Home / Pendekar / Pangeran Pendekar Terasing / Bertemu Sang Guru, Feng Huizhong

Share

Bertemu Sang Guru, Feng Huizhong

Author: Afzah Nujati
last update Last Updated: 2024-10-09 16:54:24

Kakek itu tersenyum lepas. Sehelai alisnya yang panjang jatuh ke tanah. “Seperti sehelai alisku yang jatuh di sini, tubuhku pun tak sengaja duduk di sampingmu.”

“Kakek, siapa kau?”

“Anak muda, aku lihat kau punya takdir yang besar dan jiwa yang bersih. Kenapa kau harus menghindari takdirmu?” kakek itu tidak menjawab pertanyaan Chiu Kang, malah balik bertanya.

Chiu Kang beranjak maju dan duduk menghadap kakek itu. “Maksud, Kakek?”

“Kau pasrah tanpa berjuang, anak muda,” ujar kakek itu tersenyum. Dia mengenakan baju putih panjang dengan beberapa lubang di sekitarnya.

“Aku sudah berusaha.”

“Kau sendiri atau orang lain yang mengusahakannya untukmu?”

Pertanyaan itu membuat Chiu Kang terdiam. Dia tersadar bahwa selama ini yang memikirkan dan berjuang untuk masalahnya adalah orang-orang terdekatnya, bukan dirinya sendiri.

“Tapi, Kakek. Aku tak tahu caranya, dan orang-orang hebat yang pernah kutemui pun berkata bahwa aku harus menunggu sampai usiaku tujuh belas tahun. Tapi, bagaimana mungkin
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pangeran Pendekar Terasing   Ilmu Serapan Hawa Semesta

    Chiu Kang tersenyum, meski belum memahami penjelasan gurunya, dia berpura-pura menganggukkan kepalanya.“Kau pasti belum sepenuhnya paham?” tebak gurunya.Chiu Kang tertawa kecil. “Iya, Guru, tapi biarlah. Suatu saat nanti aku akan paham maksud Guru.”Feng Huizhong tersenyum dan mengelus kepala Chiu Kang. Anak ini sering membuatnya tertawa. Selama ini, Feng Huizhong hidup mengasingkan diri. Dia berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.Mengasingkan diri bagi Feng Huizhong bukan tidak berhubungan dengan manusia sama sekali, melainkan berkelana tanpa ikatan dan nama. Lagipula, saat ini, mungkin hanya tinggal sedikit orang yang mengetahui wajahnya. Murid-muridnya pun sudah meninggalkannya lebih dulu, apalagi teman-temannya.“Tenaga dalammu semakin meningkat, Kang-er. Agar tidak bertabrakan dengan tenaga dalam peninggalan ayahmu, kau harus menguasai ilmu Serapan Hawa Semesta,” Feng Huizhong berpindah topik pembicaraan. “Tapi sebelum kau mempelajari ilmu tersebut, kau harus berteman de

    Last Updated : 2024-10-09
  • Pangeran Pendekar Terasing   Chiu Kang dan Feng Huizhong Berlatih Tanding

    Dua belas tahun telah berlalu dengan cepat. Kota Gui pun telah berkembang lebih ramai. Selama dua belas tahun terakhir ini, keadaan Negeri Song aman terkendali.Hanya saja beberapa waktu terakhir ini terjadi pemberontakan di Chengdu. Pemberontakan itu dipimpin oleh seorang jenderal yang kabarnya membelot pada Kerajaan Xi Xia. Tapi kabar hanyalah kabar, masih tidak ada kejelasan tentang itu.Kota Gui yang biasanya tenang, seketika ramai setelah mendengar Jenderal Yang Un ditugaskan untuk membawa sepuluh ribu tentara untuk menumpas pemberontakan Chengdu. Dia bersama dua adik dan putra satu-satunya akan berangkat besok pagi.Putra Jenderal Yang Un bernama Yang Mingyu. Dia adalah murid kedelapan He Jinhai, Ketua Perguruan Mufu. Usianya saat ini adalah tiga puluh delapan tahun. Dia baru pulang ke Gui dua tahun yang lalu. Selama ini dia tinggal di Gunung Mufu sejak kecil.Mendengar seluruh laki-laki dari Keluarga Yang akan pergi berperang, masyarakat setempat banyak yang mengunjungi mereka.

