Share

Bab 1112

Author: Coklat Panas
Bagi Yuno, sekalipun Lilia tidak mencintainya dan bersikeras menolak untuk kembali ke sisinya, maka melanjutkan hidup ini tak lagi ada artinya.

Daripada dirinya berakhir dipenjarakan oleh tangan Lilia sendiri, lebih baik dirinya sendiri yang mengakhiri hubungan ini, agar keduanya tak lagi menderita.

"Bagaimana caranya?"

Lilia mendongak dan menatap Yuno dengan dingin. Kalau memang benar-benar bisa diselesaikan, hal itu jelas bagus. Namun, Yuno tidak mungkin akan membiarkannya pergi begitu saja. Sebelum hubungan keduanya kandas, Yuno mungkin akan membuat Lilia jauh lebih menderita.

Perlahan, Yuno melangkah masuk ke dalam sangkar burung. Perawakannya yang tinggi besar itu tampak menunduk, menampakkan bayangan yang menghalangi pemandangan Lilia sepenuhnya, terasa begitu berat dan menekan.

Satunya sedang terduduk dan satunya sedang berjongkok, keduanya saling bertatapan lekat. Seolah, sorot tatapan itu mengandung sebuah kisah cinta yang tak terhitung dan tak terucapkan. Namun, di hadapan ma
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1113

    Setelah menggendong Lilia sampai di kursi makan, Yuno berjongkok di depannya seraya mengulurkan tangannya membelai rambutnya dengan lembut. Yuno lalu bertanya dengan nada penuh kasih sayang, "Mau makan apa?"Lilia yang belum sepenuhnya pulih dari keadaan, menjawab dengan raut wajah yang dingin, "Nggak mau makan."Namun, pergerakan tangan Yuno terhenti, dia lalu mendekatkan bibirnya ke kepala Lilia, seraya berkata, "Kamu bilang akan memperlakukanku seperti dulu, jadi bersikaplah yang lembut padaku."'Memangnya, dulu Lilia memperlakukannya seperti apa?'Menyambutnya dengan senyuman, bersikap lembut, mengucapkan janji cinta setiap harinya, dan bersama-sama melaksanakan kebersamaan yang penuh gairah setiap malamnya. Apakah mulai sekarang dia harus melakukan hal yang seperti itu untuk mendapatkan kebebasannya?Sorot mata Lilia penuh akan kebencian, tetapi dia berusaha memaksakan diri untuk tersenyum. "Aku mau roti keju, daging sapi dan jus jeruk ...."Yuno tampak puas, pria itu kembali meng

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1114

    Sembari memegang ponsel, Lilia tampak ragu beberapa saat, sampai akhirnya menelepon Wina.Dia hanya mengingat nomor Wina. Baginya, gadis yang mengidap penyakit parah namun tetap berterima kasih padanya, lalu hampir terbunuh saat membeli parfum itu, sangatlah istimewa.Sementara Wina yang terduduk di ruang tamu akibat semalaman tak tidur itu, seketika merasa kaget karena menerima panggilan telepon dari nomor yang tak dikenal. Jantung berdebar kencang, sampai akhirnya bernapas lega usai mendengar suara Lilia dari ujung telepon."Lilia, kamu di mana, kamu nggak apa-apa 'kan? Apa Yuno melukaimu?"Serangkaian kekhawatiran dan sapaan itu membuat Lilia terasa hangat. Setelah mengatakan dia baik-baik saja, dia melihat ke arah Yuno yang mengisyaratkannya sesuatu dan perlahan mulai berbicara."Wina, kalian ... jangan cari aku lagi. Aku dan Yuno akan tinggal di pulau ini selama sebulan. Setelah sebulan, aku akan kembali. Kebetulan di sini sedang musim semi, pemandangannya juga indah, cocok untuk

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1115

    Begitu antusias, Yuno menggendong Lilia sampai ke pinggir laut. Namun, alih-alih membawanya ke pantai, dia mendaratkannya ke padang rumput yang tak jauh dari area sana.Mungkin karena takut Lilia akan melarikan diri, begitu Lilia terduduk di tanah, Yuno langsung memasangkan borgol yang menyatukan tangan kanan Lilia dan tangan kiri Yuno.Melihat itu, Lilia tertawa dingin. "Bukannya kamu bilang mau kita berinteraksi seperti dulu? Kenapa masih harus menggunakan cara seperti ini untuk waspada denganku?"Seolah tak peduli, Yuno hanya tersenyum padanya. "Memangnya, kamu nggak merasa cara seperti ini malah akan meningkatkan perasaan kita berdua?"Raut wajah Lilia tampak suram. Dalam hati dia berpikir, apakah saat tidur malam nanti dirinya juga akan diborgol seperti ini? Lalu bagaimana dia bisa mengambil senjata?Saat memikirkan cara untuk mengatasinya, Yuno tiba-tiba menindihnya. "Nggak ada siapa-siapa di pulau ini, ayo kita lakukan."Lilia seketika merasa jijik. "Aku nggak mau, Yuno!"Yuno m

