Share

Bab 5. Felix Curiga

Penulis: Lucky Woman
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-22 23:33:21

“Kenapa ada di kamar Audrey?” tanya Felix tiba-tiba berada di belakang Arthur yang tidak menyadari kehadiran Felix sebelumnya.

“Aku melihat Audrey, tadi terdengar seperti benturan keras, dia sekarang baik-baik saja.” Arthur menjelaskan pada Felix dengan hati-hati.

Felix menatap Audrey, memperhatikan dari ujung kaki hingga atas kepala, semua terlihat baik.“

“Kau tidak menyembunyikan sesuatu?” Felix menatap mata Audrey penuh selidik. Namun, tidak menemukan kebohongan di sana.

“T-Tidak.” Audrey sedikit gugup saat menjawab. Felix melihat gelagat mencurigakan dari Audrey. Aku harus membuktikan, telah terjadi sesuatu pada Audrey. Felix bergumam dalam hati, menganggukkan kepala atas jawaban Audrey. Felix lalu pergi.

“Fiuh, lega.” Audrey menarik napas panjang dan berkata pada Raja Arthur.

“Kamu harus lebih berhati-hati. Aku akan menemanimu latihan. Lain kali kita akan mencari tempat yang aman untuk berlatih.”

***

Di istana Negeri Lumut, Pangeran Philip teringat pada gadis yang di tawan dan berkata dalam hatinya, Sedang apa Audrey sekarang? Tidak mau ketinggalan informasi terbaru, Pangeran Philip mengirim pengawalnya yang lain menemui Felix, meminta kabar terbaru tawanan mereka.

Pengawal yang diutus berangkat kemarin telah tiba malam ini, datang menghadap Pangeran Philip dan menceritakan yang terjadi di sana.

Audrey baik-baik saja. Kenapa aku jadi kepikiran dia terus? Huh, ini tidak boleh terjadi, bagaimana pun juga, dia adalah tawananku, dan tidak jelas asal-usulnya. Aku akan terus melihat perkembangan, jika terjadi hal buruk, Audrey akan segera di eksekusi. Perang batin Pangeran Philip.

“Aku tidak boleh membiarkan Audrey dekat dengan Raja Arthur.” Pangeran Philip berkata pada diri sendiri mengepalkan kedua tangan. Pangeran Philip tidak menyadari jika dia telah menyukai Audrey, selalu menyangkal. Pangeran Philip tiba-tiba mendapat ide, segera pergi menemui Samantha, teman sedari kecil.

Pangeran Philip tiba di kediaman Samantha. “Ada perlu apa gerangan sang Pangeran, hingga menyempatkan diri datang ke rumahku?” ucap Samantha sambil bercanda pada teman sekaligus Pangeran di Negeri yang di diaminya.

“Ck-Ck, masih belum tahukah yang aku mau?” ucap Philip pada Samantha.

“Aku ingin kau melihat masa lalu dan masa depan gadis yang aku tawan di istana pengasingan.” Pangeran Philip berkata langsung tujuannya.

“Ikut aku.” Samantha mengajak Pangeran Philip ke ruang khusus.

Tiba di ruang khusus, memulai ritual. Samantha meletakkan tangannya di kening Pangeran Philip, turun melewati mata. Memperlihatkan masa lalu Audrey.

Raut wajah senyum tampak jelas pada Pangeran Philip saat melihat keluarga Audrey yang harmonis, juga turut merasa sedih yang di rasakan Audrey sewaktu kehilangan nenek terkasih. Philip terkejut saat melihat kejadian Audrey ke rumah nenek dan berakhir terjebak di Negeri Lumut.

“Aku tidak menduga, semua sama seperti yang di ucapkan.” Pangeran Philip berkata pada Samantha.

“Bagaimana selanjutnya setelah di istana pengasingan? Apakah dia akan baik-baik saja?” Pangeran Philip kembali bertanya pada Samantha. Namun, dalam hati berucap, Audrey, aku merasa bersalah telah mengirimmu ke istana pengasingan.

