Share

Bab 197

Perkataan Rian membuat kuku-kuku Jihan semakin menancap dalam di telapak tangannya.

Bahkan rasa sakit di telapak tangannya itu tidak mampu menghilangkan rasa sakit di hatinya.

Perasaan sakit yang belum pernah Jihan rasakan sebelumnya, dengan cepat menyebar ke anggota tubuh dan tulangnya.

Rasa sakit itu bagaikan arus listrik, yang mengalir masuk dan membuat sekujur tubuhnya terasa sakit.

Meskipun sudah terasa sangat menyakitkan, Jihan masih tidak percaya kalau Wina sudah mati.

'Bagaimana mungkin dia mati sebelum aku sempat bertemunya?'

'Dia pasti nggak mati! Dia pasti bersembunyi! Pasti!'

Pandangan Jihan beralih dari Rian ke Sara.

Sara terkejut ketika melihat mata Jihan yang sangat merah.

'Bagaimana mungkin orang yang nggak berperasaan sepertinya bisa menunjukkan ekspresi seperti itu?'

Sara hendak memalingkan muka, tetapi tangannya tiba-tiba diraih oleh Jihan.

"Antar aku ke rumahmu!"

Setelah mengatakan itu, Jihan langsung menyeret Sara berjalan keluar dari tempat pemakaman.

"Jihan! Apa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status