“Apa Guru akan turun gunung?” tanya muridnya.Kong Kuanyin menganggik.“Andaikan Xiao Bojing tidak menangkap Li Chongyang, Lao Sying dan Qi Peizhi beserta murid-murid lainnya, setelah membaca suratnya aku akan tetap turun gunung.”“Izinkan aku mendampingi, Guru.”“Itu akan menjadi pengalaman yang baik buatmu. Sekarang kau boleh pergi, aku ingin sendiri.”Kong Kuanyin kembali membaca surat dari Xiao Bojing. Dia tak habis pikir, kenapa begitu banyak masalah terjadi di negerinya akhir-akhir ini.Kerusuhan, pemberontakan, dan ancaman dari negara lain, tidak hanya secara militer, tapi juga di dunia persilatan.“Jika saja Yang Mulia Pangeran Zhao Kong masih hidup, beliau pasti akan melakukan tindakan yang sama denganku, menjaga Negeri Song dengan segala kemampuannya, bahkan jika nyawa taruhannya,” gumamnya.Kong Kuanyin memang baru beberapa kali bertemu Pangeran Zhao Kong, tapi dia langsung mengagumi sosoknya, bahkan memberi sumpah setianya pada Pangeran Zhao Kong pada saat itu.“Guru, guru
Hu Hongyin berdiri dengan kepala tertunduk. Kali ini dia menghadap Kaisar Song Renzong dengan pakaian perang lengkap.Di tempat Pertemuan Agung itu, terlihat beberapa jenderal terkenal, salah satunya adalah Jenderal Besar Li Guzhou.“Yang Mulia Kaisar, bagaimana mungkin penjahat ini berani datang kemari?” tanya Yi Gen Fu, Bendahara Kerajaan.“Aku yang memanggilnya kembali. Di saat seperti ini kita butuh lebih banyak jenderal,” jawab Kaisar Song Renzong.“Tapi Yang Mulia.......”“Apa kau ingin mengatakan tindakanku salah?” Kaisar Song Renzong setengah berteriak.“Hamba tidak berani,” Yi Gen Fu tertunduk diam.“Yang Mulia Kaisar, biarkan hamba pergi Guangxi,” pinta Jenderal Besar Li Guzhou.Kaisar Song Renzong terdiam untuk sesaat. Dia keberatan mengirim Li Guzhou ke medan perang.“Yang Mulia tak perlu khawatir. Hamba masih sehat dan lincah untuk memimpin pasukan.”“Baiklah, aku akan mengirimmu ke sana bersama Jenderal Hu Hongyin, Jenderal Hu Qiqiang dan Jenderal Li Gui,” ucap Kaisar So
“Jenderal Yang Un benar,” kata Shi Bu Xin.“Aku akan ke sana, kau ambil alih posku di sini. Jaga ini baik-baik!” perintah Jenderal Yang Un.Shi Bu Xin mengangguk cepat. Dalam perang tidak boleh ada sedikit pun keterlambatan, karena semuanya akan menjadi bencana.Namun, belum juga sampai ke baris depan, Jenderal Yang Un dikejutkan oleh tersungkurnya Jenderal Zihao.Di dadanya menancap dua anak panah, yang satu tempat di jantungnya, sementara satunya lagi di perutnya.Para jenderal bawahan Jenderal Zihao bergegas menarik tubuhnya dan memerintahkan semua pasukan untuk mundur.“Mundur! Mundur! Mundur!” teriak mereka.Para Jenderal Song masih terkejut dengan kejadian cepat itu. Selama ini mereka memang sering mencoba memanah Jenderal Zihao, tapi selalu dapat dihalau olehnya.Akan tetapi, hanya dengan dua kali tembak, orang itu dapat membuat Jenderal Zihao tersungkur.Tiba-tiba terdengar bunyi orang melompat dari atas pohon. Ternyata Jenderal Gui Jinjie yang berada di pohon itu.Tangan kana
Setelah selesai, dia menghirup nafas dalam-dalam dan membiarkan tangan kirinya tergeletak. Dibandingkan tadi, rasa nyeri di tangan kirinya telah menghilang, hanya saja belum dapat merasakan atau mengangkat sesuatu.Chiu Kang memang sengaja mengorbankan tangan kirinya untuk melindungi lencana emas dari kaisar. Saat meloncat ke jurang, tangan kirinya memegang erat lencana emas yang ada di punggungnya.Dan benar saja, itu membuat tangannya patah terbentur tebing-tebing curam dan kemudian terlempar ke atas sungai. Di saat sadar, dia hanya melihat kegelapan, tiada sedikit pun cahaya yang menghampirinya.“Aku masih hidup,” gumamnya lirih. Kemudian dia pun tertidur lelap di malam hari karena lelah.Sinar matahari menggoyang panas menuju sela-sela pepohonan, menelanjangi embun yang berlalu pergi entah karena takut atau malu, membiakkan kehangatan di seluruh alam, dan mengusir kabut gelap yang melingkup.Lama-kelaman, sinar kehangatan itu sampai di tubuh Chiu Kang, membuat kedua matanya menger
