Share

Bab 193

Penulis: Coklat Panas
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-21 15:56:20
Setelah selesai berbicara, Daris menengadah dan menatap Jihan.

Tidak ada perubahan ekspresi di wajah Jihan yang sedingin es itu.

Daris tidak tahu apakah Jihan tidak mendengar dengan jelas atau Jihan tidak peduli dengan kematian Wina. 'Kenapa dia nggak ada reaksi sama sekali?' pikir Daris.

Karena tidak mendapat respons, Daris pun berkata dengan canggung, "Kalau begitu, Pak Jihan, aku permisi dulu."

Saat Daris berbalik untuk pergi, terdengar suara suram datang dari belakangnya.

"Siapa yang kamu bilang meninggal?"

Daris mengernyit. 'Aku yang mengatakannya kurang jelas atau Pak Jihan yang benar-benar nggak mendengar dengan jelas?'

Setelah memikirkan itu, Daris berbalik menghadap kembali pria yang berdiri di ruangan itu yang seluruh tubuhnya mengeluarkan hawa dingin.

"Wina Septa, Nona Wina."

Daris takut Jihan tidak mendengar dengan jelas, jadi sengaja menekan suaranya saat menyebut nama Wina.

Ekspresi Jihan semakin dingin dan dia bertanya, "Apa kamu bercanda? Bukannya dia baik-baik saja, ba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 194

    Sara sungguh tidak habis pikir dan berseru, "Apa menurutmu dia sedang menipumu? Apa kamu sudah nggak waras? Apa kamu lupa bagaimana kamu, tunanganmu dan adik sepupumu memukulinya? Dia sudah menderita gagal jantung stadium akhir dan kamu masih menancapkan sebuah paku di bagian belakang kepalanya! Apa kamu pikir dia masih bisa hidup setelah diperlakukan seperti itu?"Setelah mengatakan itu semua, Sara tiba-tiba menangis. Memikirkan Wina diperlakukan dengan kejam seperti itu sebelum meninggal dunia, Sara merasa sangat kesakitan. "Jihan, kenapa kamu begitu kejam padanya? Sia-sia Wina menuliskan pesan perpisahan untukmu sebelum dia meninggal ...."Suara tangisan dan amarah Sara membuat hati Jihan menegang tak terkendali.Jihan ingin mengendalikan emosinya, tetapi mendapati dia tidak bisa mengendalikan emosinya semudah biasanya.Sebaliknya, semakin dia berusaha mengendalikannya, dia menjadi semakin panik. Oleh karena itu, Jihan pun berhenti peduli dengan kepanikan yang menyebar secara sembar

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 195

    Rian memilih tempat kuburan yang menghadap pemandangan malam Kota Aster.Gunung indah di seberangnya adalah tempat yang pernah dia dan Wina kunjungi sebelumnya.Saat itu, Wina berkata bahwa dia sangat menyukainya tempat tersebut dan meminta Rian untuk sering mengajaknya ke tempat itu di masa depan.Namun, Rian mengingkari janjinya, dia tidak pernah membawa Wina ke tempat itu dan melupakannya.Rian menatap guci abu di pelukannya. Matanya sangat marah dan dipenuhi rasa bersalah."Wina, maafkan aku ...."Saat menghampiri Rian sambil membawa barang-barang milik Wina, Sara kebetulan mendengar permintaan maafnya.Sara berhenti, melihat ke arah Rian yang sedang memeluk guci abu dan enggan melepaskannya. Untuk sesaat, Sara merasa bahwa Rian cukup menyedihkan.Mereka awalnya adalah sepasang kekasih, tetapi terpisahkan karena takdir. Sara pun merasa Rian pasti merasa lebih menyesal daripada dirinya.Sara menahan air mata yang akan keluar, mendorong koper ke depan Rian dan berkata dengan lembut,

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 196

    Jihan menghampiri Rian dan Sara, lalu bertanya dengan dingin, "Di mana dia?"Ini kedua kali Sara bertemu Jihan, pertama kali saat Jihan datang menjemput Wina secara langsung.Saat itu, Jihan tidak keluar dari mobilnya, jadi Sara hanya melihat wajah sampingnya.Saat itu, Sara mengira Jihan hanya seorang pria yang berasal dari keluarga kaya, memiliki gen yang baik dan tampan.Sekarang, Sara sedikit kaget dan takut ketika berdiri berhadapan dengan Jihan.Bukan karena parasnya, melainkan karena aura mendominasi yang terpancar dari tubuhnya.Temperamen yang mulia, dingin dan tidak mudah didekati orang asing milik Jihan sudah ada sejak lahir, membuat orang-orang yang melihatnya gemetar.Rian langsung mencibir Jihan yang masih bersikap arogan setelah datang terlambat."Ingin menemuinya?"Rian mengulurkan jarinya dan menunjuk ke kuburan di belakang, "Ada di sana."Pandangan Jihan mengikuti jari Rian. Di saat dia melihat foto di batu nisan itu, wajah Jihan seketika menjadi pucat.Selanjutnya, s