“Saat ini semua terlihat gelap, tidak dapat melihat sama sekali. Mungkin beberapa bulan lagi baru bisa terlihat sedikit demi sedikit.” Samantha menjelaskan pada Pangeran Philip.

“Baiklah, aku akan kembali lagi nanti. Terima kasih telah membantuku.” Pangeran Philip pamit pada teman sekaligus peramal dan penyihir kepercayaan saat ini.

Begitu Philip menghilang dari jarak pandang, Samantha menarik napas lega. Maafkan, aku tidak bermaksud berbohong, tapi aku terlalu mencintaimu, tidak ingin kau terluka dan tersakiti. Lebih baik aku menunggu waktu yang tepat untuk memberitahunya. Batin Samantha seperti ingin berteriak, menangis melihat perjuangan dan penderitaan yang akan terjadi.

***

Tidak tinggal diam begitu saja, Felix lebih memperketat penjagaan di dalam dan luar istana pengasingan, serta memperhatikan gerak-gerik Audrey dan Raja Arthur selama di istana pengasingan.

Tiga bulan telah berlalu, Felix belum menemukan bukti. Namun, kecurigaan tidak pudar walau sedikit. Felix hanya melihat Raja Arthur dan Audrey semakin dekat. Mereka lebih sering terlihat bersama. Audrey belajar memanah dan menggunakan pedang dari Raja Arthur. Tidak ada yang mencurigakan.

Aku akan melihat keadaan mereka malam ini, mungkin mereka ada niat melakukan perlawanan terhadap Pangeran. Pikir Felix mereka akan memberontak dan saat ini sedang menyusun strategi.

“Aku akan kembali ke istana Negeri Lumut. Aku akan mencari Samantha, meminta bantuannya.”

Malam hari, Felix berjalan memantau keadaan sekitar, memperhatikan kamar Raja Arthur dan Audrey. Tidak ada hal yang mencurigakan. Felix kembali ke kamar dan beristirahat. Pagi hari Felix telah pergi ke istana Negeri Lumut, memberikan laporan pada Pangeran Philip.

Raja Arthur segera menuju kamar Audrey begitu mendapat kabar Felix pergi ke istana Negeri Lumut.

“Tok-Tok, Audrey, buka pintunya.” Raja Arthur mengetuk pintu dan berkata penuh semangat.

“Kenapa begitu bersemangat pagi hari ke kamarku?” tanya Audrey lalu membuka pintu dan mempersilahkan masuk.

“Setidaknya hari ini dan besok, Felix tidak ada di istana pengasingan. Dia menemui Pangeran Philip.” Raja Arthur sangat gembira menyampaikan kabar baik ini.

“Aku akan membawamu ke suatu tempat yang sangat indah. Tidak jauh dari istana, jadi kau tidak perlu khawatir, para pengawal tidak akan curiga. Kita akan berlatih kekuatan dengan bebas tanpa ada yang melihat dan mencurigai kita.” Arthur menatap Audrey dengan lembut dan dalam, membuat Audrey tak kuasa menolak, bahkan menganggukkan kepala menyetujui rencana Arthur.

“Ayo berangkat sekarang, jangan di tunda lagi.” Arthur menarik lengan Audrey dan membawa keluar istana, mereka menggunakan kuda menuju tempat yang di tunjuk Arthur.

Sampai di tempat tujuan, Arthur menghentikan laju kuda, turun dan melihat lebih dekat. Audrey menutup mulut dengan kedua tangan, takjub indahnya danau yang di kelilingi air terjun. Audrey pernah melihat salah satu situs di internet, sangat mirip dengan yang di hadapan mata saat ini.

Arthur memegang perlahan pergelangan tangan Audrey, menarik dengan lembut ke dua tangan Audrey lalu mencium tangan Audrey dengan lembut dan berkata, “Maukah menjadi kekasihku?”

