Share

Bab 191

Saat Sara membaca surat itu, dia sudah menangis terisak-isak.

Kartu bank yang diselipkan di dalam surat itu seperti sepotong besi tua, menekan jantungnya dengan kuat, sama sekali tidak bisa dilepaskan.

Bodohnya. Sebelum meninggal masih khawatir aku nggak punya uang, tapi ....'

"Wina, aku nggak butuh uangmu, aku hanya ingin kamu kembali ...."

Sara meremas surat di tangannya. Dia belum pernah merasakan kerinduan yang membuatnya menangis begitu keras dan merasa hatinya hancur.

Pada akhirnya, Sara tertidur karena kelelahan. Bahkan dalam mimpinya dia melihat Wina yang kembali padanya.

Karena masih tidak bisa merelakan kepergian Wina, Sara pun memimpikannya.

Ketika bangun, kembali ke dunia nyata, Sara merasa tidak berdaya. Seperti terjatuh ke dasar jurang. Rasa sakit yang memenuhi hatinya membuatnya kesulitan untuk bernapas.

Dia membuka matanya yang bengkak, menatap ke langit-langit. Tatapannya hampa. Seluruh dunia begitu hening, seakan hanya tersisa dirinya.

Tidak tahu sudah berapa lama wak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status