Hu Hongyin berdiri dengan kepala tertunduk. Kali ini dia menghadap Kaisar Song Renzong dengan pakaian perang lengkap.Di tempat Pertemuan Agung itu, terlihat beberapa jenderal terkenal, salah satunya adalah Jenderal Besar Li Guzhou.“Yang Mulia Kaisar, bagaimana mungkin penjahat ini berani datang kemari?” tanya Yi Gen Fu, Bendahara Kerajaan.“Aku yang memanggilnya kembali. Di saat seperti ini kita butuh lebih banyak jenderal,” jawab Kaisar Song Renzong.“Tapi Yang Mulia.......”“Apa kau ingin mengatakan tindakanku salah?” Kaisar Song Renzong setengah berteriak.“Hamba tidak berani,” Yi Gen Fu tertunduk diam.“Yang Mulia Kaisar, biarkan hamba pergi Guangxi,” pinta Jenderal Besar Li Guzhou.Kaisar Song Renzong terdiam untuk sesaat. Dia keberatan mengirim Li Guzhou ke medan perang.“Yang Mulia tak perlu khawatir. Hamba masih sehat dan lincah untuk memimpin pasukan.”“Baiklah, aku akan mengirimmu ke sana bersama Jenderal Hu Hongyin, Jenderal Hu Qiqiang dan Jenderal Li Gui,” ucap Kaisar So
“Jenderal Yang Un benar,” kata Shi Bu Xin.“Aku akan ke sana, kau ambil alih posku di sini. Jaga ini baik-baik!” perintah Jenderal Yang Un.Shi Bu Xin mengangguk cepat. Dalam perang tidak boleh ada sedikit pun keterlambatan, karena semuanya akan menjadi bencana.Namun, belum juga sampai ke baris depan, Jenderal Yang Un dikejutkan oleh tersungkurnya Jenderal Zihao.Di dadanya menancap dua anak panah, yang satu tempat di jantungnya, sementara satunya lagi di perutnya.Para jenderal bawahan Jenderal Zihao bergegas menarik tubuhnya dan memerintahkan semua pasukan untuk mundur.“Mundur! Mundur! Mundur!” teriak mereka.Para Jenderal Song masih terkejut dengan kejadian cepat itu. Selama ini mereka memang sering mencoba memanah Jenderal Zihao, tapi selalu dapat dihalau olehnya.Akan tetapi, hanya dengan dua kali tembak, orang itu dapat membuat Jenderal Zihao tersungkur.Tiba-tiba terdengar bunyi orang melompat dari atas pohon. Ternyata Jenderal Gui Jinjie yang berada di pohon itu.Tangan kana
Setelah selesai, dia menghirup nafas dalam-dalam dan membiarkan tangan kirinya tergeletak. Dibandingkan tadi, rasa nyeri di tangan kirinya telah menghilang, hanya saja belum dapat merasakan atau mengangkat sesuatu.Chiu Kang memang sengaja mengorbankan tangan kirinya untuk melindungi lencana emas dari kaisar. Saat meloncat ke jurang, tangan kirinya memegang erat lencana emas yang ada di punggungnya.Dan benar saja, itu membuat tangannya patah terbentur tebing-tebing curam dan kemudian terlempar ke atas sungai. Di saat sadar, dia hanya melihat kegelapan, tiada sedikit pun cahaya yang menghampirinya.“Aku masih hidup,” gumamnya lirih. Kemudian dia pun tertidur lelap di malam hari karena lelah.Sinar matahari menggoyang panas menuju sela-sela pepohonan, menelanjangi embun yang berlalu pergi entah karena takut atau malu, membiakkan kehangatan di seluruh alam, dan mengusir kabut gelap yang melingkup.Lama-kelaman, sinar kehangatan itu sampai di tubuh Chiu Kang, membuat kedua matanya menger
