Share

Bab 23 B

Keesokan harinya, Namira tak mau membolos kerja lagi. Apalagi sebenarnya fisiknya biasa saja. Justru saat di kantor, dia dapat mengalihkan dari rasa mual dan pusing akibat ngidam.

"Kalau masih sakit, nggak usah masuk dulu," ujar Haris saat baru datang. Ia melihat Namira sudah duduk di meja kerjanya.

"Kata siapa sakit? Hamil itu sehat," jawab Namira. Ia tak mau dikasihani.

Haris hanya menghela nafas. Keras kepala adalah salah satu sifat yang dia sukai dari Namira.

Tapi, muncul juga rasa perih di hati Haris. Namira sudah hamil lagi. Gadis yang dulu ditaksirnya kini sedang mengandung anak ketiga. Sementara dia? Masih saja sendiri dan belum ada tanda-tanda berkeluarga.

Sejak pinangannya tidak diterima oleh Namira, Haris memilih fokus pada pekerjaan dan melupakan semua yang berhubungan dengan keluarga dan cinta. Tak heran jika perusahaannya cepat berkembang dan sudah banyak proyek yang ditanganinya.

"Aku nggak mau dispensasi ya. Aku bisa kerja kayak biasa," tutur Namira sebelum Haris
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status