Share

Bab 204

Setelah sekian lama, jari Jihan yang berada di pelatuk perlahan mengendur.

Orang yang paling Wina sayangi di dunia ini adalah Ivan dan Sara.

Dia tidak bisa menyeret orang-orang kesayangan Wina itu demi dendamnya sendiri.

Sorot mata Jihan berangsur-angsur kembali menjadi dingin dan jauh.

Setelah mengendalikan emosinya, dia perlahan meletakkan pistol di tangannya.

Seolah-olah bisa menebak Jihan akan meletakkan senjatanya demi orang yang dia sayangi, wanita di kursi roda itu tersenyum lebih sinis.

"Inilah kenapa kamu nggak bisa melawanku. Kamu punya kelemahan dan aku nggak punya ...."

Pria yang baru saja lolos dari todongan senjata menjadi sedikit pucat saat mendengar kata-kata tersebut.

Untungnya, Jihan mengalah. Jika tidak, kakak perempuannya itu tidak akan peduli dengan hidup atau matinya.

Jihan hanya tersenyum sinis dan mendengus dingin. Dia sama sekali tidak ingin mengatakan apa pun pada wanita di kursi roda itu.

Melihat Jihan masih bersikap arogan, wanita di kursi roda itu langsung
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status