“Nyonya, terima kasih. Baju yang Nyonya beri rupanya cocok dengan tubuhku,” kata Chiu Kang sopan.“Kau terlihat hebat menggenakan pakaianku,” ucap Wang Zhu Ren.“Kau pemuda yang tampan. Bagaimana mungkin kau bisa berakhir seperti itu?” Fan Yi mengagumi kebagusan rupa Chiu Kang.“Ceritanya panjang, Nyonya.”Wang Zhu Ren dan Fan Yi tersenyum.“Duduklah di samping putriku,” kata Wang Zhu Ren.“Ayah! Kenapa kau menyuruhnya duduk di sampingku, bukankah masih banyak tempat lain?”“Aku duduk di bawah saja, Tuan.”“Jangan, kau tak boleh melakukannya. Kau duduklah sesuai dengan perintahku,” Wang Zhu Ren tampak sedikit memaksa.Karena tak punya pilihan, Chiu Kang duduk berdampingan dengan Wang Jiang. Dilihat dari wajahnya, Wang Jiang malu bercampur kesal.“Mari kita makan,” ujar Wang Zhu Ren.Di antara mereka berempat, Chiu Kang adalah orang yang paling lahap. Dia tidak bertemu dengan nasi selezat ini selama empat hari lamanya.“Maaf, Tuan, Nyonya dan Nona. Aku tidak bertemu nasi cukup lama,” k
Dia pergi ke dalam kamar dan menutup diri untuk beberapa saat. Di dalam kamar, Raja Dai-vet itu menangis tersedu-sedan dengan suara lirih. Dia menangis bukan karena kalah perang, tapi menyesali keputusannya menyerang Song.Setelah pagi datang, Raja Ly Thanh Tong bersama rombongan memulai perjalanan menuju benteng Song di Guangxi. Selama perjalanan, Raja Ly Thanh Tong memikirkan keputusannya menyerang Negeri Song hanya berdasarkan informasi Pangeran Zhao You.“Ini keputusan terburuk yang aku buat,” gumamnya dalam hati.Dia pun merasakan kekhawatiran dan kecemasan selama perjalanan. Meski dia kenal betul watak Li Guzhou, dia tetap saja merasakan hal tersebut.Jika Dinasti Ly jatuh, dia adalah orang yang harus disalahkan. Bagaimana dia bisa menghadap leluhurnya dengan kepala tegak jika itu terjadi.Matahari meninggi, menyiramkan panasnya pada bumi. Dia tidak peduli jika seorang raja berada dalam perjalanan penting, dia hanya melakukan tugasnya. Rumput-rumput bergoyang tersulut angin, ter
“Namanya Chao Kang. Dia tuan muda dari Keluarga Chao di Ningbo.”“Kata murid-muridku, dia mempunyai ilmu yang luar biasa. Kau tahu itu?”“Tidak, selama bersama kami dia berpura-pura bodoh dan menyebalkan.”“Yang aku heran, kenapa tentara kerajaan bisa sampai ke sana. Apa kau tahu kenapa?”“Mungkin karena Chao Kang adalah adik angkat Jenderal Hu Hongyin. Saat itu, dialah yang membawa seribu tentara ke Istana Air.”“Begitu rupanya. Beberapa hari ini aku dibingungkan oleh masalah ini, apalagi setelah melihat luka Yan Lian, tentu ilmu pemuda itu sangat tinggi. Siapa gurunya?” Xiao Bojing menerawang kosong. “Sayang putriku telah bertindak ceroboh,” keluhnya.“Sudahlah, tidak perlu meratapi sesuatu yang telah berlalu,” ucap He Jinhai.“Aku tidak meratapinya. Aku hanya menyesal orang berilmu tinggi sepertinya harus mati muda. Jika tidak, dia bisa membantu kita di pertarungan Gunung Jingshan menghadapi orang-orang Tibet, Liao dan Xi Xia.”Mendengar kata-kata Xiao Bojing tentu membuat hati Qi
Chiu Kang menoleh ke belakang. Dia melihat orang tua yang menyambut mereka tadi sore berjalan ke arahnya.“Maaf, Kakek, aku tak bisa tidur,” ucap Chiu Kang polos.“Kenapa?” tanya kakek itu yang kemudian duduk di sampingnya.“Aku selalu susah tidur di tempat baru.”“Hahaha, kau aneh,” katanya.“Aneh?” Chiu Kang memandang wajah keriput kakek itu dengan dahi mengerut.“Ya, kau terlalu membesar-besarkan sesuatu,” ujarnya dengan nada acuh.Pemuda tampan itu tersenyum.“Kakek benar, aku memang selalu begitu,” katanya datar.“Kau tahu anak muda, hidup itu seperti pedang tajam, akan berjalan tergantung pada siapa yang menggunakannya.”Mendengar kata-kata kakek di sampingnya, Chiu Kang terperanjat.“Kakek, itu kata-kata luar biasa.”Senyum kakek itu diarahkan pada wajah Chiu Kang.“Aku senang kau menganggapnya luar biasa?”“Kenapa?” Chiu Kang heran.“Berarti kelak di masa depan kau akan menggunakan kata-kataku ini. Tentu itu membuatku senang.”“Kenapa kakek begitu yakin?”“Kau mengatakannya de
