Home / Pendekar / Pangeran Pendekar Terasing / Lao Sying Tiba di Xingyuan

Share

Lao Sying Tiba di Xingyuan

Author: Afzah Nujati
last update Last Updated: 2024-10-07 20:04:28

Pertarungan dahsyat itu membuat semua orang terperanjat, berhenti melakukan apapun, bahkan pertempuran di antara mereka sendiri. Mereka bertanya-tanya, siapakah pemenang di antara mereka berdua.

Setelah asap ledakan mereda, terlihat pria berusia empat puluh tahunan terkapar di sisi pintu. Mulutnya banyak mengeluarkan darah. Dia terus memegangi dadanya yang nyeri karena luka dalam. Matanya yang barusan memancarkan sorot tajam telah memudar. Yang ada tinggal tatapan kosong.

“Yang Mulia!” teriak hampir semua pengikut Sekte Gunung Es. Mereka langsung bergerombol mendekati Son Ca Gang.

“Bawa dia pergi dari sini! Dan jangan sekali-kali kalian berani menginjakkan kaki di wilayahku lagi!” seru Ping Jianguo tegas.

Mereka pun bergegas membawa Son Ca Gang pergi.

Ping Jianguo masih berdiri tegak. Anehnya, dia tidak mengatakan apapun saat Fa Duyi, murid keempat, Tao Shunyuan, murid kedelapan, dan Qi Peizhi murid terakhir Kong Kuanyin menanyakan keadaannya. Akan tetapi, tiba-tiba dia memuntahkan da
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pangeran Pendekar Terasing   Chiu Kang dan Janji yang Sia-Sia

    Mendengar teriakan Ping Guang yang sangat keras. Fa Duyi dan Tao Shunyuan langsung mendekati Ping Jianguo. Mereka memegang tangan paman gurunya dengan erat.“Paman guru, kau baik-baik saja?” tanya Tao Shunyuan.“Kenapa tubuhku seperti baik-baik saja,” dia keheranan. “Aku ingat betul lukaku sangat parah. Aku merasa seperti akan mati, tapi kenapa aku merasa baik-baik saja?” Ping Jianguo bangun dari duduknya dan bahkan mulai berdiri.Tao Shunyuan, Fa Duyi dan kedua anak Ping Jianguo terkejut. Dalam tempo yang sangat cepat, Ping Jianguo telah kembali seperti sediakala. Sementara Lao Sying masih tersudut diam. Tatapanya masih kosong, bedanya kali ini air mata menetes deras di matanya.“Adik kesepuluh, lihat! Obatmu benar-benar ajaib. Paman guru telah siuman,” ucap Tai Shunyuan sembari tersenyum. Lanjutnya: “Jangan salahkan dirimu sendiri. Meskipun aku tak tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi jangan salahkan dirimu sendiri.”Lao Sying mengeluarkan senyum terpaksa mendengar nasihat kakak s

    Last Updated : 2024-10-08
  • Pangeran Pendekar Terasing   Lei Liwei Sampai di Perguruan Wuling

    Sekte Gunung Es yang merasa gagal menaklukan para pesilat Negeri Song memilih pulang ke tempat mereka.Sementara itu, karena menganggap tugas mereka di Xingyuan telah selesai, Fa Duyi, Tao Shunyuan, Lao Sying dan Qi Peizhi meninggalkan Xingyuan sebelas hari yang lalu. Saat ini mereka telah sampai di Perguruan Wuling.Berdiri di tepi jurang, Kong Kuanyin memainkan serulingnya. Suara merdunya menyebar dengan indah. Sayang dalam kemerduan itu terdapat rasa sakit dan kepedihan. Dia tidak dapat melupakan anak laki-laki semata wayangnya yang telah tiada. Sejak saat itu, kapanpun dia meniup serilungnya, nada pilu akan terasa.Kepedihan itu semakin bertambah setelah mendengar cerita tentang Chui Kang dari murid-muridnya. Nada seruling itu bertambah menyayat, mencabik siapapun yang mendengarnya.Kong Kuanyin terkenal sebagai pribadi yang tabah. Tak seorang pun, bahkan mendiang istrinya pernah melihatnya menitikkan air mata. Tapi bagi yang mengenalnya dengan baik, Kong Kuanyin selalu menangis.

