Share

Bab 690

Penulis: Coklat Panas
Setelah pesawat pribadi itu mendarat, sekelompok anggota Organisasi Shallon yang berpura-pura menjadi preman pun berpencar ke segala arah, tetapi tetap mengikuti rombongan Jihan dengan saksama.

Di pintu keluar bandara, Wina menggandeng tangan Gisel, sementara tangannya sendiri digandeng oleh Jihan. Mereka tampak seperti keluarga yang bahagia.

Yang pria tampak dingin dan berwibawa, yang wanita tampak anggun dan elegan, sementara si anak perempuan tampak menggemaskan.

Di belakang mereka, tampaklah sekumpulan pengawal yang mengenakan jas dan dasi formal. Dua orang yang berjalan paling depan dari sekelompok pengawal itu juga sangat tampan.

Begitu Jihan dan yang lainnya muncul di bandara, semua orang yang melihat mereka sontak memekik dengan kagum dan buru-buru mengeluarkan ponsel untuk memotret.

Sayangnya, hanya punggung mereka saja yang sempat terfoto karena mereka semua bergegas masuk ke dalam sederet mobil mewah. Kelihatannya benar-benar spektakuler ....

Mereka menginap satu malam di vi
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 691

    Tidak ada satu pun yang berani mengambil Gisel saat Jihan berada di sampingnya. Kata-kata menenangkan darinya membuat Gisel berhenti menangis."Kalau begitu aku akan memberikan buket bunga krisan pada Ayah dan Ibu."Dia sudah pernah melihat seorang anggota keluarga kerajaan meninggal dan di sana, di atas batu nisan diletakkan buket bunga krisan.Ayah dan ibunya sudah meninggal, jadi secara naluriah mereka ingin putri mereka mengirim bunga krisan.Jihan melambaikan tangannya dan seseorang segera mengambilkan banyak sekali bunga krisan. Buket bunga itu sedikit berat, tapi Gisel bisa membawanya.Jihan membuka pintu mobil dan membiarkan Gisel keluar sendiri. Dia juga turun dari mobil.Begitu Zeno melihat mereka keluar seperti itu, dia segera berkata, "Pak, jangan pergi. Seseorang dari Keluarga Chris nggak akan membiarkan kalian begitu saja."Jari ramping dan bersih Jihan memegang pintu mobil lalu dengan acuh tak acuh menjawab pertanyaan Zeno, "Mereka nggak akan berani melakukannya."Kalau

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 692

    Wina melihat kedatangan Gisel. Sesaat dia terkejut dan berbalik untuk melihatnya lebih jelas. Tepat saat melihatnya lagi, dia melihat seorang pria sedang menaruh tangannya di saku dan berdiri di belakangnya.Pria itu mengenakan jas hitam. Berdiri tegak seperti patung. Fitur wajahnya sempurna dan tanpa cela.Melihat Jihan keluar dari mobil, Wina mengerti kalau dia membawa Gisel untuk memberi penghormatan terakhir pada Vera dan Alvin.Niat awal Wina adalah menunggu sampai Keluarga Chris pergi sebelum membawa Gisel untuk memberikan penghormatan. Mencegah Keluarga Chris untuk merebut anak itu.Namun, begitu melihat penampilan Jihan yang menakjubkan, pria itu tampaknya tidak akan membiarkan Keluarga Chris merebut anak itu.Lalu, dia membiarkan Gisel mengirim orang tuanya ke perjalanan terakhir agar anak itu tidak akan menyesal kelak.Setelah Wina memikirkannya, dia berjalan dan meraih kepala kecil Gisel lalu mengusapnya."Gisel, ibumu ada di sini. Kalau kamu ingin mengatakan sesuatu, kataka

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 693

    Barlos menebak mungkin saja Jihan seperti Alvin yang memiliki sifat obsesif.Terus terang, itu sama saja seperti menerima kematian. Begitu menerima seseorang, dia akan terjebak dan menolak untuk keluar.Faktanya, hal ini terjadi karena dia terlalu ketat saat anaknya masih kecil dan kurang memiliki pengalaman emosional.Dia merasa kalau dia memiliki lebih banyak pengalaman maka dia tidak akan gantung diri hanya demi seorang wanita.Barlos mengira dia telah mengetahui temperamen Jihan jadi dia bersikap seolah seperti orang yang lebih tua dan mengangkat dagunya dengan bangga."Pak Jihan, karena kamu hendak menikahi Nona Wina, bisa dibilang kamu menjadi paman anak tersebut. Kamu juga memenuhi syarat untuk ikut serta dalam urusan siapa yang berhak memiliki hak asuh. Kalau kamu nggak keberatan, kita bisa duduk di area istirahat dan berdiskusi secara detail."Barlos bisa dianggap menghormatinya karena meminta musuh anaknya untuk berdiskusi bersama.Sebagai junior, Jihan seharusnya ikut berjal

