Share

Bab 1110

Yuno tertawa dingin membaca pesan itu. Bodoh sekali, pikirnya. Ayahnya sudah mengkhianati ibunya, untuk apa dirinya peduli pada hidup atau mati ayahnya itu?

Malah menggunakan ayahnya untuk mengancamnya, konyol sekali!

Yuno melempar ponselnya, lalu kembali mengaduk-aduk susu dalam gelas dan menyodorkannya ke bibir Lilia. "Nggak ada makanan di sini, cuma ada produk susu. Nih, minum dulu buat ganjal perut."

Setelah keluar dari pengadilan dan mengikuti Yuno sepanjang perjalanan menuju luar negeri, Lilia sama sekali belum makan apa-apa. Wajah cantiknya tampak pucat pasi, seperti seorang yang menderita kesengsaraan, sorot matanya tampak kehilangan harapan.

Bahkan saat meminum susu yang diberikan Yuno, Lilia memuntahkan semuanya. Wanita itu sama sekali tak bicara padanya, bahkan juga mengabaikannya, sembari hanya terduduk dengan mata terpejam di dalam sangkar.

Hal ini bukan dikarenakan, Lilia yang tak bertenaga untuk melawan, melainkan akibat efek disuntik obat penenang. Saat kembali membuka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status