    Last Updated : 2024-10-08
  • Pangeran Pendekar Terasing   Kota Pelabuhan Ningbo

    Qi Peizhi pun tak kalah cemas. “Benar, Guru. Kita harus menyelamatkannya.”Kong Kuanyin terdiam untuk sesaat. “Aku rasa tidak perlu.”“Kenapa?!” semua orang terkejut mendengar ucapan Kong Kuanyin.“Kenapa Kakek tidak mau menyelamatkannya?” tanya Lei Liwei masih menangis.“Kenapa, Guru?” Qi Peizhi dan Lao Sying tak menyangka.“Aku ingin,” ujarnya dengan mendesah. “Tapi Kang-er tidak menghendakinya. Kalian tahu sendiri dia sedang menunggu seseorang di sana. Jika aku menolongnya, bukankah aku tidak menghormati keinginannya?”“Tapi, Guru...” ucap Lao Sying.“Sudahlah,” potong Kong Kuanyin. “Serahkan semuanya pada takdir. Lebih baik kalian berdoa memohon keselamatan untuknya.”Mereka bertiga tertunduk lesu. Meski tidak sepenuhnya sepakat dengan gurunya, mereka tidak bisa berbuat apa-apa.“Kakek, mana Kakak Kang?!” tanya Kong Xiang yang menghampiri kakeknya dengan Kong Lanyin.Kong Kuanyin langsung membopong Xiang-er dan membawanya naik ke atas lagi.“Kakek! Di mana Kakak Kang? Di mana?” ta

    Last Updated : 2024-10-09
  • Pangeran Pendekar Terasing   Bertemu Keluarga Baru di Ningbo

    “Bagaimana keadaan anak itu, Tabib?” tanya Chao Aiguo.“Dia sudah tak sadarkan diri lebih dari lima hari. Tubuhnya pun sangat panas. Aku tak bisa menjanjikan apa-apa, Tuan Besar.”“Tabib, kau harus menyelamatkannya,” Nyonya Chao memohon.Beberapa tahun yang lalu, dia telah kehilangan anak semata wayangnya. Karena itu, ketika matanya bertemu Chiu Kang, dia ingin mengambil anak itu menjadi anaknya sendiri.“Maaf, Nyonya. Penyakit anak ini di luar kemampuanku.”“Bagaimana bisa?!” Chao Aiguo heran. “Kau boleh pergi.”Nyonya Chao menangis di samping tubuh lemah Chiu Kang. Wanita berumur lima puluh satu tahun itu telah lama tidak menemukan kebahagiaan. Tuan Besar Chao duduk menemani istrinya. Dia mengelus-elus punggung istrinya untuk menenangkannya.“Suamiku, kenapa kau tak mencari tabib hebat? Kau bisa membayar mereka berapapun.”“Istriku, Tabib Jun adalah tabib terbaik di Ningbo. Jika dia saja mengatakan demikian, bagaimana dengan tabib lain? Kita harus pasrahkan nasib anak ini kepada tak

    Last Updated : 2024-10-09
  • Pangeran Pendekar Terasing   Penabuh Kecapi Dewa dan Peniup Seruling Dewa

    Hong Hui, anak pertama Chao Luli dan Hong Guiren murka saat mendengar Chiu Kang memanggil Tuan Besar Chao dengan sebutan ayah.“Ayah Chao? Kau pikir pamanku itu ayahmu? Kau jangan pernah bermimpi.”“Apa salahnya aku menganggapnya Ayah, toh dia juga menganggapku sebagai anaknya,” ucap Chiu Kang. Sorot matanya tak mengenal takut sedikit pun.“Sepertinya kau memang tak takut mati,” ujar Chao Luli. “Baik, maka akan kubunuh orang yang kau panggil ayah dan ibu itu. Aku tak main-main.”Chiu Kang diam karena terkejut. Dia heran dengan keluarga ini, kenapa mereka tega mengatakan hal-hal seperti itu.“Bukankah Ayah Chao adalah kakaknya sendiri yang tanpa pamrih memberi mereka tempat tinggal? Apakah ini yang disebut keserakahan? Seperti tindakan pamannya, Pangeran Zhao You yang tega membunuh adiknya sendiri demi takhta. Akhirnya aku menemukan contoh lain di dunia,” pikirnya dalam hati.“Baik, besok aku akan meninggalkan rumah ini. Tapi kalian harus berjanji tidak akan mencelakai mereka.”“Pasti,