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 694

    Sentuhan hangat dari ujung jari wanita itu membuat Wina merasa kurang nyaman dan dia pun mengelak."Nyonya Jeana ...."Peringatan pelan dari Wina membuat Jeana kembali sadar."Maafkan aku, aku kelewatan ...."Setelah dia kembali ke Britton, dia sudah berpikir sejak lama sampai akhirnya dia bisa melawan rasa takutnya.Lagi pula, putranya sudah meninggal. Gilirannya juga akan datang, jadi kenapa harus takut?Memikirkan hal ini, Jeana tersenyum pasrah ...."Nona Wina, apa kamu tahu kalau kamu sangat mirip dengan ibumu."Ini karena dirinya sangat mirip dengan ibunya sampai-sampai begitu Jeana bertemu dengannya untuk pertama kalinya, kenapa masih kaget?Namun, dibandingkan kaget, Wina merasa kalau Jeana tampaknya takut saat bertemu dengannya.Apa Jeana melakukan kesalahan kepada ibunya takut terhadapnya?Saat Wina masih bingung, Jeana menatap wajahnya dan tiba-tiba tertawa lembut."Sebelum ibumu cacat, dia sepertimu, sangat cantik. Sayang sekali ...."Saat Jeana sampai pada kata-kata ini, d

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 695

    Kata "pulang" membuat Wina sadar dari lamunannya.Dia mengangkat dagunya dan menatap pria tinggi dan tegap di depannya.Dia sudah membuka mulutnya untuk berbicara tapi akhirnya dia tidak jadi mengatakannya dan hanya mengangguk.Setelah Jihan memimpinnya masuk ke dalam mobil, Wina duduk di samping Jihan. Lalu, dia mengulurkan tangannya untuk mengencangkan sabuk pengaman Wina.Wina menatap pria yang masih mengencangkan sabuk pengaman untuk dirinya sendiri itu. Dia dengan erat menggenggam kartu nama itu, setelah menggosoknya beberapa kali, pegangannya mengendur."Jihan ....""Hmm?"Suara pria itu terdengar rendah dan menyenangkan."Nyonya Jeana mengetahui ibuku, tapi dia ingin mengambil Gisel sebagai gantinya.""Dia juga bilang ...."Melihat Wina berhenti, Jihan perlahan menoleh dan berinisiatif berbicara lebih dulu."Untuk menjauhiku?"Wina tertegun sejenak. Terlihat tidak menyangka kalau Jihan sudah menebaknya dari lama. Matanya terlihat ragu selama beberapa detik sampai akhirnya dengan

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 696

    Wina sangat antusias, ini adalah pertama kalinya ....Jihan sangat terkejut lalu melingkari pinggangnya dan mendudukkan wanita itu di atas pangkuannya.Mungkin karena ciuman Wina yang hebat itulah yang menenangkan hatinya dan membuatnya tidak lagi gelisah.Wina merasakan gerakan Jihan, dia tahu kalau pria ini sudah sangat bergairah dan segera mendorongnya menjauh."Lihat tempat ...."Jari Jihan meluncur ke belakang dan berhenti. Pria itu menatap bingung, mata basahnya menatap Wina."Ciuman agak lama lagi?"Ciuman lebih lama dan tidak akan keluar dari mobil. Untungnya, sopir di depan membuka pintu belakang sebelum masuk. Gisel dan yang lainnya duduk di mobil lain, kalau tidak mereka pasti sangat malu.Setelah menghalangi pria itu mendekat dengan tangannya dia berkata, "Jihan, saat kita kembali ke Alvinna ayo kita mengambil buku nikah ...."Setelah menerima buku nikah, dia tidak akan merasa gelisah.Gairah di mata Jihan sirna dan digantikan dengan rasa terkejut. "Mengambil buku nikah?"W

