Share

Jendela

"Jendelanya tertutup. Tidak ada tempat mengintip, jadi saya tidak tahu bagaimana keadaan di dalam."

Neta mendengar suara preman pertama di depan pintunya. Walaupun berisiko tinggi meninggalkan sisi tempat tidur yang merupakan lokasi strategis untuk bertahan, ia tetap melakukan itu demi menutup jendela. Untung saja si preman kedua pun tidak mendobrak lagi, sehingga benda-benda di belakang pintu masih tergeletak di tempatnya.

"Jadi, apa yang harus kita lakukan sekarang?"

Preman kedua kedengaran bertanya, yang disambut dengan kesenyapan sesaat.

"Mungkin kita harus berusaha lebih kuat lagi mendobrak pintu ini. Cewek itu mungkin tidur dan sengaja meletakkan barang-barang di belakang pintu supaya tidak mudah dibuka."

Sebagai respons, preman kedua memasang kuda-kuda dan mengarahkan bahu kirinya untuk bertatap muka dengan pintu.

"Satu, dua, tiga!"

Preman kedua menghitung dan, mengikuti arahannya, preman pertama menubrukkan bahu kanannya ke pintu. Suara seper
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status