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 197

    Perkataan Rian membuat kuku-kuku Jihan semakin menancap dalam di telapak tangannya.Bahkan rasa sakit di telapak tangannya itu tidak mampu menghilangkan rasa sakit di hatinya.Perasaan sakit yang belum pernah Jihan rasakan sebelumnya, dengan cepat menyebar ke anggota tubuh dan tulangnya.Rasa sakit itu bagaikan arus listrik, yang mengalir masuk dan membuat sekujur tubuhnya terasa sakit.Meskipun sudah terasa sangat menyakitkan, Jihan masih tidak percaya kalau Wina sudah mati.'Bagaimana mungkin dia mati sebelum aku sempat bertemunya?''Dia pasti nggak mati! Dia pasti bersembunyi! Pasti!'Pandangan Jihan beralih dari Rian ke Sara.Sara terkejut ketika melihat mata Jihan yang sangat merah.'Bagaimana mungkin orang yang nggak berperasaan sepertinya bisa menunjukkan ekspresi seperti itu?'Sara hendak memalingkan muka, tetapi tangannya tiba-tiba diraih oleh Jihan."Antar aku ke rumahmu!"Setelah mengatakan itu, Jihan langsung menyeret Sara berjalan keluar dari tempat pemakaman."Jihan! Apa

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 198

    Semua ucapan Sara sangat akurat dan membuat hati Jihan mendadak terasa hampa, seolah-olah dia telah kehilangan sesuatu.Jihan menggelengkan kepalanya, menatap Sara dengan mata yang begitu merah dan berkata, "Nggak, kalau dia mati, kalian nggak akan mengkremasi dia secepat ini ...."'Rian sangat mencintainya, nggak mungkin Rian rela mengkremasi dia seperti ini!'Sara menatap Jihan dengan dingin. Mendadak, dia merasa Jihan sangat menyedihkan. Setelah melihat semua bukti, Jihan masih tidak percaya pada kenyataan Wina sudah tidak ada di dunia.Sara terdiam sejenak, lalu berkata dengan dingin, "Setelah mendengar suara Winata, Wina sendiri yang meminta untuk segera dikremasi setelah dia meninggal."Dia sendiri yang meminta untuk segera dikremasi setelah meninggal ....''Apa karena aku nggak datang menemuinya untuk terakhir kali dan membiarkan Winata menyakitinya?''Jadi dia nggak membiarkanku melihatnya untuk terakhir kalinya? Meski hanya jasadnya?'Saat menyadari Wina pergi dengan membawa p

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 199

    Jihan menutup matanya dengan satu tangan untuk mencegah Sara melihat betapa menyedihkan dirinya saat ini.Akan tetapi, Sara bisa melihat ada air yang mengalir keluar dari ujung jari Jihan. Saat melihat itu, Sara tidak bisa menjelaskan apa yang dia rasakan.Sara ingin terus melukai perasaan Jihan dengan kata-katanya, tetapi dia merasa saat ini Jihan benar-benar rapuh.Teringat dengan apa yang ditinggalkan Wina, Sara pergi membuka laci dan menyerahkan surat yang hanya berisi beberapa kalimat itu kepada Jihan."Kalau bukan karena Wina menulis ini, aku nggak akan pernah membiarkanmu masuk."Sara meletakkan surat itu ke tangan Jihan, berbalik dan berjalan keluar.Jihan menatap surat di tangannya, tetapi mendadak tidak berani membukanya.Dia bersandar ke dinding. Setelah berdiam lebih dari sepuluh menit, dia pun perlahan membuka surat itu ...."Jihan.""Dia bilang 'jangan mengira aku akan mencintaimu'.""Ternyata dia nggak mencintaiku."Tiga kalimat itu membuat Jihan benar-benar putus asa da

