Share

Bab 260

Jihan terkekeh dengan dingin, sorot tatapannya seolah sedang menghina dirinya sendiri.

Dia menelan rasa sakit yang menyesakkan ini, lalu mengambil gelas anggurnya dan menenggak isinya lagi.

Jakunnya bergerak naik turun menelan semua kegetirannya bersama dengan aliran anggur.

Akan tetapi, sepertinya anggur saja tidak cukup untuk menghilangkan rasa sakitnya. Jihan meletakkan gelas anggurnya, lalu bangkit berdiri dan berjalan menuju lantai dua dengan terhuyung-huyung ....

Melihat sosok Jihan yang tampak kesepian dan dingin itu, Jefri tiba-tiba teringat ucapan kakeknya. Sepertinya kakeknya benar, Jihan bukannya tidak punya perasaan.

Jihan memang dididik sejak kecil untuk tidak pernah menunjukkan perasaannya, tetapi sebenarnya dialah yang paling sensitif.

Jefri menggoyang-goyangkan gelas anggurnya, lalu melirik Daris yang tampak khawatir juga sambil bertanya, "Kenapa Kak Jihan masih sedepresi ini kalau tahu Nona Wina masih hidup? Jangan-jangan dia meminta rujuk pada Wina, tapi ditolak?"

Dar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status