Share

Bab 20 C

Lokasi stasiun dan kantorku tak terlalu jauh. Sebagai orang kepercayaan bos, sebenarnya aku bisa datang kapan saja. Tapi, buat apa aku datang siang, jika sejak pagi aku sudah siap?

“Kamu sekarang naik motor, Mas?”

Aku tahu siapa yang berkomentar itu. Sudah aku minta ralat dengan panggilan "Pak", tetap saja dia menyematkan panggilan "Mas". Apa maunya?

Rupanya Vania melihatku sedang memarkir motor karena dia sudah datang terlebih dahulu.

Hari ini, jadwal kami meninjau proyek karena ada klien yang ingin langsung melihat lokasi. Mobil operasional juga sudah disiapkan oleh Dimas di parkiran. Mereka hanya tinggal menunggu.

“Iya,” jawabku singkat. Tak ada lagi yang ingin kujelaskan padanya.

Meskipun dia kembali menjadi asistenku, tapi aku kini bersikap untuk menjaga jarak padanya. Biarlah dia menyangka aku kere dan tidak kuat mentraktirnya seperti dulu, karena memang kenyataannya demikian.

Kini, dia lebih memilih mendekat ke Firman yang dompetnya lebih tebal.

Aku baru menyadari ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status