Share

131. Kehilangan Terbesar

Nathan berdiri di ambang pintu ruang ICU, tubuhnya dilapisi pakaian steril yang terasa kaku di kulitnya. Matanya memandang tak berdaya pada sosok Alyra yang terbaring di ranjang, tubuhnya dipenuhi dengan berbagai selang dan alat medis.

Suara mesin yang monoton menjadi latar belakang yang menyakitkan, mengingatkan Nathan bahwa waktu mereka bersama semakin menipis.

Setiap detik berlalu seperti pukulan di dadanya, membentuk ritme yang tak bisa dia hentikan. Cahaya lampu ICU yang dingin dan steril memantulkan bayangan suram di wajah Nathan, menambah suasana kesedihan yang menggantung di ruangan itu.

Dinding putih yang tak bernyawa seolah menutup dunia di luar, membuat Nathan merasa terperangkap dalam kenyataan yang tak bisa dia hindari. Bau antiseptik tajam menusuk hidungnya, menciptakan campuran rasa mual dan putus asa.

Dalam kebisuan itu, Nathan bisa mendengar setiap napas Alyra, terengah-engah, seolah berjuang melawan takdir yang sudah digariskan untuknya.

Nathan tahu—tidak ada yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status