DEG

Audrey terkejut, matanya membelalak tak percaya. Menatap lama wajah Arthur, mencari kesungguhan di mola mata hitam sang pujaan hati secara diam-diam, akhirnya menjawab, “Aku bersedia.”

Arthur sangat senang mendengar jawaban sang kekasih hati. Mendekapnya dengan sangat erat seolah takut kehilangan. Mencium dengan lembut pipi Audrey. Rasanya aku ingin seperti ini selamanya, berdua denganmu. Raja Arthur berkata dalam hatinya. Mereka menikmati hari ini dengan sangat gembira.

Tanpa mereka sadari, ada sosok seorang pria yang melihat mereka dari kejauhan. Arthur tiba-tiba merasakan seperti ada yang memperhatikan mereka. Ketika menatap keadaan di sekeliling, sosok pria tersebut telah menghilang.

“Kita harus cepat berlatih, jangan sampai melewatkan waktu yang berharga saat tidak ada Felix.” Arthur berkata, lalu mereka memulai latihan dan mencoba apakah ada kekuatan lain yang belum mereka ketahui. Malam hari barulah mereka kembali ke istana pengasingan untuk beristirahat.

Pagi hari sosok pria langsung menemui Felix, dan menyampaikan semua yang dilihat, setelah menempuh perjalanan semalam.

“Apa?! Bawa Audrey kembali ke sini segera! Biarkan Raja Arthur di istana pengasingan!” Perintah Pangeran Philip pada Felix dengan menahan emosi.

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Park Jun Hye
Felix cemburuan yaa
goodnovel comment avatar
Lucky Woman
wah... aap yang akan dilakukan Pangeran Philip ya? ...... semoga gak misahin Audrey dengan Raja Arthur .........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pangeran Dari Negeri Lumut   Bab 6. Terpisah dari Raja Arthur

    Pangeran Philip bersama Felix mendengar langsung mengenai Audrey dan Raja Arthur dari pengawal yang diutus Felix. “Pergi sekarang juga! Bawa Audrey kemari!” Pangeran Philip memerintah Felix dengan emosi. Philip tidak mau Audrey dekat dengan Arthur. Dengan kekuasaan, membuat keinginan dekat dengan Audrey terpenuhi, bahkan memisahkan mereka. Meski emosi mendengarnya, Philip tersenyum licik penuh kemenangan merebut Audrey dari Arthur. “Dia tidak boleh memilikinya. Audrey milikku!” Pangeran Philip berteriak di ruangannya. Felix segera melaksanakan perintah Pangeran Philip. Namun, sebelum berangkat Felix menyempatkan diri menemui Samantha. Saat tiba, Felix melihat Samantha sedang meditasi, tidak ingin mengganggu, Felix mengurungkan niat bertanya. “Lain kali aku akan kembali jika waktunya tepat.” Felix berkata pada dirinya lalu pergi ke istana pengasingan. Felix pergi. Samantha membuka matanya menarik napas dalam. Ia belum siap menjawab pertanyaan F

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-29
  • Pangeran Dari Negeri Lumut   Bab 1. Menembus Lorong Waktu

    "Sudah lama aku tidak berkunjung kemari." Audrey Dawson berkata dalam hati saat tiba di rumah peninggalan nenek, sambil menatap dan menerawang rumah tua di hadapannya.Ia memandang sekeliling rumah tua yang tidak terawat lagi sejak sang Nenek meninggal. Rasa kangen yang membuncah di dada, kerinduan akan masa kecil di rumah yang telah lama ditinggalkannya. Kerinduan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata."Nenek, aku rindu sekali padamu. Aku rindu masa kecilku yang selalu disayang." Audrey berbicara pada dirinya sendiri lalu menitikkan air mata rindu yang tak terbalas.Perlahan ia melangkahkan kaki medekati rumah tersebut dan memutar kunci pintu rumah neneknya, dan masuk ke dalamnya dan menutup kembali pintu rumah neneknya dan membiarkan kunci tergantung di pintu bagian dalam. Udara yang pengap, berdebu dan gelap. Itulah yang dirasakan Audrey saat ia masuk ke dalam rumah nenek.Bukan tanpa alasan Audrey kembali ke rumah nenek sendirian. Belum lama ini ia

