Share

Ikhlas untuk garis takdir

Aisha menitikan mata saat melihat apa yang di sodorkan oleh lelaki yang bertugas menjaga rumah, tempat tinggal yang pernah memiliki kisah  dengan Arash beberapa minggu yang lalu.

"Ini...?" Lirihnya seraya terisak, tak sanggup melanjutkan kata yang seolah tercekat di tenggorokan. Dengan berat, membuka lembaran putih digenggamnya. "Apa...ma-maksud se-sem-ua ini, Pak..?"

Aisha masih berusaha untuk menahan gejolak di dada, demi sebuah jawaban dari sang penjaga. H. Karim yang melihat itu, langsung meraih kertas di tangan Aisha.

"Itu surat dari bang Arash, Pak. Dia menitipkan surat-surat berharga tentang restaurant yang ia hibahkan untuk nyonya Aisha. Dia, meminta Hubungi nomor dalam surat itu untuk informasi lebih lanjut!" Dengan debaran tak karuan, satpam itu menjelaskan.

Aisha, seketika tubuhnya serasa ambruk dan lemas seolah tak bertulang. Dunia seakan runtuh dan menimpa hanya dirinya seorang.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status