“Kurang ajar! Apa kau bosan hidup?” salah satu murid He Jinhai tak bisa menahan amarahnya.“Duduklah,” perintah He Jinhai.“Tapi Guru?”“Duduklah! Kau tak boleh tidak hormat pada orang yang lebih tua.”Belum juga murid tersebut duduk, datang lagi sekelompok orang dengan pakaian putih dan rambut panjang.“Guru, Son Ca Gang,” bisik Fa Duyi.Kong Kuanyin melihat wajah Son Ca Gang dengan sorot tajam. Dia menyimpan dendam atas kematian adik seperguruannya, Ping Jianguo.“Hahaha, rupanya wakil ketua Sekte Gunung Es dari Changbai juga datang,” Mu Long Bui maju menyambut kedatangan Son Ca Gang.“Aku tak bisa melewatkan pertemuan ini. Aku juga memohon maaf pada Ketua Jian Jun karena ketua kami tak bisa hadir,” katanya dengan tangan menjura.Gunung Changbai adalah sebuah gunung yang berada di dalam kekuasaan Kekaisaran Liao. Maka wajar saja jika tatapan orang-orang Song sedikit sinis terhadapnya.“Apa tujuanmu kemari?” tanya Kong Kuanyin tidak berdiri sama sekali.“Oh, rupanya si tua Kong Kuany
Lalu dia menanggapi perkataan mereka dengan mengucapkan:“Baiklah. Tapi Perkumpulan Pendekar Song merupakan sesuatu yang merdeka, tidak terikat dengan Kekaisaran seperti para tentara. Kalian mempunyai hak penuh untuk melakukan apa pun yang kalian suka, asalkan tidak melanggar hukum dan mengganggu kehidupan rakyat Song yang berjalan dengan damai. Di samping itu, Kekaisaran tidak akan ikut campur lebih jauh dengan tindakan maupun sikap yang diambil Perkumpulan, meskipun Kaisar Song adalah Ketua Perkumpulan. Selain itu perintah kaisar tidak mutlak harus dipatuhi jika bertentangan dengan asas keadilan, dan kalian diperbolehkan untuk melawan. Aku mengeluarkan keputusan ini, karena takut kelak anak atau cucu-cucuku ada yang bertindak semena-mena terhadap rakyat. Karena itu, aku menghendaki Perkumpulan Pendekar Song sebagai penyeimbang yang bisa menjadi penilai antara kebaikan dan kejahatan!”Kata-kata Kaisar Song Yingzong yang cukup panjang itu membuat semua orang terperangah, khususnya para
Air mata menetes deras di pipi Chiu Kang dan Zhao Rong.Kemudian Zhao Ming datang. Mereka bertiga akhirnya berpelukan dengan sangat erat, seperti orang tua yang lama tak bertemu anak-anaknya.Perasaan bahagia dan haru bercampur aduk di hati mereka. Setelah sekian lama terpisah, hidup dalam pelarian dan selalu bersembunyi, akhirnya mereka bisa bersama, memadu kasih dalam naungan rindu yang tak pernah berkarat.Kesedihan itu, benar-benar seumpama pelangi yang terpisah-pisah warnanya menjadi tujuh bagian dan tidak pernah kembali menyatu.Lalu tiba-tiba, di sebuah hari yang cerah, tujuh warna pelangi itu dapat kembali bersama, memberi keindahan yang tidak hanya dinantikan oleh manusia, tapi oleh dirinya sendiri.Orang-orang yang berada di sekitar mereka juga ikut menangis, terutama Jenderal Besar Li Guzhou dan orang-orang yang tahu betul kesukaran hidup yang pernah mereka bertiga alami.“Maafkan aku, Kakak,” bisik Zhao Rong lirih. “Hari itu aku telah berlaku kasar kepadamu,” tangis Zhao R
