Share

Pengusiran yang kedua kalinya

"Menurut saya...." Sang Rois menggantung ucapannya. Malu, karena telah mendahului gurunya yang belum mengatakan pendapat.

"Mohon maaf, pak kyai! Saya takut salah!" Undur Qomarudin membatalkan ucapannya.

"Kita hanya manusia, Qomar!" Sahut kyai Samsul dengan lembut seraya melirik ke arah lelaki yang menjabat sebagai Rais. Kemudian ia menoleh kembali pada lelaki bertato yang ia temui dini hari dalam sumur.

"Kamu lelaki yang bertekad datang ke tempat ini, untuk membersihkan dirimu dari noda-noda hitam Kehidupan, dan ingin kembali ke jalan yang benar, Nak!" Tutur ustadz Samsul dengan bijaksana. Ia menatap penuh harap pada lelaki gondrong dan bertato yang berada tepat di hadapannya.

Apa? Seketika Arash merasa lemas. Kenapa kyai di hadapannya mengatakan hal yang sesungguhnya bertentangan dengan kenyataan?

Arash, betapa seperti ada sebilah pisau yang menggores ulu hatinya. Ia, lelaki yang hendak membunuh,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status