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 697

    Sam harus menetap di Britton untung mengurusi perusahaan Alvin jadi dia tidak ikut pulang ke Alvinna. Namun, dia akan kembali saat pernikahan Jihan dan Wina.Keluarga George dan karier medisnya juga berada di Britton, jadi dia tidak bisa pulang bersama mereka. Dia hanya bisa mengucapkan selamat tinggal pada Gisel dengan enggan."Gisel, kelak kamu harus mendengarkan paman dan bibimu. Kamu harus belajar dengan giat."Gisel sangat pengertian. Dia menekuk tangan kecilnya dan memeluk paha George"Kakek George, aku akan patuh jadi nggak perlu khawatir."George tersenyum lembut. Dia menatap Gisel lalu tersenyum menatap Wina dan Jihan."Aku akan merepotkan kalian mulai sekarang."Wina menggelengkan kepalanya, "Aku adalah bibinya Gisel, nggak ada yang merepotkan."Secara naluriah, dia tidak takut merepotkan Wina. Hanya saja, setelah wanita memulai sebuah keluarga, dia sedikit banyak akan mengandalkan pria.Wina akan menikahi pria pemimpin Keluarga Lionel. Statusnya tidak terbantahkan. Lalu, men

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 698

    Dia tanpa sadar menggigil lalu menoleh ke belakang dan melihat seorang pria setinggi 190 cm berdiri tepat di ambang pintu yang menatapnya dengan kepala agak condong.Penampilan pria itu sangat dingin. Meski tampan dan anggun, dia memiliki aura yang tidak bisa didekati.Begitu Reo melihat Bos besar rumah sakit itu menatap dirinya dengan defensif dan seolah ingin membunuhnya membuat dirinya gemetar.Dia ingat kalau dia tidak pernah menyinggung Pak Jihan, tapi kenapa dia menatapnya seperti ini?Menakutkan sekali ....Reo tidak tahu alasannya tapi Wina tahu. Dia melirik Jihan dengan geli."Tunggu sebentar, akan kuambil dokumen milikku."Begitu dia naik ke atas, di ruang tamu tersisa hanya Sara, lilia, Gisel dan Reo.Bagi mereka bertiga, Sara, Lilia dan Gisel sudah terbiasa dengan aura yang dingin yang ditimbulkan Jihan.Hanya Reo yang dengan gelisah duduk di sofa dan tidak tersenyum maupun berbicara.Pria seperti patung es yang berdiri tepat di ambang pintu itu terus menatapnya.Kalau Nona

Bab terbaru

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1552

    Lama sekali Jodie hanya tertegun setelah menerima berita kematian Wina, tetapi akhirnya bergegas dan mengantar kepergian Wina ke tempat peristirahatan terakhirnya. Setelah semua orang meninggalkan pemakaman, Jodie mengelus batu nisan Wina dengan penuh rindu."Wina."Jodie perlahan berjongkok sambil bertopang pada batu nisan Wina dan menatap wajah Wina dalam foto dengan matanya yang sudah menua ...."Nggak disangka, ya?""Ternyata begitu aku jatuh cinta, rasa cintaku bisa bertahan selama ini," gumam Jodie sambil mengangkat alisnya. "Aku saja nggak tahu kalau aku ternyata tipe orang yang sepenyayang ini."Jodie menatap foto itu dan tersenyum. "Sampai-sampai ... aku merasa nggak ada satu wanita lain pun yang menarik perhatianku. Tuh Wina, aku nggak kalah dari Jihan, 'kan?"Namun, yang menjawab Jodie adalah bunyi kepak sayap burung yang terbang di pemakaman. Setelah semua binatang itu pergi, yang tersisa hanyalah keheningan. Sama heningnya seperti rasa cinta yang selama ini Jodie pendam da

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1551

    Sebelum kehidupan Wina berakhir, yang terlintas di benaknya adalah rasa cinta yang Jihan sembunyikan selama lima tahun itu ....Saat membalikkan tubuhnya dan bangun, Wina bisa melihat tubuhnya dipeluk dengan erat oleh sepasang lengan yang kuat dan bertenaga. Jika itu bukan cinta, lantas apa ....Wina juga bisa melihat suasana makan di akhir pekan itu dengan jelas. Jihan yang duduk di depannya sesekali melirik Wina melalui ekor matanya. Jika itu bukan karena Jihan sudah lama menyukainya waktu, lantas apa ....Apalagi setelah Jihan selesai melakukannya. Dia akan menggendong dan membiarkan Wina berbaring tengkurap, lalu mengusap-usap punggung Wina untuk menidurkannya seperti anak kecil ....Rasa cinta Jihan terwujud dalam hal-hal kecil. Mungkin sekilas tidak terlihat jelas cinta macam apa itu dan hanya Jihan sendiri yang tahu betapa dia menyayangi dan mencintai Wina ....Mata Wina tidak bisa lagi terbuka, rasanya jiwanya tersedot keluar. Dia tidak punya tenaga lagi untuk bangkit, dia juga