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-21
  • Pangeran Dari Negeri Lumut   Bab 2. Intimidasi dari Pangeran

    Apa maunya orang ini? batin Audrey bergejolak dan menahan rasa takut yang teramat sangat."Jika kau tidak mau, maka akan aku masukan ke dalam penjara bawah tanah yang gelap dan lembab dengan tuduhan menjadi mata-mata dari negeri Who Knows yang merupakan musuh dari Negeri Lumut." Sang Pangeran mengucapkannya dan tersenyum licik mengancam AudreyJantung Audrey berdetak sangat cepat untuk saat ini, ia sangat ketakutan."Apa ... yang Tuan lakukan?" Audrey mengucapkan dengan kalimat terbata-bata dan menggantung."Kau masih berani bertanya dan tidak mau mengakui kesalahanmu, hah!" bentak Pangeran dengan nada suara penuh amarah."A ... aku... bukan mata-mata, aku ... tidak mengerti ... apa maksud, Tuan?" Audrey sangat takut dan menjawab dengan gugup, mata memerah dan menahan genangan air di pelupuk mata yang siap mengalir."Buktikan jika kau bukan mata-mata," ucap Pangeran yang membuat Audrey semakin panik karena ia tidak tahu bag

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-21
  • Pangeran Dari Negeri Lumut   Bab 3. Pertemuan dengan Raja Arthur

    Malam hari Audrey telah berpindah ke istana pengasingan, di antar pengawal sang Pangeran menuju kamar yang telah disediakan."Ini kamar kamu," ucap Felix membuka pintu kamar, mempersilahkan Audrey masuk.Felix ikut masuk ke dalam kamar namun ia tidak menutup pintu, "Jika kamu butuh sesuatu, mintalah pada pelayan, katakan saja padanya." ucap Felix sambil melihat pelayan yang juga ikut mendampingi saat masuk ke kamar Audrey. Ketegangan mulai sirna di hati Audrey, saat ini ia tidak melihat adanya ancaman."Baiklah, terima kasih," ucap Audrey pelan dan sopan sambil menundukkan kepala perlahan, tanda hormat kepada Felix."Istirahatlah." Ucap Felix singkat dan dibalas anggukan Audrey. Felix keluar dari kamar beserta pelayan istana, membiarkan Audrey istirahat dengan tenang malam ini.Hingga larut malam, Audrey masih belum dapat memejamkan matanya. Ia merasa gelisah. Membolak-balikkan tubuh di atas ranjang. Untuk melepaskan rasa resah dan gelisah di hati,

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-21
  • Pangeran Dari Negeri Lumut   Bab 4. Merahasiakan Kekuatan Super

    Kenapa aku juga bisa merasakannya? Kekuatan apa ini? Raja Arthur berpikir keras apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya dan Audrey.Saat sedang berpikir keras, tatatapan Arthur tertuju pada gelas yang ada di meja. Tanpa di sadari gelas tersebut bergeser. Arthur terkesiap, tidak mempercayai apa yang baru saja dilihat. Sekali lagi Arthur mencoba fokus, tepat seperti dilakukan tanpa sengaja tadi.“Prang” Gelas tersebut jatuh dan pecah. Audrey perlahan membuka kelopak mata sesaat setelah bunyi gelas jatuh.Arthur menoleh pada Audrey, “Kau sudah sadar?” pertanyaan untuk mengalihkan perhatian Audrey.“Kenapa aku dikamarmu?” bukan menjawab, tetapi Audrey justru bertanya pada Arthur.Belum sempat Arthur menjawab, kembali Audrey berkata, “Tubuhku rasanya sakit dan panas.”Arthur hanya mendengar dan memperhatikan setiap gerak-gerik Audrey.“Apa yang terjadi padaku tadi?” Audr