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1116

    Lilia begitu terkejut mendengar suara rendah yang amat dingin itu. Dia segera berbalik dan mendapati Yuno sudah berdiri di depan tangga sembari melayangkan tatapan dingin padanya.Tepat pada saat ini, matahari sudah berganti alih dan menyisakan cahaya rembulan yang redup menembus dari jendela, menyinari separuh wajah Yuno terlihat terang dan separuhnya terlihat gelap, sungguh wujudnya saat ini terlihat bagaikan sosok iblis dari neraka.Melihat wujud Yuno yang mengerikan, Lilia seketika merinding dan refleks melangkah mundur, sampai akhirnya punggungnya menabrak pintu ruang sangkar. Sementara, Yuno mulai berjalan mendekat sembari melonggarkan kain putih yang terlilit pada pergelangan tangannya.Ketika Yuno berhenti di hadapannya, kain putih yang terlilit sepenuhnya dilepaskan. Melihat itu, Lilia langsung kabur karena berpikir Yuno akan bertindak kasar. Namun, Yuno yang jauh lebih kuat darinya segera menariknya kembali.Pria itu mengikat tangan Lilia dengan kain putih dan menggendongnya.

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1117

    Reo adalah pasangannya Lilia, sementara Jihan hanyalah atasan Lilia. Namun, demi mereka berdua, Jihan sudah menghabiskan begitu banyak tenaga dan sumber finansial untuk menemukan keberadaan Lilia. Semua itu sudah sangat cukup membuat Reo merasa terbebani, kalau terus berlanjut, Reo akan makin merasa malu.Mendengar putra mereka berniat mencari Lilia seorang diri, kedua orang tua Reo sangat khawatir. "Reo, di kondisi seperti ini mana mungkin kami bisa mencari Dokter Lilia ...."Mereka memang tidak menentang hubungan Lilia dan Reo, akan tetapi, saat ini Lilia sedang jatuh di tangan seorang psikopat. Meskipun Reo tidak takut apa pun, sebagai orang tua, jelas sangat mengkhawatirkan putra tunggal mereka itu.Melihat kedua orang tuanya menangis, Reo merasa bersalah sembari menepuk lembut tangan ibunya. "Jangan khawatirkan aku. Yuno memang jahat, tapi dia nggak mungkin sampai akan membunuh ...."Kedua orang tua Reo menatapnya dengan tatapan sedih yang mendalam, tetapi mereka akhirnya menghorm

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1118

    Meski berkata mencintainya, kalimat itu sama sekali tak didasarkan atas rasa cinta. Namun, bagi Yuno, omongan palsu itu sudah terdengar cukup untuk menghiburnya.Yuno menggerakkan jemari rampingnya menyibakkan helaian rambut yang menempel di wajah Lilia. Wanita itu tampak berkeringat, tetapi Yuno tetap menunduk dan mencium keningnya. "Lilia, aku juga mencintaimu."Lilia tersenyum pahit. "Yuno, memangnya orang sepertimu bisa membedakan apa itu cinta, atau memangnya kamu paham apa itu cinta?"Seakan merasakan kebahagiaan yang tak tertahankan, Yuno membawanya ke puncak kenikmatan, lalu mengakhirinya dengan menunduk dan memberikan kecupan pada bibirnya. "Aku nggak bisa bedain, aku juga nggak paham, memangnya ... ada yang salah?"Lalu apa? Cukup tahu bahwa dirinya sangat menginginkan Lilia saja sudah cukup. Untuk apa memedulikan tentang apa itu cinta sejati? Selama Lilia berada di sisinya, itulah cinta.Lilia terbaring di atas karpet yang lembut, memalingkan wajahnya untuk melihat adegan me

