Share

Arash Tenggelam

"Semoga saja, setelah ini tidak ada kejadian yang tak terduga. Apa Perlukah aku selidik?"

Aula yang semula dihiasi dengan kerumunan banyak orang. Kini mulai sedikit senggang. Waktu selanjutnya menuju sesi ramah tamah para tamu.

Pernikahan yang memang mendadak ini dilakukan cukup meriah, Grup Hadroh yang bertugas menyambut para tamu, diambil dari pesantren ini sendiri. Pun, yang datang bukan hanya para ustadz. Melainkan para pejabat dan pembisnis hebat.

"Kau senang kan dengan pernikahan ini?" Sindir ummi Nayla yang tidak sengaja berselingan, sambil menatap sinis pada Aisha. "Ini kan yang kau inginkan, hai wanita shalehah?"

"Tidak, Ummi. Aisha sama sekali tidak berniat dan tidak bahagia dengan semua ini," sanggah Aisha cepat. Suaranya kian serak karena sedari tadi menahan tangis yang semakin terisak. Bukan menangisi pernikahan Gus Faruq dan Rumanah. Ia, hanya menangisi nasib dirinya yang malang.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status