Share

Kejujuran itu adalah lebih baik memang

"Tunggu!"

Sebuah suara yang tak lain dari Ummu Rasyidah mengehentikan Aisha yang hendak menyalami tangan sang ayahanda.

"Ummi?" Lirih Aisha pilu saat sang ibunda berjalan ke arah kumpulan mereka.

Ustadz Harun dan ummi Inayah saling lirik. Keduanya saling faham meskipun terdiam .

Sedangkan H Karim. Sebuah senyuman pilu terlukiskan dari bibirnya. Sesekali ia mengusap wajahnya yang basah dengan sorban yang ia kenakan.

"Kau tak perlu pergi, Nak!" Ummi Rasyidah memegang wajah ayu Aisha. "Kita akan pergi bersama,"

Ummi Rasyidah mengedarkan pandangannya pada semua yang hadir. Ia menyeka sudut mata yang masih basah. "Kita lebih baik katakan yang sejujurnya pada Gus Faruq,"

"Ummi benar. Kita tak perlu terfokus pada satu titik saja," Timpal ummi Inayah menguatkan ucapan Ummi Rasyidah.

"Tapi, bagaimana jika keluarga itu menagih janji yang tertulis
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status