Share

Bab 201

"Jihan, kontraknya masih sisa setengah tahun, apa bisa tunggu sampai selesai?"

"Bisa."

"Kalau begitu bisa mengambil fotoku? Biar bisa dijadikan kenang-kenangan untukmu setelah kita berpisah."

"Ya."

"Kalau begitu ...."

Jihan mengulurkan jarinya dan meletakkannya di bibir lembut Wina.

"Aku akan melakukan apa pun yang kamu minta."

Wina tersenyum padanya. Senyuman itu terlihat tenang, cantik dan lembut.

"Kalau begitu ... bisakah kelak kita nggak bertemu lagi untuk selamanya, baik hidup maupun mati?"

Rasa sakit yang menyelimuti hati Jihan, membuatnya tiba-tiba terbangun dari mimpinya.

"Nggak!"

Saat membuka matanya, Jihan hanya melihat langit-langit putih. Sosok Wina sudah menghilang.

Dia mengalihkan pandangannya dengan susah payah, melihat ke pergelangan tangannya dan menemukan ada balutan kain kasa. Seketika, ekspresinya menjadi muram.

Sepertinya mereka masih tidak berubah, mereka tidak ingin dia mati begitu saja. Namun, yang tidak dia duga adalah ....

Jihan ingin mengikuti Wina pergi, tet
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status