“Kau harus jaga adik-adikmu,” ucap Pangeran Zhao Kong. “Sepertinya Ayah tak bisa menemanimu lagi.”“Kenapa, Ayah?” tanya Zhao Shing.“Ingat! Kau harus kuat dan tetap hidup. Apapun yang terjadi,” Pangeran Zhao Kong sengaja tidak menjawab pertanyaan anaknya. “Turuti perintah paman Empat Pendekar Wangi dan jaga adik-adikmu.” Mata Pangeran Zhao Kong mulai berbinar.“Kenapa, Ayah? Apa karena Paman Pangeran Zhao You akan mencelakai Ayah?” kejarnya.“Kau hanya perlu tetap hidup! Itu saja,” kata Pangeran Zhao Kong sembari memeluk anaknya. “Dan jaga adik-adikmu,” ucapnya dengan suara berat. Air mata mulai mengalir dari matanya.Zhao Shing pun menangis kecil. “Aku mengerti, Ayah,” ujarnya di sela-sela tangisannya.“Pengawal! Bawa pangeran ke kamarnya!” seru Pangeran Zhao Kong. Dia berbalik badan melepaskan pelukannya dan berjalan menjauh tanpa melihat Zhao Shing. Air matanya mengalir deras di pipinya. Hatinya tersayat sedih, tapi apalah daya, inilah yang terbaik bagi mereka.Zhao Shing melihat
Setelah mendengar laporan pelayan, Bu Peng memicingkan matanya. Tiba-tiba dia menghela nafas dan menggeleng-geleng. Ujarnya: “Akhirnya kecemasan Pangeran Zhao Kong terbukti.”“Lalu apa yang hendak kita lakukan?” Bu Hung Chen tidak sabar terus berdiam diri.Bu Peng masih diam. Dia mengerutkan dahinya berpikir jauh. Lalu kembali menggelengkan kepalanya. “Kita hadapi meski mempertaruhkan nyawa,” katanya.Dari dalam rumah seorang penuh wibawa keluar dengan tenang. Dia melayangkan senyum hangat. Empat Pendekar Wangi heran melihat gelagat Pangeran Zhao Kong. Kenapa dia bisa setenang itu dalam kegentingan seperti ini?“Saudaraku, sebaiknya kau pergi, biar kami yang menghadapi mereka,” Bu Sengku memegang pundak Zhao Kong.“Tidak, kalian lah yang pergi, biar aku tetap di sini.”“Tidak, tidak boleh! Sehebat apapun ilmu silatmu, kau tidak akan mampu mengalahkan dua puluh lebih pendekar tangguh dalam satu waktu,” Bu Liak tidak bisa menerima ini.“Aku tahu. Pergi atau tidak, aku akan lebih berguna
Setelah sedikit bersajak, Pangeran Zhao Kong tersenyum dan bersiap untuk menyerang lagi.“Omong kosong. Rupanya begini cara seorang terpelajar menghadapi kematian,” kata Gu Buchou dengan mengertak giginya.Hahahahaha.....Hahahaha......Pangeran Zhao Kong tertawa keras tiada henti. Dia terus-menerus tertawa seperti orang gila.“Aku pergi,” tiba-tiba Duan Fang You berkata demikian. Tanpa mempedulikan orang-orang di sekitarnya dia melangkah keluar. Melihat kejadian itu, tawa Pangeran Zhao Kong bertambah keras.“Diam kau pangeran sial!” kutuk Chiu Sek, lalu dengan sedikit berlari dia mendekati Duan Fang You dan memegang bahu kanannya. Katanya: “Kenapa? Kita hampir menyelesaikan tugas kita?”Duan Fang You menghelas nafas, “Aku tak tertarik. Lagipula aku di sini tidak untuk menjalankan tugas. Aku datang untuk menguji kemampuannya dan membalaskan kematian sepupuku. Setelah tahu dia tidak bisa menggunakan tenaga dalam, kenapa harus kulanjutkan. Lagipula, aku juga bukan orang suruhan seperti k
“Pangeran! Pangeran!”Zhao Shing yang tiba-tiba tidak sadarkan diri membuat para Pendekar Wangi panik. Di sela-sela kepanikan mereka, terdengar suara angin kencang berlari ke arah mereka.Lalu dengan nafas terengah-engah Bu Liak keluar dari semak-semak hutan. Katanya: “Kakak Pertama, kita harus cepat pergi dari sini. Orang-orang Pangeran Zhao You sedang menuju ke mari.”“Kita tidak punya pilihan lain. Kita harus meninggalkan tempat ini.” Bu Peng tampak cemas, tapi memang beginilah adanya, tiada pilihan lain selain lari. "Berikan obat ini kepada Pangeran Zhao Ming dan Putri Zhao Rong. Jangan sampai tangisan mereka terdengar."Meski berat, Bu Peng harus melakukannya demi keselamatan mereka bertiga.“Bagaimana dengan Pangeran Zhao Shing? Dia tidak sadarkan diri,” tukas Bu Huang.Bu Liak terkaget mendengar keadaan Pangeran Zhao Shing. Baru saja sebentar dia pergi, keadaan telah berubah demikian terbalik.“Kita tidak punya pilihan. Biar aku yang menggendongnya. Kalian bawa Putri Zhao Rong