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1119

    Yuno muda yang mendengar itu seketika merasa tidak nyaman, tetapi dirinya sendiri juga tidak tahu apa sebenarnya yang membuat dirinya merasakan perasaan tidak nyaman semacam ini?Pada hari perayaan ulang tahun Lilia yang kedelapan belas, Wela mengatakan padanya bahwa Lilia akan pergi liburan ke luar negeri bersama Marko malam itu dan akan menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada Marko.Mendengar itu, perasaan tidak nyaman dalam diri Yuno berubah menjadi kebencian. Dia merasa bahwa barang miliknya seakan disentuh oleh orang lain, sehingga hal itu membuatnya sangat marah.Dia mengutus sekelompok bawahannya segera menghentikan kapal Marko lalu pura-pura memerkosa Lilia untuk menakut-nakutinya, tetapi tak disangka bahwa ternyata bawahannya itu malah benar-benar memerkosanya.Pada saat kejadian, Yuno berada di dalam mobil memandangi pemandangan luar yang gelap di bawah pohon melalui kaca mobilnya yang tebal. Pintu mobilnya tertutup sehingga dia tidak bisa mendengar suara jeritan pertolongan da

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1120

    Melihat itu adalah Yuno, Lilia segera beraksi dan mendorong Reo pergi. "Cepat pergi!"Yuno tidak akan menyakitinya, tetapi berbeda dengan Reo yang mungkin akan menjadi korban. Khawatir Reo akan terluka, Lilia segera menarik lengan Reo dan mendesaknya naik ke kapal, karena Yuno saat ini sedang bersenjata, tidak ada yang tahu kapan pria gila itu akan kembali menembak ke arah Reo ....Sementara, Reo tak ingin menjadi seorang pengecut, dia memegang tangan Lilia dengan erat sembari berhadapan dengan Yuno yang sudah berdiri di depan mereka.Sorot mata gelap Yuno terjatuh pada tangan keduanya yang saling berpegangan. Apabila dulu dirinya tidak mengerti mengapa hatinya terasa tidak nyaman, kini dia sudah tahu jawabannya.Ternyata sedari dulu, Yuno sangat cemburu, seandainya sedari dulu dia tahu, kemungkinan semuanya tidak akan berakhir seperti sekarang ini ....Yuno perlahan mengalihkan pandangannya yang menatap Reo ke arah wajah pucat Lilia. "Kita sudah sepakat untuk waktu sebulan, sekarang b

Latest chapter

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1552

    Lama sekali Jodie hanya tertegun setelah menerima berita kematian Wina, tetapi akhirnya bergegas dan mengantar kepergian Wina ke tempat peristirahatan terakhirnya. Setelah semua orang meninggalkan pemakaman, Jodie mengelus batu nisan Wina dengan penuh rindu."Wina."Jodie perlahan berjongkok sambil bertopang pada batu nisan Wina dan menatap wajah Wina dalam foto dengan matanya yang sudah menua ...."Nggak disangka, ya?""Ternyata begitu aku jatuh cinta, rasa cintaku bisa bertahan selama ini," gumam Jodie sambil mengangkat alisnya. "Aku saja nggak tahu kalau aku ternyata tipe orang yang sepenyayang ini."Jodie menatap foto itu dan tersenyum. "Sampai-sampai ... aku merasa nggak ada satu wanita lain pun yang menarik perhatianku. Tuh Wina, aku nggak kalah dari Jihan, 'kan?"Namun, yang menjawab Jodie adalah bunyi kepak sayap burung yang terbang di pemakaman. Setelah semua binatang itu pergi, yang tersisa hanyalah keheningan. Sama heningnya seperti rasa cinta yang selama ini Jodie pendam da

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1551

    Sebelum kehidupan Wina berakhir, yang terlintas di benaknya adalah rasa cinta yang Jihan sembunyikan selama lima tahun itu ....Saat membalikkan tubuhnya dan bangun, Wina bisa melihat tubuhnya dipeluk dengan erat oleh sepasang lengan yang kuat dan bertenaga. Jika itu bukan cinta, lantas apa ....Wina juga bisa melihat suasana makan di akhir pekan itu dengan jelas. Jihan yang duduk di depannya sesekali melirik Wina melalui ekor matanya. Jika itu bukan karena Jihan sudah lama menyukainya waktu, lantas apa ....Apalagi setelah Jihan selesai melakukannya. Dia akan menggendong dan membiarkan Wina berbaring tengkurap, lalu mengusap-usap punggung Wina untuk menidurkannya seperti anak kecil ....Rasa cinta Jihan terwujud dalam hal-hal kecil. Mungkin sekilas tidak terlihat jelas cinta macam apa itu dan hanya Jihan sendiri yang tahu betapa dia menyayangi dan mencintai Wina ....Mata Wina tidak bisa lagi terbuka, rasanya jiwanya tersedot keluar. Dia tidak punya tenaga lagi untuk bangkit, dia juga