    Last Updated : 2024-10-10
  • Pangeran Pendekar Terasing   Turun Gunung

    “Sepertinya kita harus mencari ikan lagi Guru,” ucap Chiu Kang setelah melihat dua ikan panggangnya tergeletak di tanah.Setelah bertahun-tahun di bawah bimbingan Feng Huizhong, Chiu Kang menjadi pemuda yang tampan.Dia mempunyai wajah setengah lonjong dan agak bundar. Kulitnya putih bersih. Rambutnya panjang menghitam. Hidungnya mengurai seperti air terjun. Tubuhnya tegap berisi, dan bibirnya merah tak pekat. Bahkan jika dibandingkan dengan ayahnya, Pangeran Zhao Kong, Chiu Kang masih jauh lebih tampan.“Tidak perlu,” Feng Huizhong mengambil ikan itu dan membersihkannya dengan pakaiannya. “Masih enak,” katanya setelah menggigit ikan tersebut.Chiu Kang tersenyum dan mengikuti tindakan gurunya. “Benar, Guru. Masih enak,” ucapnya ceria.Mereka kembali duduk di tempat semula, tapi tanpa unggunan api, hanya kepulan arang dengan asapnya.“Kemarin kau telah selesai mempelajari semua ilmuku, Kang-er,”ucap Feng Huizhong. “Mungkin malam ini adalah malam terakhir kita di sini. Aku akan pergi b

    Last Updated : 2024-10-10
  • Pangeran Pendekar Terasing   Menuju Kota Ningbo

    Hari ini, langit tampak lebih cerah tak seperti biasanya. Tiup angin seperti tahu keringat yang keluar dari tubuh Chiu Kang. Dia terus bertiup memberi kesejukan pada lelahnya.Chiu Kang terus berjalan ke arah berlawanan dengan perjalanannya dulu. Dia berencana mengunjungi ayah dan ibu angkatnya di Ningbo sebelum pergi berpetualang lebih jauh.Perjalanan dari Bukit Bambu ke Ningbo terbilang cukup jauh, lebih dari empat setengah hari jalan kaki.Karena langit telah gelap, Chiu Kang memutuskan untuk menginap di rumah penduduk di desa kecil Yining, sebuah desa di perbatasan Ningbo. Dia merasa ada sesuatu yang aneh di Yining. Dia melihat banyak rumah kosong ditinggal penghuninya.“Kakek, kenapa desa ini begitu sepi?” tanya Chiu Kang.“Anak muda, beberapa bulan terakhir ini para bandit sering mengganggu desa kami. Kebanyakan warga desa yang punya saudara di luar desa memilih mengungsi, sementara kami yang tidak punya siapa-siapa terpaksa harus menetap di sini,” ujar kakek berumur tujuh pulu

    Last Updated : 2024-10-23
  • Pangeran Pendekar Terasing   Pertemuan Mengharukan

    Chiu Kang memandang orang yang memerintahkan penangkapannya dengan binar. Seakan ada sesuatu yang akrab terjalin dalam hatinya.Orang tua itu pun sebenarnya terkejut. Dia seperti pernah melihat tatapan lugu itu, tapi kapan dan di mana? Untuk sesaat dia memikirkannya, tapi demi keamanan bersama, dia harus menangkap Chiu Kang.Para pengawal bergegas menangkap kedua tangan Chiu Kang dan berusaha mengikatnya. Lalu dengan bibir bergetar Chiu Kang berkata: “Ayah? Apa kau telah melupakanku?”Mendengar kata-kata itu, dia merasa tergerak. Dia seperti mengenal orang ini, tapi siapa dia? Gadis itu pun tidak kalah terkejut dengan ayahnya. Dia pandang Chiu Kang dari rambut sampai kakinya.“Tunggu!” perintahnya. “Kenapa kau memanggilku ayah? Aku tak pernah punya anak sepertimu?” tanyanya.“Aku Kang-er, Ayah. Apa kau masih mengingatku?”Sorot mata orang tua itu menajam, mulutnya terbuka cukup lama karena terkejut. Dia diam tertegun sementara waktu saat mendengar nama “Kang-er”.Dengan tubuh sedikit b

