Share

Bab 193

Setelah selesai berbicara, Daris menengadah dan menatap Jihan.

Tidak ada perubahan ekspresi di wajah Jihan yang sedingin es itu.

Daris tidak tahu apakah Jihan tidak mendengar dengan jelas atau Jihan tidak peduli dengan kematian Wina. 'Kenapa dia nggak ada reaksi sama sekali?' pikir Daris.

Karena tidak mendapat respons, Daris pun berkata dengan canggung, "Kalau begitu, Pak Jihan, aku permisi dulu."

Saat Daris berbalik untuk pergi, terdengar suara suram datang dari belakangnya.

"Siapa yang kamu bilang meninggal?"

Daris mengernyit. 'Aku yang mengatakannya kurang jelas atau Pak Jihan yang benar-benar nggak mendengar dengan jelas?'

Setelah memikirkan itu, Daris berbalik menghadap kembali pria yang berdiri di ruangan itu yang seluruh tubuhnya mengeluarkan hawa dingin.

"Wina Septa, Nona Wina."

Daris takut Jihan tidak mendengar dengan jelas, jadi sengaja menekan suaranya saat menyebut nama Wina.

Ekspresi Jihan semakin dingin dan dia bertanya, "Apa kamu bercanda? Bukannya dia baik-baik saja, ba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status