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1550

    Wina mengelus bagian belakang kepala Delwyn, ekspresinya terlihat sangat tenang seolah-olah dia sudah berdamai dengan kenyataan. "Kapan kamu akan menikah?"Tubuh Delwyn sontak menegang, air mata menggenangi pelupuk matanya. Dia pun perlahan menengadah dan melepaskan Wina. "Ibu ... aku ... aku belum bertemu dengan gadis yang kusuka."Wina bisa melihat pantulan dirinya dari bola mata Delwyn, jadi dia menyentuh wajah putranya. "Kamu lihat sendiri betapa menderitanya ibumu tetap bertahan hidup. Masa kamu nggak mau membiarkan Ibu menyusul ayahmu?"Sewaktu kecil Delwyn dikekang oleh orang tuanya, tetapi sekarang setelah besar, giliran dia yang mengekang orang tuanya. Karena hanya pengekangan ini saja yang bisa mencegah Delwyn menjadi yatim piatu. Jadi ... biarkan Delwyn menjadi egois untuk kali ini saja ....Delwyn meraih lengan Wina dan memohon, "Ibu, tolong tunggu sebentar lagi. Aku akan menemukan gadis yang kusuka dan menikahinya, oke?"Wina tidak tega menyakiti hati putranya, jadi dia me

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1549

    Demi putranya, Wina sama sekali tidak mengikuti Jihan. Namun, rambut Wina mendadak beruban dalam satu malam dan wajahnya seolah menua sepuluh tahun. Kerutannya sontak tampak lebih kentara, tatapan matanya selalu terlihat kosong.Di depan makam Jihan, Wina meminta Jihan untuk menunggunya. Sekarang Wina sudah punya anak, jadi dia tidak bisa melakukan sesuatu dengan asal. Nanti setelah putra mereka menikah, barulah Wina akan pergi menyusul Jihan. Jika Jihan ternyata tidak menunggunya, Wina akan menarik kembali janjinya tentang kehidupan selanjutnya sehingga mereka tidak akan pernah bertemu lagi ....Wina tidak menghadiri pemakaman Jihan. Itu sebabnya dia akhirnya terbangun, lalu berjalan ke makam Jihan dengan tubuh yang terhuyung-huyung. Tidak ada yang tahu tentang apa yang Wina katakan kepada Jihan, selain Delwyn yang memapah ibunya untuk menemui ayahnya ....Malam itu, Wina tiba-tiba pingsan di salju dan segera dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan pertama. Wina baru sadar s

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1548

    Bulu mata Wina tampak bergetar. Dia mengangkat matanya yang terkesan kosong dan menatap ke kejauhan. "Nggak, aku nggak akan ke mana-mana. Kami akan tetap di sini sampai aku ikut mati beku. Nggak akan ada yang bisa memisahkan kami."Semua orang sontak merasa tercekat. Mereka semua bergegas membujuk Wina agar jangan melakukan hal bodoh, tetapi Wina tidak mengacuhkan semua omongan mereka. Dia hanya duduk diam di sana sambil memeluk Jihan, menunggu ajal menjemputnya.Delwyn akhirnya menggenggam tangan Wina dengan erat sehingga pandangan Wina beralih kepadanya. "Ibu, aku tahu betapa Ibu mencintai Ayah dan Ibu pasti sulit menerima kenyataan ini, tapi tolong jangan lakukan hal bodoh. Aku sudah kehilangan Ayah dan aku nggak bisa kalau harus kehilangan Ibu juga ...."Suara putranya membuat Wina akhirnya perlahan menatap Delwyn. Wina menyentuh wajah Delwyn yang tampak begitu mirip dengan Jihan, lalu tersenyum kecil dengan senang ...."Ibu sudah lama mempersiapkan diri untuk kematian ayahmu. Kare