    Last Updated : 2024-10-09
  • Pangeran Pendekar Terasing   Bertemu Sosok Misterius

    “Aku dengar, Tetua Heng dan Tetua Quan adalah teman baik guruku. Beliau pernah berkata kepadaku, jika suatu saat bertemu para tetua, aku harus memanggilnya paman,” ujar Li Guzhou masih berlutut.Sekali injak, Quan Shirong meloncat ringan ke arah Li Guzhou, tiada kesan berat dalam loncatannya. Itu merupakan bukti kesempurnaan ilmu meringankan tubuhnya.“Berdirilah, Jenderal Besar,” katanya setelah berada di depannya.“Aku akan berdiri, asalkan Paman berdua rela berkunjung ke rumahku,” ucapnya.Heng Tingfeng berdiri dari duduknya. Dia berjalan keluar gazebo sembari membawa kecapinya. “Kau memang murid Li Buchou. Selalu memaksakan kehendak. Bagaimana kabarnya sekarang? Di mana si tua gila itu?”“Aku tak tahu, Paman. Terakhir kami bertemu, guru mengatakan ingin berkeliling dunia.”“Hahaha, dia masih seperti itu. Baiklah, untuk menghormati gurumu dan jasa-jasamu pada rakyat, aku akan berkunjung ke rumahmu,” kata Heng Tingfeng.“Terima kasih, Paman,” senyum Li Guzhou mengembang dengan baik.

    Last Updated : 2024-10-09
  • Pangeran Pendekar Terasing   Bertemu Sang Guru, Feng Huizhong

    Kakek itu tersenyum lepas. Sehelai alisnya yang panjang jatuh ke tanah. “Seperti sehelai alisku yang jatuh di sini, tubuhku pun tak sengaja duduk di sampingmu.”“Kakek, siapa kau?”“Anak muda, aku lihat kau punya takdir yang besar dan jiwa yang bersih. Kenapa kau harus menghindari takdirmu?” kakek itu tidak menjawab pertanyaan Chiu Kang, malah balik bertanya.Chiu Kang beranjak maju dan duduk menghadap kakek itu. “Maksud, Kakek?”“Kau pasrah tanpa berjuang, anak muda,” ujar kakek itu tersenyum. Dia mengenakan baju putih panjang dengan beberapa lubang di sekitarnya.“Aku sudah berusaha.”“Kau sendiri atau orang lain yang mengusahakannya untukmu?”Pertanyaan itu membuat Chiu Kang terdiam. Dia tersadar bahwa selama ini yang memikirkan dan berjuang untuk masalahnya adalah orang-orang terdekatnya, bukan dirinya sendiri.“Tapi, Kakek. Aku tak tahu caranya, dan orang-orang hebat yang pernah kutemui pun berkata bahwa aku harus menunggu sampai usiaku tujuh belas tahun. Tapi, bagaimana mungkin

    Last Updated : 2024-10-09
  • Pangeran Pendekar Terasing   Ilmu Serapan Hawa Semesta

    Chiu Kang tersenyum, meski belum memahami penjelasan gurunya, dia berpura-pura menganggukkan kepalanya.“Kau pasti belum sepenuhnya paham?” tebak gurunya.Chiu Kang tertawa kecil. “Iya, Guru, tapi biarlah. Suatu saat nanti aku akan paham maksud Guru.”Feng Huizhong tersenyum dan mengelus kepala Chiu Kang. Anak ini sering membuatnya tertawa. Selama ini, Feng Huizhong hidup mengasingkan diri. Dia berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.Mengasingkan diri bagi Feng Huizhong bukan tidak berhubungan dengan manusia sama sekali, melainkan berkelana tanpa ikatan dan nama. Lagipula, saat ini, mungkin hanya tinggal sedikit orang yang mengetahui wajahnya. Murid-muridnya pun sudah meninggalkannya lebih dulu, apalagi teman-temannya.“Tenaga dalammu semakin meningkat, Kang-er. Agar tidak bertabrakan dengan tenaga dalam peninggalan ayahmu, kau harus menguasai ilmu Serapan Hawa Semesta,” Feng Huizhong berpindah topik pembicaraan. “Tapi sebelum kau mempelajari ilmu tersebut, kau harus berteman de

