Share

Kafe

"Lepas! Saya bisa jalan sendiri. Tidak usah diseret-seret begini."

Kala menyentakkan tangan salah satu pria berjas hitam rapih yang menggamitnya tanpa sopan santun. Untung saja si pria tidak sedang berbohong sehingga sakit kepala tidak menggempur kepala Kala saat itu. Sambil menjaga jarak agar tidak disentuh lagi, Kala menoleh ke belakang, ke rumah mewah yang baru saja ditinggalkannya.

Dari jendela, Kala bisa melihat Neta dan ibunya juga dikawal oleh para pria berjas hitam menuju suatu tempat yang jelas-jelas tidak diinginkan oleh keduanya, dilihat dari cara mereka meronta ingin meminggatkan diri. Ia resah, bagaimana caranya ia bisa membantu Fatih kalau Neta disekap lagi? Padahal besok sudah sidang perdana kasus pembunuhan Lavi.

"Jalan cepat! Atau saya akan menyeret Anda lagi."

Suara berat yang datang dari belakangnya membuat Kala berhenti mengamati rumah mewah itu dan menghadap ke depan lagi, ke pintu pagar yang menjulang.

Begitu sudah berdiri di depan pintu pa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status