Share

Dua raga satu cinta

"Biarlah, biarkan Mas menelan luka yang telah Mas janjikan dahulu, Aisha." ucap Arash tak kuasa menahan tubuhnya yang lemas seperti tak bertulang. "Jika kita berjodoh, maka kita akan bertemu!"

"Mas," suara Aisha yang hendak menyanggah menjauh saat sebuah tangan menyeretnya paksa.

Ummi Rasyidah, ia menarik tangan Aisha agar segera masuk rumah untuk berdandan dan tak lama-lama berpamitan.

"Terima kasih, Arash! Kini saya percaya, bahwa lelaki bajingan sepertimu pandai menepati janji," bisik Ummi Rasyidah. " Ingat, kau tinggal urus surat cerai kalian, agar Aisha bisa segera menikah selepas Iddah,"

Hati Arash menjerit menerima berita yang begitu menyayat luka. Tangannya hanya mengenggam angin dengan hampa  melihat Aisha yang melangkah semakin menjauh memasuki rumah yang digiring para santrinya.

"Aisha, mandilah. Kamu harus bersiap diri untuk menyambut mereka," pinta ummi Ras
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status