Share

23 Itu Bukan Cinta

“Sekarang dia ngajak aku ke Puncak Bogor, Ris. Aku curiga kayaknya dia maniak deh.”

“Hush! Sembarangan.”

“Ya apa coba namanya, abis ngajak ke hotel, trus ngajak ke Puncak.”

Puncak Bogor memang indah, banyak orang datang ke sana karena suasana yang dingin dan pemandangan alam yang memesona. Tapi beberapa orang datang ke sana dengan niat lain—seperti memadu kasih untuk mereka yang bukan merupakan pasangan sah.

“Positif thinking dikit, La. Kali dia mau ngajak makan sate.”

Arla memutar kedua bola matanya dengan malas meskipun Risma tidak bisa melihatnya karena ia memang langsung menghubungi Risma setelah berhasil kabur dari Ervin yang masuk ke dalam ruang kerja atasannya. “Kayak nggak ada sate aja di Jakarta.”

“Trus gimana? Kamu berani? Setelah apa yang pernah dia lakukan di hotel waktu itu.”

“Hmmm, nggak tau ah, aku nanti beli pepper spray dulu kali ya.”

Risma tergelak mendengar penuturan Arla. Tapi wanita seperti Arla memang seharusnya membawa benda-benda untuk melindungi diri. Sudah ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status