Yang Mingyu dan Wei Sun bergegas mengikat tangan dan kaki Pangeran Zhao You, Fu Gang dan Qi Renshu.“Bawa mereka ke depan ruang pertemuan,” perintahnya lagi.Di depan ruang pertemuan, meskipun sangat lebar, tapi memiliki atap yang dapat melindungi dari terik matahari. Atap itu dipenuhi tiang, memanjang sampai gerbang utama Istana Kaisar.“Liao akan menaklukkan kalian. Aku dengar mereka sudah melintasi Zhending,” ujar Pangeran Zhao You terbata-bata dengan darah kental di bibirnya. Meski dalam keadaan terluka parah, dia masih menampakkan kesombongannya.Chiu Kang tersenyum.“Kau tidak tahu apa-apa tentangku, sementara aku tahu semuanya tentangmu,” ujarnya.Dari samping ruang pertemuan, muncullah Zhao Bingwen, Zhao Nianzu, Zian Zhong dan beberapa tentara menyeret Zhao Ming, Zhao Rong, Tai Kun Lun dan beberapa orang lainnya.Chiu Kang melihat ke arah mereka dengan mata berkaca-kaca. Dia tak kuasa melihat darah memenuhi tubuh kedua adiknya.“Lepaskan Ayahku!” seru Zhao Bingwen. “Atau aku a
Qi Renshu menyaksikan pertarungan itu dengan mata berkaca-kaca. Dia senang masih ada orang yang berhasil menguasai jurus tertinggi gurunya.Setelah berhasil menghindari Tinju Pengendali Angin milik Chiu Kang, Pangeran Zhao You balik menyerang dengan jurus Naga Menghantam Bumi. Dia mengubah bentuk tangannya seperti cakar, dan terus berusaha mencabik-cabik tubuh Chiu Kang.Setiap kali cabikan cakarnya meleset, bangunan istana di bawah mereka hancur cukup parah. Tapi Chiu Kang berhasil menangkis dan menghindari semua serangan mematikan dari Pangeran Zhao You.Mereka terus bertarung tanpa henti. Jurus demi jurus digunakan, tapi belum juga menemukan pemenanganya.Chiu Kang berkali-kali menghantamkan pukulannya dengan hawa semesta, tapi Pangeran Zhao You mampu menghindari dan menahannya.Ini pertama kalinya Chiu Kang menghadapi lawan yang sangat sulit dikalahkan. Setiap jurus dan tenaga dalamnya seakan-akan selalu gagal mengenainya.Begitu pun sebaliknya, Pangeran Zhao You merasa tidak bisa
Namun, Chiu Kang tidak menggubris ejekan tersebut. Dia harus melakukan sesuatu untuk mengulur waktu, dan salah satu caranya adalah melompat-lompat ke seluruh tempat seperti monyet kelaparan.Di sisi lain, Pangeran Zhao You berbisik kepada Zian Zhong dan kedua putranya. Agaknya dia memerintahkan sesuatu kepada mereka, karena setelah itu mereka bertiga pergi ke belakang.Melihat saudara-saudaranya terlibat pertempuran, Pangeran Zhao You tidak bisa tinggal diam. Akhirnya dia menyerang Kong Kuanyin dan lainnya dengan hebat, apalagi lima ratus tentara pengamannya telah banyak yang meregang nyawa di tangan Qi Peizhi, Wang Jiang, Kong Kuanyin dan pendekar-pendekar lainnya.Pangeran itu mengamuk, menghantam siapa saja yang menjadi penghalang di jalannya.“Kakak Ketiga!” teriak Yang Mingyu setelah melihat Hong Chuntao muntah darah dan mati terkena pukulan Pangeran Zhao You.Gu Buchou dan Duan Fang You yang masih dalam keadaan lemah pun turut bertarung dengan hebat. Setelah tali yang melilit di
Pangeran Zhao You menuding Chiu Kang dengan mata merah karena marah.“Bunuh seluruh keluarga si brengsek itu!” perintahnya.“Ketua Kang, apa yang harus kita lakukan?” tanya Jian Jun, Ketua Perguruan Jingshan.Chiu Kang diam. Kemudian dia menatap Tie Butong dan orang-orang yang berada di bawah pengaruhnya dengan pekat.Sreeet... sreettt...Ikatan Tuan Chao, Nyonya Chao dan Chao Chengping terlepas seketika. Rupanya Tie Butoang, Kam bersaudara dan lainnya mengerti arti tatapan Chiu Kang.“Bawa mereka jauh-jauh dari sini!” teriak Chiu Kang sembari menerjang ke depan mencegah orang-orang Pangeran Zhao You mengejar mereka.Pangeran Zhao You marah.“Kalian telah mengkhianatiku! Bunuh mereka semua!”Liu Sing Ming dan Fu Gang langsung bergerak hendak menyerang Tie Butong, Kam bersaudara dan lainnya yang telah membebaskan keluarga angkat Chiu Kang.Namun, dengan sigap Chiu Kang menghalangi mereka berdua. Terjadilah pertarungan hebat.Fu Gang menghantamkan pukulan kanannya ke dada Chiu Kang, sem