    Last Updated : 2024-10-09

Latest chapter

  • Pangeran Pendekar Terasing   Akhir dari Sebuah Cerita

    Lalu dia menanggapi perkataan mereka dengan mengucapkan:“Baiklah. Tapi Perkumpulan Pendekar Song merupakan sesuatu yang merdeka, tidak terikat dengan Kekaisaran seperti para tentara. Kalian mempunyai hak penuh untuk melakukan apa pun yang kalian suka, asalkan tidak melanggar hukum dan mengganggu kehidupan rakyat Song yang berjalan dengan damai. Di samping itu, Kekaisaran tidak akan ikut campur lebih jauh dengan tindakan maupun sikap yang diambil Perkumpulan, meskipun Kaisar Song adalah Ketua Perkumpulan. Selain itu perintah kaisar tidak mutlak harus dipatuhi jika bertentangan dengan asas keadilan, dan kalian diperbolehkan untuk melawan. Aku mengeluarkan keputusan ini, karena takut kelak anak atau cucu-cucuku ada yang bertindak semena-mena terhadap rakyat. Karena itu, aku menghendaki Perkumpulan Pendekar Song sebagai penyeimbang yang bisa menjadi penilai antara kebaikan dan kejahatan!”Kata-kata Kaisar Song Yingzong yang cukup panjang itu membuat semua orang terperangah, khususnya para

  • Pangeran Pendekar Terasing   Kaisar yang Membuat Semua Orang Terkejut

    Air mata menetes deras di pipi Chiu Kang dan Zhao Rong.Kemudian Zhao Ming datang. Mereka bertiga akhirnya berpelukan dengan sangat erat, seperti orang tua yang lama tak bertemu anak-anaknya.Perasaan bahagia dan haru bercampur aduk di hati mereka. Setelah sekian lama terpisah, hidup dalam pelarian dan selalu bersembunyi, akhirnya mereka bisa bersama, memadu kasih dalam naungan rindu yang tak pernah berkarat.Kesedihan itu, benar-benar seumpama pelangi yang terpisah-pisah warnanya menjadi tujuh bagian dan tidak pernah kembali menyatu.Lalu tiba-tiba, di sebuah hari yang cerah, tujuh warna pelangi itu dapat kembali bersama, memberi keindahan yang tidak hanya dinantikan oleh manusia, tapi oleh dirinya sendiri.Orang-orang yang berada di sekitar mereka juga ikut menangis, terutama Jenderal Besar Li Guzhou dan orang-orang yang tahu betul kesukaran hidup yang pernah mereka bertiga alami.“Maafkan aku, Kakak,” bisik Zhao Rong lirih. “Hari itu aku telah berlaku kasar kepadamu,” tangis Zhao R

  • Pangeran Pendekar Terasing   Zhao Ming dan Zhao Rong Menjadi Sandera

    Yang Mingyu dan Wei Sun bergegas mengikat tangan dan kaki Pangeran Zhao You, Fu Gang dan Qi Renshu.“Bawa mereka ke depan ruang pertemuan,” perintahnya lagi.Di depan ruang pertemuan, meskipun sangat lebar, tapi memiliki atap yang dapat melindungi dari terik matahari. Atap itu dipenuhi tiang, memanjang sampai gerbang utama Istana Kaisar.“Liao akan menaklukkan kalian. Aku dengar mereka sudah melintasi Zhending,” ujar Pangeran Zhao You terbata-bata dengan darah kental di bibirnya. Meski dalam keadaan terluka parah, dia masih menampakkan kesombongannya.Chiu Kang tersenyum.“Kau tidak tahu apa-apa tentangku, sementara aku tahu semuanya tentangmu,” ujarnya.Dari samping ruang pertemuan, muncullah Zhao Bingwen, Zhao Nianzu, Zian Zhong dan beberapa tentara menyeret Zhao Ming, Zhao Rong, Tai Kun Lun dan beberapa orang lainnya.Chiu Kang melihat ke arah mereka dengan mata berkaca-kaca. Dia tak kuasa melihat darah memenuhi tubuh kedua adiknya.“Lepaskan Ayahku!” seru Zhao Bingwen. “Atau aku a