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 200

    Jihan meremas surat itu di tangannya, mengangkat mata merahnya, dan melihat sisa-sisa cahaya di luar jendela.Cahaya dalam hidupnya hilang. Dia pun mengikuti sisa-sisa cahaya yang berubah menjadi malam.Saat hari menjadi gelap gulita, seluruh dunia menjadi sunyi.Jihan berdiri dalam kegelapan, terus mencoba mencari cahaya di sekitarnya.Namun, cahaya itu sudah lama diusir oleh tangannya sendiri ....Rian takut Jihan akan menyakiti Sara. Setelah melepaskan diri dari kendali Daris, dia bergegas kembali ke apartemen kecil itu.Dia menghela napas lega ketika melihat Sara yang duduk di sofa ruang tamu diam-diam menyeka air matanya, baik-baik saja."Dia sudah pergi?"Sara menggelengkan kepalanya dan melihat ke arah kamar tidur kedua dan berkata, "Di dalam."Rian berjalan menuju kamar itu dan hanya sekilas dia sudah melihat Jihan yang pucat duduk di lantai.Seperti yang dia duga, Jihan memiliki perasaan pada Wina, tetapi tidak pernah menunjukkan perasaannya.Rian melihat surat yang dipegang e

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 201

    "Jihan, kontraknya masih sisa setengah tahun, apa bisa tunggu sampai selesai?""Bisa.""Kalau begitu bisa mengambil fotoku? Biar bisa dijadikan kenang-kenangan untukmu setelah kita berpisah.""Ya.""Kalau begitu ...."Jihan mengulurkan jarinya dan meletakkannya di bibir lembut Wina."Aku akan melakukan apa pun yang kamu minta."Wina tersenyum padanya. Senyuman itu terlihat tenang, cantik dan lembut."Kalau begitu ... bisakah kelak kita nggak bertemu lagi untuk selamanya, baik hidup maupun mati?"Rasa sakit yang menyelimuti hati Jihan, membuatnya tiba-tiba terbangun dari mimpinya."Nggak!"Saat membuka matanya, Jihan hanya melihat langit-langit putih. Sosok Wina sudah menghilang.Dia mengalihkan pandangannya dengan susah payah, melihat ke pergelangan tangannya dan menemukan ada balutan kain kasa. Seketika, ekspresinya menjadi muram.Sepertinya mereka masih tidak berubah, mereka tidak ingin dia mati begitu saja. Namun, yang tidak dia duga adalah ....Jihan ingin mengikuti Wina pergi, tet

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21

Bab terbaru

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1552

    Lama sekali Jodie hanya tertegun setelah menerima berita kematian Wina, tetapi akhirnya bergegas dan mengantar kepergian Wina ke tempat peristirahatan terakhirnya. Setelah semua orang meninggalkan pemakaman, Jodie mengelus batu nisan Wina dengan penuh rindu."Wina."Jodie perlahan berjongkok sambil bertopang pada batu nisan Wina dan menatap wajah Wina dalam foto dengan matanya yang sudah menua ...."Nggak disangka, ya?""Ternyata begitu aku jatuh cinta, rasa cintaku bisa bertahan selama ini," gumam Jodie sambil mengangkat alisnya. "Aku saja nggak tahu kalau aku ternyata tipe orang yang sepenyayang ini."Jodie menatap foto itu dan tersenyum. "Sampai-sampai ... aku merasa nggak ada satu wanita lain pun yang menarik perhatianku. Tuh Wina, aku nggak kalah dari Jihan, 'kan?"Namun, yang menjawab Jodie adalah bunyi kepak sayap burung yang terbang di pemakaman. Setelah semua binatang itu pergi, yang tersisa hanyalah keheningan. Sama heningnya seperti rasa cinta yang selama ini Jodie pendam da

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1551

    Sebelum kehidupan Wina berakhir, yang terlintas di benaknya adalah rasa cinta yang Jihan sembunyikan selama lima tahun itu ....Saat membalikkan tubuhnya dan bangun, Wina bisa melihat tubuhnya dipeluk dengan erat oleh sepasang lengan yang kuat dan bertenaga. Jika itu bukan cinta, lantas apa ....Wina juga bisa melihat suasana makan di akhir pekan itu dengan jelas. Jihan yang duduk di depannya sesekali melirik Wina melalui ekor matanya. Jika itu bukan karena Jihan sudah lama menyukainya waktu, lantas apa ....Apalagi setelah Jihan selesai melakukannya. Dia akan menggendong dan membiarkan Wina berbaring tengkurap, lalu mengusap-usap punggung Wina untuk menidurkannya seperti anak kecil ....Rasa cinta Jihan terwujud dalam hal-hal kecil. Mungkin sekilas tidak terlihat jelas cinta macam apa itu dan hanya Jihan sendiri yang tahu betapa dia menyayangi dan mencintai Wina ....Mata Wina tidak bisa lagi terbuka, rasanya jiwanya tersedot keluar. Dia tidak punya tenaga lagi untuk bangkit, dia juga