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-22

Bab terbaru

  • Pangeran Dari Negeri Lumut   Bab 6. Terpisah dari Raja Arthur

    Pangeran Philip bersama Felix mendengar langsung mengenai Audrey dan Raja Arthur dari pengawal yang diutus Felix. “Pergi sekarang juga! Bawa Audrey kemari!” Pangeran Philip memerintah Felix dengan emosi. Philip tidak mau Audrey dekat dengan Arthur. Dengan kekuasaan, membuat keinginan dekat dengan Audrey terpenuhi, bahkan memisahkan mereka. Meski emosi mendengarnya, Philip tersenyum licik penuh kemenangan merebut Audrey dari Arthur. “Dia tidak boleh memilikinya. Audrey milikku!” Pangeran Philip berteriak di ruangannya. Felix segera melaksanakan perintah Pangeran Philip. Namun, sebelum berangkat Felix menyempatkan diri menemui Samantha. Saat tiba, Felix melihat Samantha sedang meditasi, tidak ingin mengganggu, Felix mengurungkan niat bertanya. “Lain kali aku akan kembali jika waktunya tepat.” Felix berkata pada dirinya lalu pergi ke istana pengasingan. Felix pergi. Samantha membuka matanya menarik napas dalam. Ia belum siap menjawab pertanyaan F

  • Pangeran Dari Negeri Lumut   Bab 5. Felix Curiga

    “Kenapa ada di kamar Audrey?” tanya Felix tiba-tiba berada di belakang Arthur yang tidak menyadari kehadiran Felix sebelumnya.“Aku melihat Audrey, tadi terdengar seperti benturan keras, dia sekarang baik-baik saja.” Arthur menjelaskan pada Felix dengan hati-hati.Felix menatap Audrey, memperhatikan dari ujung kaki hingga atas kepala, semua terlihat baik.““Kau tidak menyembunyikan sesuatu?” Felix menatap mata Audrey penuh selidik. Namun, tidak menemukan kebohongan di sana.“T-Tidak.” Audrey sedikit gugup saat menjawab. Felix melihat gelagat mencurigakan dari Audrey. Aku harus membuktikan, telah terjadi sesuatu pada Audrey. Felix bergumam dalam hati, menganggukkan kepala atas jawaban Audrey. Felix lalu pergi.“Fiuh, lega.” Audrey menarik napas panjang dan berkata pada Raja Arthur.“Kamu harus lebih berhati-hati. Aku akan menemanimu latihan. Lain kali kita akan m

  • Pangeran Dari Negeri Lumut   Bab 4. Merahasiakan Kekuatan Super

    Kenapa aku juga bisa merasakannya? Kekuatan apa ini? Raja Arthur berpikir keras apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya dan Audrey.Saat sedang berpikir keras, tatatapan Arthur tertuju pada gelas yang ada di meja. Tanpa di sadari gelas tersebut bergeser. Arthur terkesiap, tidak mempercayai apa yang baru saja dilihat. Sekali lagi Arthur mencoba fokus, tepat seperti dilakukan tanpa sengaja tadi.“Prang” Gelas tersebut jatuh dan pecah. Audrey perlahan membuka kelopak mata sesaat setelah bunyi gelas jatuh.Arthur menoleh pada Audrey, “Kau sudah sadar?” pertanyaan untuk mengalihkan perhatian Audrey.“Kenapa aku dikamarmu?” bukan menjawab, tetapi Audrey justru bertanya pada Arthur.Belum sempat Arthur menjawab, kembali Audrey berkata, “Tubuhku rasanya sakit dan panas.”Arthur hanya mendengar dan memperhatikan setiap gerak-gerik Audrey.“Apa yang terjadi padaku tadi?” Audr