    Last Updated : 2024-10-23
  • Pangeran Pendekar Terasing   Keputusan Kaisar yang Mengejutkan

    “Bagaimana perkembangan pasukan Jenderal Zihao di Chengdu. Apakah mereka masih menguasai kota itu?” tanya Pangeran Zhao You.“Mereka masih menguasai kota itu, Yang Mulia. Sepertinya rencana Yang Mulia akan berjalan lancar,” jawab Zian Zhong, penasihat kepercayaan Pangeran Zhao You.“Bagus, jika semua berjalan lancar, kita bisa meningkatkan kekuasaan kita, dan tidak takut lagi untuk mengambil tindakan tegas,” Pangeran Zhao You tertawa keras.Selama sebelas tahun terakhir ini, Pangeran Zhao You tidak mengambil gerakan apa-apa, dia sedang menunggu saat yang tepat untuk kembali mengerahkan orang-orangnya secara rahasia.Namun, satu tahun terakhir ini dia kembali meningkatkan pengaruhnya. Dia mulai memanggil orang-orang kepercayaannya untuk melakukan tugas-tugas rahasia. Seperti kelompok Bandit Mata Satu untuk merusak ekonomi Ningbo, membangun hubungan rahasia dengan Sekte Gunung Es dari Changbai, dan banyak hal lagi yang dia telah lakukan.Karena itu, satu tahun terakhir ini telah terjadi

    Last Updated : 2024-10-24
  • Pangeran Pendekar Terasing   Zhao Ming dan Zhao Rong

    Di tepi taman yang besar, bunga-bunga bermekaran. Desir angin menguap bersama dinginnya pagi. Embun perlahan menghilang tersiram mentari. Suara kicau burung pun tiba-tiba tertelan oleh berisiknya manusia.Di samping semua itu, ada seulas air mengalir deras. Tempat air itu bukan sungai, karena terlalu kecil jika dikatakan sungai, dan bukan pula danau, karena airnya mengalir dengan kencang. Dari mana air bening itu berasal, masih menjadi misteri rakyat Dali.Tak jauh dari tempat memukau itu, ada bebatuan putih yang diukir indah. Bebatuan itu dibentuk seperti tempat duduk dan meja yang melingkar.Para Duan, keluarga kerajaan di Dali terkenal menyenangi seni. Mereka selalu membuat segala sesuatu tidak hanya bermanfaat, tapi juga indah. Salah satu contohnya adalah taman tengah kota ini.Di atas kursi batu itu, duduklah beberapa orang yang tidak bisa lagi dianggap muda. Dilihat dari wajahnya, usia rata-rata mereka adalah lima puluh tahun ke atas, bahkan satu di antaranya sudah berkepala tuj

    Last Updated : 2024-10-24
  • Pangeran Pendekar Terasing   Penjelasan Chao Chengping

    “Adik, ini Kakek,” kata Zhao Ming setelah mereka selesai berpelukan.Zhao Rong menatap Li Guzhou cukup lama. Matanya yang basah, semakin basah.“Kakek?!” Zhao Rong menubruk kaki Li Guzhou dan memeluknya.Dalam keadaan seperti itu, satu-satunya hal yang dapat Li Guzhou lakukan adalah membelai rambut Putri Zhao Rong.“Aku bahagia kau baik-baik saja,” ujar Li Guzhou haru. Dia mengusap air mata yang mengalir di pipinya.Zhaor Rong melepaskan pelukannya dan berdiri di hadapan Li Guzhou.“Aku senang Kakek baik-baik saja,” katanya sembari tersenyum, meski dengan air mata yang masih mengalir.Li Guzhou membalas senyum Zhao Rong. Dia kembali membelai kepalanya.“Kakek,” ujar Zhao Rong. “Di mana Kakak Shing?” tanyanya penuh harap.Untuk kedua kalinya Li Guzhou menghadapi pertanyaan sulit. Dia hanya bisa tersenyum menghadapi pertanyaan tersebut.“Kenapa kau bertanya?” tangan Li Guzhou menyentuh pipi Zhao Rong dan mengusap air mata yang mengalir pelan di sana.“Aku merindukannya, Kakek,” air mata