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1547

    Air mata Wina pun mendadak mengalir turun. Tidak ada tangisan yang memilukan hati, hanya keheningan dan bibir Wina yang terbuka. Wina ingin mengatakan sesuatu, tetapi sepertinya dia sudah mengatakan semua yang ingin dia katakan kepada Jihan. Pada akhirnya, Wina hanya menurunkan pandangannya menatap wajah Jihan yang sudah pucat itu ...."Bodoh. Mau seberapa banyak pun darahmu mengalir keluar, kamu tetap suamiku. Mana mungkin aku takut? Aku nggak takut. Kenapa kamu malah pergi ke tempat seperti ini sendirian?"Yang membuat Wina merasa begitu getir adalah karena dia tidak sempat berpamitan untuk terakhir kalinya. Namun, Jihan sama sekali tidak memikirkan rasa penyesalan Wina dan fokus ingin menyembunyikan kondisinya dari Wina ....Lantas, bagaimana jika ... Wina tidak mengenali tiruan Jihan? Apa itu berarti Wina tidak akan pernah menemukan tubuh Jihan? Apa itu berarti Jihan akan selamanya terkubur beku di bawah salju ....Jihan sudah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum ajal menjemputn

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1546

    Saat Delwyn meraih tangan Jihan dengan gemetar, Wina sontak menengadah seolah mendapatkan firasat. Dia melihat ke arah Delwyn sekilas, lalu bergegas merangkak menghampiri putranya dengan rambut acak-acakan seperti orang gila.Wina tetap tidak menangis. Dia bahkan menyentuh tangan yang kaku dan putih membeku itu dengan tatapan tegas, lalu menurunkan pandangannya yang bergetar dan menggali salju yang menutupi tubuh Jihan dengan tangannya yang sudah berdarah.Salju yang menumpuk di gunung lebih dalam, setiap lapisannya mengubur Jihan. Wina berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengeluarkan suaminya dari dalam salju, lalu akhirnya melihat wajah Jihan yang berlumuran darah. Tidak ada rona kemerahan apa pun di wajah yang tampan itu, hanya ada noda darah dan salju yang menghiasi ....Delwyn menatap sosok ayahnya dengan tidak percaya. Dia pun jatuh terduduk, hatinya terasa remuk redam. Langit seolah mendadak runtuh dan hanya ada kegelapan tak berujung yang menyelimuti ...."Delwyn.""Tolong Ibu,

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1545

    Wina yang sedang mencari ke mana-mana sontak berhenti melangkah, rasanya dia seperti mendengar ada yang memanggil namanya. Wina pun menoleh dengan tatapan kosong, tetapi terlihat jelas hanya ada dia di sini.Wina berdiri dalam diam, lalu memegangi dadanya yang berdetak dengan begitu kuat. Tiba-tiba, hatinya terasa tersayat seolah-olah dia akan kehilangan sesuatu. Saking sakitnya, Wina sampai membungkukkan tubuhnya. Akan tetapi, rasa sakit itu tidak kunjung hilang ....Firasatnya mengatakan bahwa sesuatu terjadi pada Jihan. Di saat Wina ingin kembali mencari Jihan, tiba-tiba sosok Jihan yang tampan muncul di hadapannya sambil membawa sebuket mawar."Sayang, kok kamu di sini? 'Kan sudah kubilang tunggu aku?"Begitu melihat Jihan tampak baik-baik saja, jantung Wina yang semula berdegap kencang mendadak menjadi tenang kembali.Wina langsung melempar payungnya dan melompat memeluk Jihan dengan gembira.Wina menghela napas lega saat merasakan hangat tubuh dan napas Jihan."Sayang, kamu tahu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1544

    Saat melihat Jihan berdiri sempoyongan dan mengerahkan sedikit tenaga untuk melambaikan tangannya, Jefri akhirnya tidak tahan lagi. Dia menggertakkan gigi dan berlari secepat mungkin ke dasar Gunung Kiron ...."Kak Jihan, aku panggil dokter dulu, terus menyuruh robot itu naik gunung dan baru setelah itu aku akan menjemputmu! Kakak berdiri saja di sana dan tunggu aku, ya! Aku akan segera kembali!"Jalan gunung di malam hari memang tidak dapat diprediksi, salju yang turun dari langit seolah menjadi sumber penerangan. Jefri merasa seperti sedang berjalan di siang hari. Namun, saking langkahnya terburu-buru, Jefri sampai beberapa kali jatuh tersungkur ke atas tanah dan dia bahkan tidak tahu berjalan ke arah mana ....Jihan memandangi punggung Jefri yang berangsur-angsur menghilang dari pandangannya, lalu memegangi dadanya. Dia bisa merasakan detak jantungnya yang perlahan melambat. Jihan berdiri diam sambil merasakan bagaimana nyawanya meregang ....Entah berapa lama waktu berlalu, yang je

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status