  • Pangeran Dari Negeri Lumut   Bab 3. Pertemuan dengan Raja Arthur

    Malam hari Audrey telah berpindah ke istana pengasingan, di antar pengawal sang Pangeran menuju kamar yang telah disediakan."Ini kamar kamu," ucap Felix membuka pintu kamar, mempersilahkan Audrey masuk.Felix ikut masuk ke dalam kamar namun ia tidak menutup pintu, "Jika kamu butuh sesuatu, mintalah pada pelayan, katakan saja padanya." ucap Felix sambil melihat pelayan yang juga ikut mendampingi saat masuk ke kamar Audrey. Ketegangan mulai sirna di hati Audrey, saat ini ia tidak melihat adanya ancaman."Baiklah, terima kasih," ucap Audrey pelan dan sopan sambil menundukkan kepala perlahan, tanda hormat kepada Felix."Istirahatlah." Ucap Felix singkat dan dibalas anggukan Audrey. Felix keluar dari kamar beserta pelayan istana, membiarkan Audrey istirahat dengan tenang malam ini.Hingga larut malam, Audrey masih belum dapat memejamkan matanya. Ia merasa gelisah. Membolak-balikkan tubuh di atas ranjang. Untuk melepaskan rasa resah dan gelisah di hati,

  • Pangeran Dari Negeri Lumut   Bab 2. Intimidasi dari Pangeran

    Apa maunya orang ini? batin Audrey bergejolak dan menahan rasa takut yang teramat sangat."Jika kau tidak mau, maka akan aku masukan ke dalam penjara bawah tanah yang gelap dan lembab dengan tuduhan menjadi mata-mata dari negeri Who Knows yang merupakan musuh dari Negeri Lumut." Sang Pangeran mengucapkannya dan tersenyum licik mengancam AudreyJantung Audrey berdetak sangat cepat untuk saat ini, ia sangat ketakutan."Apa ... yang Tuan lakukan?" Audrey mengucapkan dengan kalimat terbata-bata dan menggantung."Kau masih berani bertanya dan tidak mau mengakui kesalahanmu, hah!" bentak Pangeran dengan nada suara penuh amarah."A ... aku... bukan mata-mata, aku ... tidak mengerti ... apa maksud, Tuan?" Audrey sangat takut dan menjawab dengan gugup, mata memerah dan menahan genangan air di pelupuk mata yang siap mengalir."Buktikan jika kau bukan mata-mata," ucap Pangeran yang membuat Audrey semakin panik karena ia tidak tahu bag

  • Pangeran Dari Negeri Lumut   Bab 1. Menembus Lorong Waktu

    "Sudah lama aku tidak berkunjung kemari." Audrey Dawson berkata dalam hati saat tiba di rumah peninggalan nenek, sambil menatap dan menerawang rumah tua di hadapannya.Ia memandang sekeliling rumah tua yang tidak terawat lagi sejak sang Nenek meninggal. Rasa kangen yang membuncah di dada, kerinduan akan masa kecil di rumah yang telah lama ditinggalkannya. Kerinduan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata."Nenek, aku rindu sekali padamu. Aku rindu masa kecilku yang selalu disayang." Audrey berbicara pada dirinya sendiri lalu menitikkan air mata rindu yang tak terbalas.Perlahan ia melangkahkan kaki medekati rumah tersebut dan memutar kunci pintu rumah neneknya, dan masuk ke dalamnya dan menutup kembali pintu rumah neneknya dan membiarkan kunci tergantung di pintu bagian dalam. Udara yang pengap, berdebu dan gelap. Itulah yang dirasakan Audrey saat ia masuk ke dalam rumah nenek.Bukan tanpa alasan Audrey kembali ke rumah nenek sendirian. Belum lama ini ia

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status