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1550

    Wina mengelus bagian belakang kepala Delwyn, ekspresinya terlihat sangat tenang seolah-olah dia sudah berdamai dengan kenyataan. "Kapan kamu akan menikah?"Tubuh Delwyn sontak menegang, air mata menggenangi pelupuk matanya. Dia pun perlahan menengadah dan melepaskan Wina. "Ibu ... aku ... aku belum bertemu dengan gadis yang kusuka."Wina bisa melihat pantulan dirinya dari bola mata Delwyn, jadi dia menyentuh wajah putranya. "Kamu lihat sendiri betapa menderitanya ibumu tetap bertahan hidup. Masa kamu nggak mau membiarkan Ibu menyusul ayahmu?"Sewaktu kecil Delwyn dikekang oleh orang tuanya, tetapi sekarang setelah besar, giliran dia yang mengekang orang tuanya. Karena hanya pengekangan ini saja yang bisa mencegah Delwyn menjadi yatim piatu. Jadi ... biarkan Delwyn menjadi egois untuk kali ini saja ....Delwyn meraih lengan Wina dan memohon, "Ibu, tolong tunggu sebentar lagi. Aku akan menemukan gadis yang kusuka dan menikahinya, oke?"Wina tidak tega menyakiti hati putranya, jadi dia me

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1549

    Demi putranya, Wina sama sekali tidak mengikuti Jihan. Namun, rambut Wina mendadak beruban dalam satu malam dan wajahnya seolah menua sepuluh tahun. Kerutannya sontak tampak lebih kentara, tatapan matanya selalu terlihat kosong.Di depan makam Jihan, Wina meminta Jihan untuk menunggunya. Sekarang Wina sudah punya anak, jadi dia tidak bisa melakukan sesuatu dengan asal. Nanti setelah putra mereka menikah, barulah Wina akan pergi menyusul Jihan. Jika Jihan ternyata tidak menunggunya, Wina akan menarik kembali janjinya tentang kehidupan selanjutnya sehingga mereka tidak akan pernah bertemu lagi ....Wina tidak menghadiri pemakaman Jihan. Itu sebabnya dia akhirnya terbangun, lalu berjalan ke makam Jihan dengan tubuh yang terhuyung-huyung. Tidak ada yang tahu tentang apa yang Wina katakan kepada Jihan, selain Delwyn yang memapah ibunya untuk menemui ayahnya ....Malam itu, Wina tiba-tiba pingsan di salju dan segera dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan pertama. Wina baru sadar s

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1548

    Bulu mata Wina tampak bergetar. Dia mengangkat matanya yang terkesan kosong dan menatap ke kejauhan. "Nggak, aku nggak akan ke mana-mana. Kami akan tetap di sini sampai aku ikut mati beku. Nggak akan ada yang bisa memisahkan kami."Semua orang sontak merasa tercekat. Mereka semua bergegas membujuk Wina agar jangan melakukan hal bodoh, tetapi Wina tidak mengacuhkan semua omongan mereka. Dia hanya duduk diam di sana sambil memeluk Jihan, menunggu ajal menjemputnya.Delwyn akhirnya menggenggam tangan Wina dengan erat sehingga pandangan Wina beralih kepadanya. "Ibu, aku tahu betapa Ibu mencintai Ayah dan Ibu pasti sulit menerima kenyataan ini, tapi tolong jangan lakukan hal bodoh. Aku sudah kehilangan Ayah dan aku nggak bisa kalau harus kehilangan Ibu juga ...."Suara putranya membuat Wina akhirnya perlahan menatap Delwyn. Wina menyentuh wajah Delwyn yang tampak begitu mirip dengan Jihan, lalu tersenyum kecil dengan senang ...."Ibu sudah lama mempersiapkan diri untuk kematian ayahmu. Kare

