidup dalam pelarian dan selalu bersembunyi, akhirnya mereka bisa bersama, memadu kasih dalam naungan rindu yang tak pernah berkarat.Kesedihan itu, benar-benar seumpama pelangi yang terpisah-pisah warnanya menjadi tujuh bagian dan tidak pernah kembali menyatu.Lalu tiba-tiba, di sebuah hari yang cerah, tujuh warna pelangi itu dapat kembali bersama, memberi keindahan yang tidak hanya dinantikan oleh manusia, tapi oleh dirinya sendiri.Orang-orang yang berada di sekitar mereka juga ikut menangis, terutama Jenderal Besar Li Guzhou dan orang-orang yang tahu betul kesukaran hidup yang pernah mereka bertiga alami.“Maafkan aku, Kakak,” bisik Zhao Rong lirih. “Hari itu aku telah berlaku kasar kepadamu,” tangis Zhao R
Yang Mingyu dan Wei Sun bergegas mengikat tangan dan kaki Pangeran Zhao You, Fu Gang dan Qi Renshu.“Bawa mereka ke depan ruang pertemuan,” perintahnya lagi.Di depan ruang pertemuan, meskipun sangat lebar, tapi memiliki atap yang dapat melindungi dari terik matahari. Atap itu dipenuhi tiang, memanjang sampai gerbang utama Istana Kaisar.“Liao akan menaklukkan kalian. Aku dengar mereka sudah melintasi Zhending,” ujar Pangeran Zhao You terbata-bata dengan darah kental di bibirnya. Meski dalam keadaan terluka parah, dia masih menampakkan kesombongannya.Chiu Kang tersenyum.“Kau tidak tahu apa-apa tentangku, sementara aku tahu semuanya tentangmu,” ujarnya.Dari samping ruang pertemuan, muncullah Zhao Bingwen, Zhao Nianzu, Zian Zhong dan beberapa tentara menyeret Zhao Ming, Zhao Rong, Tai Kun Lun dan beberapa orang lainnya.Chiu Kang melihat ke arah mereka dengan mata berkaca-kaca. Dia tak kuasa melihat darah memenuhi tubuh kedua adiknya.“Lepaskan Ayahku!” seru Zhao Bingwen. “Atau aku a
Qi Renshu menyaksikan pertarungan itu dengan mata berkaca-kaca. Dia senang masih ada orang yang berhasil menguasai jurus tertinggi gurunya.Setelah berhasil menghindari Tinju Pengendali Angin milik Chiu Kang, Pangeran Zhao You balik menyerang dengan jurus Naga Menghantam Bumi. Dia mengubah bentuk tangannya seperti cakar, dan terus berusaha mencabik-cabik tubuh Chiu Kang.Setiap kali cabikan cakarnya meleset, bangunan istana di bawah mereka hancur cukup parah. Tapi Chiu Kang berhasil menangkis dan menghindari semua serangan mematikan dari Pangeran Zhao You.Mereka terus bertarung tanpa henti. Jurus demi jurus digunakan, tapi belum juga menemukan pemenanganya.Chiu Kang berkali-kali menghantamkan pukulannya dengan hawa semesta, tapi Pangeran Zhao You mampu menghindari dan menahannya.Ini pertama kalinya Chiu Kang menghadapi lawan yang sangat sulit dikalahkan. Setiap jurus dan tenaga dalamnya seakan-akan selalu gagal mengenainya.Begitu pun sebaliknya, Pangeran Zhao You merasa tidak bisa
Namun, Chiu Kang tidak menggubris ejekan tersebut. Dia harus melakukan sesuatu untuk mengulur waktu, dan salah satu caranya adalah melompat-lompat ke seluruh tempat seperti monyet kelaparan.Di sisi lain, Pangeran Zhao You berbisik kepada Zian Zhong dan kedua putranya. Agaknya dia memerintahkan sesuatu kepada mereka, karena setelah itu mereka bertiga pergi ke belakang.Melihat saudara-saudaranya terlibat pertempuran, Pangeran Zhao You tidak bisa tinggal diam. Akhirnya dia menyerang Kong Kuanyin dan lainnya dengan hebat, apalagi lima ratus tentara pengamannya telah banyak yang meregang nyawa di tangan Qi Peizhi, Wang Jiang, Kong Kuanyin dan pendekar-pendekar lainnya.Pangeran itu mengamuk, menghantam siapa saja yang menjadi penghalang di jalannya.“Kakak Ketiga!” teriak Yang Mingyu setelah melihat Hong Chuntao muntah darah dan mati terkena pukulan Pangeran Zhao You.Gu Buchou dan Duan Fang You yang masih dalam keadaan lemah pun turut bertarung dengan hebat. Setelah tali yang melilit di