    Last Updated : 2024-10-24

Latest chapter

  • Pangeran Pendekar Terasing   Akhir dari Sebuah Cerita

    Lalu dia menanggapi perkataan mereka dengan mengucapkan:“Baiklah. Tapi Perkumpulan Pendekar Song merupakan sesuatu yang merdeka, tidak terikat dengan Kekaisaran seperti para tentara. Kalian mempunyai hak penuh untuk melakukan apa pun yang kalian suka, asalkan tidak melanggar hukum dan mengganggu kehidupan rakyat Song yang berjalan dengan damai. Di samping itu, Kekaisaran tidak akan ikut campur lebih jauh dengan tindakan maupun sikap yang diambil Perkumpulan, meskipun Kaisar Song adalah Ketua Perkumpulan. Selain itu perintah kaisar tidak mutlak harus dipatuhi jika bertentangan dengan asas keadilan, dan kalian diperbolehkan untuk melawan. Aku mengeluarkan keputusan ini, karena takut kelak anak atau cucu-cucuku ada yang bertindak semena-mena terhadap rakyat. Karena itu, aku menghendaki Perkumpulan Pendekar Song sebagai penyeimbang yang bisa menjadi penilai antara kebaikan dan kejahatan!”Kata-kata Kaisar Song Yingzong yang cukup panjang itu membuat semua orang terperangah, khususnya para

  • Pangeran Pendekar Terasing   Kaisar yang Membuat Semua Orang Terkejut

    Air mata menetes deras di pipi Chiu Kang dan Zhao Rong.Kemudian Zhao Ming datang. Mereka bertiga akhirnya berpelukan dengan sangat erat, seperti orang tua yang lama tak bertemu anak-anaknya.Perasaan bahagia dan haru bercampur aduk di hati mereka. Setelah sekian lama terpisah, hidup dalam pelarian dan selalu bersembunyi, akhirnya mereka bisa bersama, memadu kasih dalam naungan rindu yang tak pernah berkarat.Kesedihan itu, benar-benar seumpama pelangi yang terpisah-pisah warnanya menjadi tujuh bagian dan tidak pernah kembali menyatu.Lalu tiba-tiba, di sebuah hari yang cerah, tujuh warna pelangi itu dapat kembali bersama, memberi keindahan yang tidak hanya dinantikan oleh manusia, tapi oleh dirinya sendiri.Orang-orang yang berada di sekitar mereka juga ikut menangis, terutama Jenderal Besar Li Guzhou dan orang-orang yang tahu betul kesukaran hidup yang pernah mereka bertiga alami.“Maafkan aku, Kakak,” bisik Zhao Rong lirih. “Hari itu aku telah berlaku kasar kepadamu,” tangis Zhao R

  • Pangeran Pendekar Terasing   Zhao Ming dan Zhao Rong Menjadi Sandera

    Yang Mingyu dan Wei Sun bergegas mengikat tangan dan kaki Pangeran Zhao You, Fu Gang dan Qi Renshu.“Bawa mereka ke depan ruang pertemuan,” perintahnya lagi.Di depan ruang pertemuan, meskipun sangat lebar, tapi memiliki atap yang dapat melindungi dari terik matahari. Atap itu dipenuhi tiang, memanjang sampai gerbang utama Istana Kaisar.“Liao akan menaklukkan kalian. Aku dengar mereka sudah melintasi Zhending,” ujar Pangeran Zhao You terbata-bata dengan darah kental di bibirnya. Meski dalam keadaan terluka parah, dia masih menampakkan kesombongannya.Chiu Kang tersenyum.“Kau tidak tahu apa-apa tentangku, sementara aku tahu semuanya tentangmu,” ujarnya.Dari samping ruang pertemuan, muncullah Zhao Bingwen, Zhao Nianzu, Zian Zhong dan beberapa tentara menyeret Zhao Ming, Zhao Rong, Tai Kun Lun dan beberapa orang lainnya.Chiu Kang melihat ke arah mereka dengan mata berkaca-kaca. Dia tak kuasa melihat darah memenuhi tubuh kedua adiknya.“Lepaskan Ayahku!” seru Zhao Bingwen. “Atau aku a