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1547

    Air mata Wina pun mendadak mengalir turun. Tidak ada tangisan yang memilukan hati, hanya keheningan dan bibir Wina yang terbuka. Wina ingin mengatakan sesuatu, tetapi sepertinya dia sudah mengatakan semua yang ingin dia katakan kepada Jihan. Pada akhirnya, Wina hanya menurunkan pandangannya menatap wajah Jihan yang sudah pucat itu ...."Bodoh. Mau seberapa banyak pun darahmu mengalir keluar, kamu tetap suamiku. Mana mungkin aku takut? Aku nggak takut. Kenapa kamu malah pergi ke tempat seperti ini sendirian?"Yang membuat Wina merasa begitu getir adalah karena dia tidak sempat berpamitan untuk terakhir kalinya. Namun, Jihan sama sekali tidak memikirkan rasa penyesalan Wina dan fokus ingin menyembunyikan kondisinya dari Wina ....Lantas, bagaimana jika ... Wina tidak mengenali tiruan Jihan? Apa itu berarti Wina tidak akan pernah menemukan tubuh Jihan? Apa itu berarti Jihan akan selamanya terkubur beku di bawah salju ....Jihan sudah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum ajal menjemputn

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1546

    Saat Delwyn meraih tangan Jihan dengan gemetar, Wina sontak menengadah seolah mendapatkan firasat. Dia melihat ke arah Delwyn sekilas, lalu bergegas merangkak menghampiri putranya dengan rambut acak-acakan seperti orang gila.Wina tetap tidak menangis. Dia bahkan menyentuh tangan yang kaku dan putih membeku itu dengan tatapan tegas, lalu menurunkan pandangannya yang bergetar dan menggali salju yang menutupi tubuh Jihan dengan tangannya yang sudah berdarah.Salju yang menumpuk di gunung lebih dalam, setiap lapisannya mengubur Jihan. Wina berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengeluarkan suaminya dari dalam salju, lalu akhirnya melihat wajah Jihan yang berlumuran darah. Tidak ada rona kemerahan apa pun di wajah yang tampan itu, hanya ada noda darah dan salju yang menghiasi ....Delwyn menatap sosok ayahnya dengan tidak percaya. Dia pun jatuh terduduk, hatinya terasa remuk redam. Langit seolah mendadak runtuh dan hanya ada kegelapan tak berujung yang menyelimuti ...."Delwyn.""Tolong Ibu,

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1545

    Wina yang sedang mencari ke mana-mana sontak berhenti melangkah, rasanya dia seperti mendengar ada yang memanggil namanya. Wina pun menoleh dengan tatapan kosong, tetapi terlihat jelas hanya ada dia di sini.Wina berdiri dalam diam, lalu memegangi dadanya yang berdetak dengan begitu kuat. Tiba-tiba, hatinya terasa tersayat seolah-olah dia akan kehilangan sesuatu. Saking sakitnya, Wina sampai membungkukkan tubuhnya. Akan tetapi, rasa sakit itu tidak kunjung hilang ....Firasatnya mengatakan bahwa sesuatu terjadi pada Jihan. Di saat Wina ingin kembali mencari Jihan, tiba-tiba sosok Jihan yang tampan muncul di hadapannya sambil membawa sebuket mawar."Sayang, kok kamu di sini? 'Kan sudah kubilang tunggu aku?"Begitu melihat Jihan tampak baik-baik saja, jantung Wina yang semula berdegap kencang mendadak menjadi tenang kembali.Wina langsung melempar payungnya dan melompat memeluk Jihan dengan gembira.Wina menghela napas lega saat merasakan hangat tubuh dan napas Jihan."Sayang, kamu tahu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1544

    Saat melihat Jihan berdiri sempoyongan dan mengerahkan sedikit tenaga untuk melambaikan tangannya, Jefri akhirnya tidak tahan lagi. Dia menggertakkan gigi dan berlari secepat mungkin ke dasar Gunung Kiron ...."Kak Jihan, aku panggil dokter dulu, terus menyuruh robot itu naik gunung dan baru setelah itu aku akan menjemputmu! Kakak berdiri saja di sana dan tunggu aku, ya! Aku akan segera kembali!"Jalan gunung di malam hari memang tidak dapat diprediksi, salju yang turun dari langit seolah menjadi sumber penerangan. Jefri merasa seperti sedang berjalan di siang hari. Namun, saking langkahnya terburu-buru, Jefri sampai beberapa kali jatuh tersungkur ke atas tanah dan dia bahkan tidak tahu berjalan ke arah mana ....Jihan memandangi punggung Jefri yang berangsur-angsur menghilang dari pandangannya, lalu memegangi dadanya. Dia bisa merasakan detak jantungnya yang perlahan melambat. Jihan berdiri diam sambil merasakan bagaimana nyawanya meregang ....Entah berapa lama waktu berlalu, yang je

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status