Share

Bab 22A

“Pak Haris? Ada apa?” Namira tergopoh-gopoh keluar setelah mengintip bahwa tamunya adalah atasannya.

Mulut Reno mencebik. benaknya berbicara, ini hanyalah drama. Bola matanya ke kanan dan ke kiri menatap Namira dan Haris bergantian.

Untung Namira tidak sempat dandan. Hanya pakai bergo yang biasa dia gantungkan di dapur. Aman, batin Reno sambil menatap penampilan istrinya.

“Tadi Maysa bilang kalau kamu ngga masuk karena sakit. Jadi, sekalian aku mampir mau ngasih ini.” Tangan Haris mengangsurkan tas jinjingnya pada Namira. Lalu berkata lagi,” boleh aku masuk? Ada yang ingin aku sampaikan...” lanjut Haris.

Reno mendengus. Sudah tahu nggak dipersilahkan, masih ngebet pengen masuk, umpat Reno dalam hati.

Reno memang hanya sengaja membuka sedikit celah pintunya, tanpa mempersilahkan, hingga Namira datang menghampiri.

Buru-buru Namira menyenggol lengan Reno agar mempersilahkan atasannya masuk. Lagi pula, atasannya juga sudah berjasa membeli mobilnya saat mereka terjerat cicilan. Ngga e
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status