Share

Bab 689

Wina tidak tahu mengenai risiko ini. Dia memegang guci abu kakaknya sambil menatap Jihan dengan cemas. "Doktermu ikut nggak?"

Jihan balas mengangguk kecil, lalu mengelus-elus kepala Wina untuk menenangkan wanita itu. Setelah itu, dia melirik ke arah Gisel yang sedang meringkuk di sudut kursi.

Begitu menyadari tatapan Jihan yang tertuju kepadanya, Gisel langsung mengalihkan pandangannya dan menundukkan kepalanya untuk bermain dengan boneka di tangannya ....

Jihan juga hanya melirik sekilas sebelum memalingkan kepalanya.

Karena Jihan sudah berhenti menatapnya, Gisel pun diam-diam melirik Jihan melalui ekor matanya.

Karena mereka duduk berhadapan, jadi Gisel bisa langsung melihat garis wajah Jihan yang tajam.

Sepertinya Paman Tampan jauh lebih kurus daripada sebelumnya, tetapi ketampanannya tetap sama.

Tidak ada paman lain yang mampu menandingi ketampanan Paman Tampan. Benar-benar memesona dan memukau.

Gisel menatap Jihan selama beberapa saat, lalu tiba-tiba menyodorkan bonekanya kepada J
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status