Share

Bab 249

Jihan sontak tertegun, dia menatap ekspresi Wina yang tampak tidak senang.

Nona Sara pernah memberi tahu Jihan bahwa sampai Wina mati, Jihan hanya menganggap Wina sebagai wanita pengganti.

Apa Wina mengira nama yang selama ini Jihan panggil bukan namanya?

"Wina, aku nggak pernah memanggil nama orang lain. Selalu namamu yang kupanggil," bisik Jihan.

Sayangnya, penjelasan yang terlambat datang selama tiga tahun ini tidak bisa mengubah apa-apa. Yang ada hanya memunculkan rasa tidak percaya.

Sorot tatapan Wina tetap terlihat tenang dan tidak peduli.

Respons Wina yang seperti ini membuat hati Jihan terasa begitu sakit.

Dia makin erat memeluk Wina.

Jihan merasa Wina akan menghilang begitu saja jika dia melonggarkan pelukannya.

Jihan sudah pernah merasakan kehilangan karena ditinggal mati oleh Wina, jadi dia tidak mau berpisah dari Wina lagi.

Jihan memeluk Wina dengan sekuat tenaga. "Wina, maafkan aku, aku yang salah. Bolehkah kamu ... memberiku kesempatan lagi?"

Jihan bahkan tidak tahu bagai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status