Share

Sidang

"Sidang? Besok? Tidak masuk akal!"

Ibu Fatih berdiri dan memekik di ruang besuk, membuat semua kepala yang ada di ruangan itu menoleh dan memberinya tatapan ingin tahu. Setelah melihat siapa yang telah memproduksi keributan, beberapa orang langsung berbisik dengan manusia di sampingnya dan tidak ragu-ragu melemparkan pandangan mencela.

Fatih yang sudah menduga reaksi ibunya akan seperti itu cepat-cepat menarik tangannya agar duduk kembali di kursinya, yang dituruti wanita fashionista setengah baya itu dengan enggan.

"Ibu, jangan teriak. Nanti petugas di sana menyuruh Ibu keluar."

Dengan matanya, Fatih menunjuk petugas yang menjaga ruang besuk, yang sudah menghadiahi mereka pandangan menegur.

"Fatih benar, Bu. Anda tidak boleh bertindak sembrono karena itu akan merugikan Anda sendiri."

Pengacara Fatih, pria bertubuh agak gempal dengan mata sedikit sipit bernama Kevan, ikut berkomentar.

"Tapi, ini sangat tidak adil, Pak Kevan. Bagaimana bisa anakku di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status