  • Pangeran Pendekar Terasing   Pertarungan Mematikan Chiu Kang dan Pangeran Zhao You

    Qi Renshu menyaksikan pertarungan itu dengan mata berkaca-kaca. Dia senang masih ada orang yang berhasil menguasai jurus tertinggi gurunya.Setelah berhasil menghindari Tinju Pengendali Angin milik Chiu Kang, Pangeran Zhao You balik menyerang dengan jurus Naga Menghantam Bumi. Dia mengubah bentuk tangannya seperti cakar, dan terus berusaha mencabik-cabik tubuh Chiu Kang.Setiap kali cabikan cakarnya meleset, bangunan istana di bawah mereka hancur cukup parah. Tapi Chiu Kang berhasil menangkis dan menghindari semua serangan mematikan dari Pangeran Zhao You.Mereka terus bertarung tanpa henti. Jurus demi jurus digunakan, tapi belum juga menemukan pemenanganya.Chiu Kang berkali-kali menghantamkan pukulannya dengan hawa semesta, tapi Pangeran Zhao You mampu menghindari dan menahannya.Ini pertama kalinya Chiu Kang menghadapi lawan yang sangat sulit dikalahkan. Setiap jurus dan tenaga dalamnya seakan-akan selalu gagal mengenainya.Begitu pun sebaliknya, Pangeran Zhao You merasa tidak bisa

  • Pangeran Pendekar Terasing   Chiu Kang vs Pangeran Zhao You

    Namun, Chiu Kang tidak menggubris ejekan tersebut. Dia harus melakukan sesuatu untuk mengulur waktu, dan salah satu caranya adalah melompat-lompat ke seluruh tempat seperti monyet kelaparan.Di sisi lain, Pangeran Zhao You berbisik kepada Zian Zhong dan kedua putranya. Agaknya dia memerintahkan sesuatu kepada mereka, karena setelah itu mereka bertiga pergi ke belakang.Melihat saudara-saudaranya terlibat pertempuran, Pangeran Zhao You tidak bisa tinggal diam. Akhirnya dia menyerang Kong Kuanyin dan lainnya dengan hebat, apalagi lima ratus tentara pengamannya telah banyak yang meregang nyawa di tangan Qi Peizhi, Wang Jiang, Kong Kuanyin dan pendekar-pendekar lainnya.Pangeran itu mengamuk, menghantam siapa saja yang menjadi penghalang di jalannya.“Kakak Ketiga!” teriak Yang Mingyu setelah melihat Hong Chuntao muntah darah dan mati terkena pukulan Pangeran Zhao You.Gu Buchou dan Duan Fang You yang masih dalam keadaan lemah pun turut bertarung dengan hebat. Setelah tali yang melilit di

  • Pangeran Pendekar Terasing   Jurus Pedang Sembilan

    Pangeran Zhao You menuding Chiu Kang dengan mata merah karena marah.“Bunuh seluruh keluarga si brengsek itu!” perintahnya.“Ketua Kang, apa yang harus kita lakukan?” tanya Jian Jun, Ketua Perguruan Jingshan.Chiu Kang diam. Kemudian dia menatap Tie Butong dan orang-orang yang berada di bawah pengaruhnya dengan pekat.Sreeet... sreettt...Ikatan Tuan Chao, Nyonya Chao dan Chao Chengping terlepas seketika. Rupanya Tie Butoang, Kam bersaudara dan lainnya mengerti arti tatapan Chiu Kang.“Bawa mereka jauh-jauh dari sini!” teriak Chiu Kang sembari menerjang ke depan mencegah orang-orang Pangeran Zhao You mengejar mereka.Pangeran Zhao You marah.“Kalian telah mengkhianatiku! Bunuh mereka semua!”Liu Sing Ming dan Fu Gang langsung bergerak hendak menyerang Tie Butong, Kam bersaudara dan lainnya yang telah membebaskan keluarga angkat Chiu Kang.Namun, dengan sigap Chiu Kang menghalangi mereka berdua. Terjadilah pertarungan hebat.Fu Gang menghantamkan pukulan kanannya ke dada Chiu Kang, sem