Pangeran Zhao You menuding Chiu Kang dengan mata merah karena marah.“Bunuh seluruh keluarga si brengsek itu!” perintahnya.“Ketua Kang, apa yang harus kita lakukan?” tanya Jian Jun, Ketua Perguruan Jingshan.Chiu Kang diam. Kemudian dia menatap Tie Butong dan orang-orang yang berada di bawah pengaruhnya dengan pekat.Sreeet... sreettt...Ikatan Tuan Chao, Nyonya Chao dan Chao Chengping terlepas seketika. Rupanya Tie Butoang, Kam bersaudara dan lainnya mengerti arti tatapan Chiu Kang.“Bawa mereka jauh-jauh dari sini!” teriak Chiu Kang sembari menerjang ke depan mencegah orang-orang Pangeran Zhao You mengejar mereka.Pangeran Zhao You marah.“Kalian telah mengkhianatiku! Bunuh mereka semua!”Liu Sing Ming dan Fu Gang langsung bergerak hendak menyerang Tie Butong, Kam bersaudara dan lainnya yang telah membebaskan keluarga angkat Chiu Kang.Namun, dengan sigap Chiu Kang menghalangi mereka berdua. Terjadilah pertarungan hebat.Fu Gang menghantamkan pukulan kanannya ke dada Chiu Kang, sem
Pangeran Zhao You marah. Dia berdiri dari tempat duduknya.“Aku akan mencincangmu jika sehelai rambut putraku hilang. Bawa mereka semua kemari!” perintahnya.Dari samping ruangan besar itu, para prajurit menyeret beberapa tahanan dengan tanpa belas kasihan.Melihat wajah para tahanan itu membuat wajah Chiu Kang memerah marah. Matanya berair karena alasan tertentu.“Ibu?” kata Chiu Kang dengan bibir bergetar.Wanita itu memandang Chiu Kang dengan mata basah. Wajah wanita itu dipenuhi dengan kotoran. Tubuhnya tercabik bekas cambuk besar mengenainya.“Kang-er?” gumam wanita itu pelan.Chiu Kang sangat marah melihat keadaan Nyonya Chao yang sangat buruk dan dipenuhi luka.“Kalian salah! Dia bukan anakku!” teriak Nyonya Chao.Kemudian Chiu Kang mengalihkan pandangannya. Dia melihat laki-laki tua dengan keadaan jauh lebih mengenaskan dari Nyonya Chao. Di samping laki-laki itu ada seorang gadis muda dengan tatap yang tak henti-henti memandang wajah Chiu Kang.“Ayah? Adik?” gumamnya dengan bi
“Aku juga ingin Ketua Kong, Ketua He, Ketua Jia, Ketua Jun, Ketua Bojing dan beberapa pendekar yang bersedia untuk mengikutiku menyerang Istana Kaisar,” kata Chiu Kang. “Dan jangan lupa, bawa kedua putra Pangeran Zhao Yaou juga,” lanjutnya.“Apakah kita akan langsung menyerang istana Kaisar sekarang?” tanya Kong Kuanyin.Chiu Kang menggeleng.“Tidak. Kita harus menunggu satu dari tiga pintu gerbang Benteng Bianjing terbuka.”Selain mereka, para ketua seperti Ong Fei Yin, Ye Tao, Cao Ehuang, Lin Qiao, Lin Yao, Shu Shaiming, dan beberapa lainnya bertugas memimpin para pendekar menghancurkan pintu gerbang Benteng Bianjing.Sementara Heng Tingfeng dan Quan Shirong diberi tugas khusus untuk memimpin para pendekar membuka pintu gerbang Benteng Selatan oleh Chiu Kang.“Kita harus menunggu sekarang,” ujar Chiu Kang dengan kedua tangan mengepal.Pemuda itu memandang langit yang biru laut di atas sana. Dia terdiam dengan wajah dipenuhi keringat cemas. Bagaimana pun juga, rasa takut sangat kuat
“Kalian berdua tunggu di sini, aku akan menyelinap keluar Bianjing,” ujar Kaisar Song Yingzong.“Bukankah itu terlalu berbahaya, Yang Mulia?” tanya Yang Mingyu.“Kalian tak usah khawatir, aku tahu apa yang sedang kulakukan,” kata Kaisar Song Yingzong. “Kalian berdua tunggulah di sini, aku akan segera kembali,” lanjutnya.Kedua jenderal muda itu berlutut dan menganggukkan kepalanya.“Semoga Yang Mulia Kaisar panjang umur,” ucap mereka bersamaan.Gelapnya malam sedikit memberi ruang bagi Chiu Kang untuk keluar dari Bianjing. Saat membawa kakeknya, Kaisar Song Renzong ke Daming, dia diberitahu bahwa ada sebuah jalur rahasia dari dalam istana untuk keluar benteng tanpa diketahui.Jalur itu hanya cukup untuk satu orang, karena luasnya yang tidak besar. Jalur itu berada di bawah tanah, semacam gua buatan yang khusus dibuat untuk keselamatan Kaisar jika ada bahaya.Chiu Kang menyelinap memasuki Istana Kaisar yang besar. Dia melihat para penjaga sedang berdiri siaga, ada juga yang mondar-mand