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1550

    Wina mengelus bagian belakang kepala Delwyn, ekspresinya terlihat sangat tenang seolah-olah dia sudah berdamai dengan kenyataan. "Kapan kamu akan menikah?"Tubuh Delwyn sontak menegang, air mata menggenangi pelupuk matanya. Dia pun perlahan menengadah dan melepaskan Wina. "Ibu ... aku ... aku belum bertemu dengan gadis yang kusuka."Wina bisa melihat pantulan dirinya dari bola mata Delwyn, jadi dia menyentuh wajah putranya. "Kamu lihat sendiri betapa menderitanya ibumu tetap bertahan hidup. Masa kamu nggak mau membiarkan Ibu menyusul ayahmu?"Sewaktu kecil Delwyn dikekang oleh orang tuanya, tetapi sekarang setelah besar, giliran dia yang mengekang orang tuanya. Karena hanya pengekangan ini saja yang bisa mencegah Delwyn menjadi yatim piatu. Jadi ... biarkan Delwyn menjadi egois untuk kali ini saja ....Delwyn meraih lengan Wina dan memohon, "Ibu, tolong tunggu sebentar lagi. Aku akan menemukan gadis yang kusuka dan menikahinya, oke?"Wina tidak tega menyakiti hati putranya, jadi dia me

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1549

    Demi putranya, Wina sama sekali tidak mengikuti Jihan. Namun, rambut Wina mendadak beruban dalam satu malam dan wajahnya seolah menua sepuluh tahun. Kerutannya sontak tampak lebih kentara, tatapan matanya selalu terlihat kosong.Di depan makam Jihan, Wina meminta Jihan untuk menunggunya. Sekarang Wina sudah punya anak, jadi dia tidak bisa melakukan sesuatu dengan asal. Nanti setelah putra mereka menikah, barulah Wina akan pergi menyusul Jihan. Jika Jihan ternyata tidak menunggunya, Wina akan menarik kembali janjinya tentang kehidupan selanjutnya sehingga mereka tidak akan pernah bertemu lagi ....Wina tidak menghadiri pemakaman Jihan. Itu sebabnya dia akhirnya terbangun, lalu berjalan ke makam Jihan dengan tubuh yang terhuyung-huyung. Tidak ada yang tahu tentang apa yang Wina katakan kepada Jihan, selain Delwyn yang memapah ibunya untuk menemui ayahnya ....Malam itu, Wina tiba-tiba pingsan di salju dan segera dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan pertama. Wina baru sadar s

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1548

    Bulu mata Wina tampak bergetar. Dia mengangkat matanya yang terkesan kosong dan menatap ke kejauhan. "Nggak, aku nggak akan ke mana-mana. Kami akan tetap di sini sampai aku ikut mati beku. Nggak akan ada yang bisa memisahkan kami."Semua orang sontak merasa tercekat. Mereka semua bergegas membujuk Wina agar jangan melakukan hal bodoh, tetapi Wina tidak mengacuhkan semua omongan mereka. Dia hanya duduk diam di sana sambil memeluk Jihan, menunggu ajal menjemputnya.Delwyn akhirnya menggenggam tangan Wina dengan erat sehingga pandangan Wina beralih kepadanya. "Ibu, aku tahu betapa Ibu mencintai Ayah dan Ibu pasti sulit menerima kenyataan ini, tapi tolong jangan lakukan hal bodoh. Aku sudah kehilangan Ayah dan aku nggak bisa kalau harus kehilangan Ibu juga ...."Suara putranya membuat Wina akhirnya perlahan menatap Delwyn. Wina menyentuh wajah Delwyn yang tampak begitu mirip dengan Jihan, lalu tersenyum kecil dengan senang ...."Ibu sudah lama mempersiapkan diri untuk kematian ayahmu. Kare