  • Pangeran Pendekar Terasing   Pertarungan Mematikan Chiu Kang dan Pangeran Zhao You

    Qi Renshu menyaksikan pertarungan itu dengan mata berkaca-kaca. Dia senang masih ada orang yang berhasil menguasai jurus tertinggi gurunya.Setelah berhasil menghindari Tinju Pengendali Angin milik Chiu Kang, Pangeran Zhao You balik menyerang dengan jurus Naga Menghantam Bumi. Dia mengubah bentuk tangannya seperti cakar, dan terus berusaha mencabik-cabik tubuh Chiu Kang.Setiap kali cabikan cakarnya meleset, bangunan istana di bawah mereka hancur cukup parah. Tapi Chiu Kang berhasil menangkis dan menghindari semua serangan mematikan dari Pangeran Zhao You.Mereka terus bertarung tanpa henti. Jurus demi jurus digunakan, tapi belum juga menemukan pemenanganya.Chiu Kang berkali-kali menghantamkan pukulannya dengan hawa semesta, tapi Pangeran Zhao You mampu menghindari dan menahannya.Ini pertama kalinya Chiu Kang menghadapi lawan yang sangat sulit dikalahkan. Setiap jurus dan tenaga dalamnya seakan-akan selalu gagal mengenainya.Begitu pun sebaliknya, Pangeran Zhao You merasa tidak bisa

  • Pangeran Pendekar Terasing   Chiu Kang vs Pangeran Zhao You

    Namun, Chiu Kang tidak menggubris ejekan tersebut. Dia harus melakukan sesuatu untuk mengulur waktu, dan salah satu caranya adalah melompat-lompat ke seluruh tempat seperti monyet kelaparan.Di sisi lain, Pangeran Zhao You berbisik kepada Zian Zhong dan kedua putranya. Agaknya dia memerintahkan sesuatu kepada mereka, karena setelah itu mereka bertiga pergi ke belakang.Melihat saudara-saudaranya terlibat pertempuran, Pangeran Zhao You tidak bisa tinggal diam. Akhirnya dia menyerang Kong Kuanyin dan lainnya dengan hebat, apalagi lima ratus tentara pengamannya telah banyak yang meregang nyawa di tangan Qi Peizhi, Wang Jiang, Kong Kuanyin dan pendekar-pendekar lainnya.Pangeran itu mengamuk, menghantam siapa saja yang menjadi penghalang di jalannya.“Kakak Ketiga!” teriak Yang Mingyu setelah melihat Hong Chuntao muntah darah dan mati terkena pukulan Pangeran Zhao You.Gu Buchou dan Duan Fang You yang masih dalam keadaan lemah pun turut bertarung dengan hebat. Setelah tali yang melilit di

  • Pangeran Pendekar Terasing   Jurus Pedang Sembilan

    Pangeran Zhao You menuding Chiu Kang dengan mata merah karena marah.“Bunuh seluruh keluarga si brengsek itu!” perintahnya.“Ketua Kang, apa yang harus kita lakukan?” tanya Jian Jun, Ketua Perguruan Jingshan.Chiu Kang diam. Kemudian dia menatap Tie Butong dan orang-orang yang berada di bawah pengaruhnya dengan pekat.Sreeet... sreettt...Ikatan Tuan Chao, Nyonya Chao dan Chao Chengping terlepas seketika. Rupanya Tie Butoang, Kam bersaudara dan lainnya mengerti arti tatapan Chiu Kang.“Bawa mereka jauh-jauh dari sini!” teriak Chiu Kang sembari menerjang ke depan mencegah orang-orang Pangeran Zhao You mengejar mereka.Pangeran Zhao You marah.“Kalian telah mengkhianatiku! Bunuh mereka semua!”Liu Sing Ming dan Fu Gang langsung bergerak hendak menyerang Tie Butong, Kam bersaudara dan lainnya yang telah membebaskan keluarga angkat Chiu Kang.Namun, dengan sigap Chiu Kang menghalangi mereka berdua. Terjadilah pertarungan hebat.Fu Gang menghantamkan pukulan kanannya ke dada Chiu Kang, sem