  • Pangeran Pendekar Terasing   Berhadapan dengan Pangeran Zhao You

    Pangeran Zhao You marah. Dia berdiri dari tempat duduknya.“Aku akan mencincangmu jika sehelai rambut putraku hilang. Bawa mereka semua kemari!” perintahnya.Dari samping ruangan besar itu, para prajurit menyeret beberapa tahanan dengan tanpa belas kasihan.Melihat wajah para tahanan itu membuat wajah Chiu Kang memerah marah. Matanya berair karena alasan tertentu.“Ibu?” kata Chiu Kang dengan bibir bergetar.Wanita itu memandang Chiu Kang dengan mata basah. Wajah wanita itu dipenuhi dengan kotoran. Tubuhnya tercabik bekas cambuk besar mengenainya.“Kang-er?” gumam wanita itu pelan.Chiu Kang sangat marah melihat keadaan Nyonya Chao yang sangat buruk dan dipenuhi luka.“Kalian salah! Dia bukan anakku!” teriak Nyonya Chao.Kemudian Chiu Kang mengalihkan pandangannya. Dia melihat laki-laki tua dengan keadaan jauh lebih mengenaskan dari Nyonya Chao. Di samping laki-laki itu ada seorang gadis muda dengan tatap yang tak henti-henti memandang wajah Chiu Kang.“Ayah? Adik?” gumamnya dengan bi

  • Pangeran Pendekar Terasing   Peperangan di Bianjing

    “Aku juga ingin Ketua Kong, Ketua He, Ketua Jia, Ketua Jun, Ketua Bojing dan beberapa pendekar yang bersedia untuk mengikutiku menyerang Istana Kaisar,” kata Chiu Kang. “Dan jangan lupa, bawa kedua putra Pangeran Zhao Yaou juga,” lanjutnya.“Apakah kita akan langsung menyerang istana Kaisar sekarang?” tanya Kong Kuanyin.Chiu Kang menggeleng.“Tidak. Kita harus menunggu satu dari tiga pintu gerbang Benteng Bianjing terbuka.”Selain mereka, para ketua seperti Ong Fei Yin, Ye Tao, Cao Ehuang, Lin Qiao, Lin Yao, Shu Shaiming, dan beberapa lainnya bertugas memimpin para pendekar menghancurkan pintu gerbang Benteng Bianjing.Sementara Heng Tingfeng dan Quan Shirong diberi tugas khusus untuk memimpin para pendekar membuka pintu gerbang Benteng Selatan oleh Chiu Kang.“Kita harus menunggu sekarang,” ujar Chiu Kang dengan kedua tangan mengepal.Pemuda itu memandang langit yang biru laut di atas sana. Dia terdiam dengan wajah dipenuhi keringat cemas. Bagaimana pun juga, rasa takut sangat kuat

  • Pangeran Pendekar Terasing   Pengepungan Bianjing

    “Kalian berdua tunggu di sini, aku akan menyelinap keluar Bianjing,” ujar Kaisar Song Yingzong.“Bukankah itu terlalu berbahaya, Yang Mulia?” tanya Yang Mingyu.“Kalian tak usah khawatir, aku tahu apa yang sedang kulakukan,” kata Kaisar Song Yingzong. “Kalian berdua tunggulah di sini, aku akan segera kembali,” lanjutnya.Kedua jenderal muda itu berlutut dan menganggukkan kepalanya.“Semoga Yang Mulia Kaisar panjang umur,” ucap mereka bersamaan.Gelapnya malam sedikit memberi ruang bagi Chiu Kang untuk keluar dari Bianjing. Saat membawa kakeknya, Kaisar Song Renzong ke Daming, dia diberitahu bahwa ada sebuah jalur rahasia dari dalam istana untuk keluar benteng tanpa diketahui.Jalur itu hanya cukup untuk satu orang, karena luasnya yang tidak besar. Jalur itu berada di bawah tanah, semacam gua buatan yang khusus dibuat untuk keselamatan Kaisar jika ada bahaya.Chiu Kang menyelinap memasuki Istana Kaisar yang besar. Dia melihat para penjaga sedang berdiri siaga, ada juga yang mondar-mand

DMCA.com Protection Status