Pangeran Zhao You marah. Dia berdiri dari tempat duduknya.“Aku akan mencincangmu jika sehelai rambut putraku hilang. Bawa mereka semua kemari!” perintahnya.Dari samping ruangan besar itu, para prajurit menyeret beberapa tahanan dengan tanpa belas kasihan.Melihat wajah para tahanan itu membuat wajah Chiu Kang memerah marah. Matanya berair karena alasan tertentu.“Ibu?” kata Chiu Kang dengan bibir bergetar.Wanita itu memandang Chiu Kang dengan mata basah. Wajah wanita itu dipenuhi dengan kotoran. Tubuhnya tercabik bekas cambuk besar mengenainya.“Kang-er?” gumam wanita itu pelan.Chiu Kang sangat marah melihat keadaan Nyonya Chao yang sangat buruk dan dipenuhi luka.“Kalian salah! Dia bukan anakku!” teriak Nyonya Chao.Kemudian Chiu Kang mengalihkan pandangannya. Dia melihat laki-laki tua dengan keadaan jauh lebih mengenaskan dari Nyonya Chao. Di samping laki-laki itu ada seorang gadis muda dengan tatap yang tak henti-henti memandang wajah Chiu Kang.“Ayah? Adik?” gumamnya dengan bi
“Aku juga ingin Ketua Kong, Ketua He, Ketua Jia, Ketua Jun, Ketua Bojing dan beberapa pendekar yang bersedia untuk mengikutiku menyerang Istana Kaisar,” kata Chiu Kang. “Dan jangan lupa, bawa kedua putra Pangeran Zhao Yaou juga,” lanjutnya.“Apakah kita akan langsung menyerang istana Kaisar sekarang?” tanya Kong Kuanyin.Chiu Kang menggeleng.“Tidak. Kita harus menunggu satu dari tiga pintu gerbang Benteng Bianjing terbuka.”Selain mereka, para ketua seperti Ong Fei Yin, Ye Tao, Cao Ehuang, Lin Qiao, Lin Yao, Shu Shaiming, dan beberapa lainnya bertugas memimpin para pendekar menghancurkan pintu gerbang Benteng Bianjing.Sementara Heng Tingfeng dan Quan Shirong diberi tugas khusus untuk memimpin para pendekar membuka pintu gerbang Benteng Selatan oleh Chiu Kang.“Kita harus menunggu sekarang,” ujar Chiu Kang dengan kedua tangan mengepal.Pemuda itu memandang langit yang biru laut di atas sana. Dia terdiam dengan wajah dipenuhi keringat cemas. Bagaimana pun juga, rasa takut sangat kuat
“Kalian berdua tunggu di sini, aku akan menyelinap keluar Bianjing,” ujar Kaisar Song Yingzong.“Bukankah itu terlalu berbahaya, Yang Mulia?” tanya Yang Mingyu.“Kalian tak usah khawatir, aku tahu apa yang sedang kulakukan,” kata Kaisar Song Yingzong. “Kalian berdua tunggulah di sini, aku akan segera kembali,” lanjutnya.Kedua jenderal muda itu berlutut dan menganggukkan kepalanya.“Semoga Yang Mulia Kaisar panjang umur,” ucap mereka bersamaan.Gelapnya malam sedikit memberi ruang bagi Chiu Kang untuk keluar dari Bianjing. Saat membawa kakeknya, Kaisar Song Renzong ke Daming, dia diberitahu bahwa ada sebuah jalur rahasia dari dalam istana untuk keluar benteng tanpa diketahui.Jalur itu hanya cukup untuk satu orang, karena luasnya yang tidak besar. Jalur itu berada di bawah tanah, semacam gua buatan yang khusus dibuat untuk keselamatan Kaisar jika ada bahaya.Chiu Kang menyelinap memasuki Istana Kaisar yang besar. Dia melihat para penjaga sedang berdiri siaga, ada juga yang mondar-mand