  • Pangeran Pendekar Terasing   Berhadapan dengan Pangeran Zhao You

    Pangeran Zhao You marah. Dia berdiri dari tempat duduknya.“Aku akan mencincangmu jika sehelai rambut putraku hilang. Bawa mereka semua kemari!” perintahnya.Dari samping ruangan besar itu, para prajurit menyeret beberapa tahanan dengan tanpa belas kasihan.Melihat wajah para tahanan itu membuat wajah Chiu Kang memerah marah. Matanya berair karena alasan tertentu.“Ibu?” kata Chiu Kang dengan bibir bergetar.Wanita itu memandang Chiu Kang dengan mata basah. Wajah wanita itu dipenuhi dengan kotoran. Tubuhnya tercabik bekas cambuk besar mengenainya.“Kang-er?” gumam wanita itu pelan.Chiu Kang sangat marah melihat keadaan Nyonya Chao yang sangat buruk dan dipenuhi luka.“Kalian salah! Dia bukan anakku!” teriak Nyonya Chao.Kemudian Chiu Kang mengalihkan pandangannya. Dia melihat laki-laki tua dengan keadaan jauh lebih mengenaskan dari Nyonya Chao. Di samping laki-laki itu ada seorang gadis muda dengan tatap yang tak henti-henti memandang wajah Chiu Kang.“Ayah? Adik?” gumamnya dengan bi

  • Pangeran Pendekar Terasing   Peperangan di Bianjing

    “Aku juga ingin Ketua Kong, Ketua He, Ketua Jia, Ketua Jun, Ketua Bojing dan beberapa pendekar yang bersedia untuk mengikutiku menyerang Istana Kaisar,” kata Chiu Kang. “Dan jangan lupa, bawa kedua putra Pangeran Zhao Yaou juga,” lanjutnya.“Apakah kita akan langsung menyerang istana Kaisar sekarang?” tanya Kong Kuanyin.Chiu Kang menggeleng.“Tidak. Kita harus menunggu satu dari tiga pintu gerbang Benteng Bianjing terbuka.”Selain mereka, para ketua seperti Ong Fei Yin, Ye Tao, Cao Ehuang, Lin Qiao, Lin Yao, Shu Shaiming, dan beberapa lainnya bertugas memimpin para pendekar menghancurkan pintu gerbang Benteng Bianjing.Sementara Heng Tingfeng dan Quan Shirong diberi tugas khusus untuk memimpin para pendekar membuka pintu gerbang Benteng Selatan oleh Chiu Kang.“Kita harus menunggu sekarang,” ujar Chiu Kang dengan kedua tangan mengepal.Pemuda itu memandang langit yang biru laut di atas sana. Dia terdiam dengan wajah dipenuhi keringat cemas. Bagaimana pun juga, rasa takut sangat kuat

  • Pangeran Pendekar Terasing   Pengepungan Bianjing

    “Kalian berdua tunggu di sini, aku akan menyelinap keluar Bianjing,” ujar Kaisar Song Yingzong.“Bukankah itu terlalu berbahaya, Yang Mulia?” tanya Yang Mingyu.“Kalian tak usah khawatir, aku tahu apa yang sedang kulakukan,” kata Kaisar Song Yingzong. “Kalian berdua tunggulah di sini, aku akan segera kembali,” lanjutnya.Kedua jenderal muda itu berlutut dan menganggukkan kepalanya.“Semoga Yang Mulia Kaisar panjang umur,” ucap mereka bersamaan.Gelapnya malam sedikit memberi ruang bagi Chiu Kang untuk keluar dari Bianjing. Saat membawa kakeknya, Kaisar Song Renzong ke Daming, dia diberitahu bahwa ada sebuah jalur rahasia dari dalam istana untuk keluar benteng tanpa diketahui.Jalur itu hanya cukup untuk satu orang, karena luasnya yang tidak besar. Jalur itu berada di bawah tanah, semacam gua buatan yang khusus dibuat untuk keselamatan Kaisar jika ada bahaya.Chiu Kang menyelinap memasuki Istana Kaisar yang besar. Dia melihat para penjaga sedang berdiri siaga, ada juga yang mondar-mand

DMCA.com Protection Status