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1547

    Air mata Wina pun mendadak mengalir turun. Tidak ada tangisan yang memilukan hati, hanya keheningan dan bibir Wina yang terbuka. Wina ingin mengatakan sesuatu, tetapi sepertinya dia sudah mengatakan semua yang ingin dia katakan kepada Jihan. Pada akhirnya, Wina hanya menurunkan pandangannya menatap wajah Jihan yang sudah pucat itu ...."Bodoh. Mau seberapa banyak pun darahmu mengalir keluar, kamu tetap suamiku. Mana mungkin aku takut? Aku nggak takut. Kenapa kamu malah pergi ke tempat seperti ini sendirian?"Yang membuat Wina merasa begitu getir adalah karena dia tidak sempat berpamitan untuk terakhir kalinya. Namun, Jihan sama sekali tidak memikirkan rasa penyesalan Wina dan fokus ingin menyembunyikan kondisinya dari Wina ....Lantas, bagaimana jika ... Wina tidak mengenali tiruan Jihan? Apa itu berarti Wina tidak akan pernah menemukan tubuh Jihan? Apa itu berarti Jihan akan selamanya terkubur beku di bawah salju ....Jihan sudah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum ajal menjemputn

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1546

    Saat Delwyn meraih tangan Jihan dengan gemetar, Wina sontak menengadah seolah mendapatkan firasat. Dia melihat ke arah Delwyn sekilas, lalu bergegas merangkak menghampiri putranya dengan rambut acak-acakan seperti orang gila.Wina tetap tidak menangis. Dia bahkan menyentuh tangan yang kaku dan putih membeku itu dengan tatapan tegas, lalu menurunkan pandangannya yang bergetar dan menggali salju yang menutupi tubuh Jihan dengan tangannya yang sudah berdarah.Salju yang menumpuk di gunung lebih dalam, setiap lapisannya mengubur Jihan. Wina berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengeluarkan suaminya dari dalam salju, lalu akhirnya melihat wajah Jihan yang berlumuran darah. Tidak ada rona kemerahan apa pun di wajah yang tampan itu, hanya ada noda darah dan salju yang menghiasi ....Delwyn menatap sosok ayahnya dengan tidak percaya. Dia pun jatuh terduduk, hatinya terasa remuk redam. Langit seolah mendadak runtuh dan hanya ada kegelapan tak berujung yang menyelimuti ...."Delwyn.""Tolong Ibu,

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1545

    Wina yang sedang mencari ke mana-mana sontak berhenti melangkah, rasanya dia seperti mendengar ada yang memanggil namanya. Wina pun menoleh dengan tatapan kosong, tetapi terlihat jelas hanya ada dia di sini.Wina berdiri dalam diam, lalu memegangi dadanya yang berdetak dengan begitu kuat. Tiba-tiba, hatinya terasa tersayat seolah-olah dia akan kehilangan sesuatu. Saking sakitnya, Wina sampai membungkukkan tubuhnya. Akan tetapi, rasa sakit itu tidak kunjung hilang ....Firasatnya mengatakan bahwa sesuatu terjadi pada Jihan. Di saat Wina ingin kembali mencari Jihan, tiba-tiba sosok Jihan yang tampan muncul di hadapannya sambil membawa sebuket mawar."Sayang, kok kamu di sini? 'Kan sudah kubilang tunggu aku?"Begitu melihat Jihan tampak baik-baik saja, jantung Wina yang semula berdegap kencang mendadak menjadi tenang kembali.Wina langsung melempar payungnya dan melompat memeluk Jihan dengan gembira.Wina menghela napas lega saat merasakan hangat tubuh dan napas Jihan."Sayang, kamu tahu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1544

    Saat melihat Jihan berdiri sempoyongan dan mengerahkan sedikit tenaga untuk melambaikan tangannya, Jefri akhirnya tidak tahan lagi. Dia menggertakkan gigi dan berlari secepat mungkin ke dasar Gunung Kiron ...."Kak Jihan, aku panggil dokter dulu, terus menyuruh robot itu naik gunung dan baru setelah itu aku akan menjemputmu! Kakak berdiri saja di sana dan tunggu aku, ya! Aku akan segera kembali!"Jalan gunung di malam hari memang tidak dapat diprediksi, salju yang turun dari langit seolah menjadi sumber penerangan. Jefri merasa seperti sedang berjalan di siang hari. Namun, saking langkahnya terburu-buru, Jefri sampai beberapa kali jatuh tersungkur ke atas tanah dan dia bahkan tidak tahu berjalan ke arah mana ....Jihan memandangi punggung Jefri yang berangsur-angsur menghilang dari pandangannya, lalu memegangi dadanya. Dia bisa merasakan detak jantungnya yang perlahan melambat. Jihan berdiri diam sambil merasakan bagaimana nyawanya meregang ....Entah berapa lama waktu berlalu, yang je

DMCA.com Protection Status