Share

96. Puncak Kemarahan Bram 2

Puspa bersandar di dada sang suami. Bram memeluknya. "Kamu sudah hamil sebelum kita honeymoon. Maafkan mas yang terlalu sibuk, Puspa."

"Nggak apa-apa. Aku ngerti kok."

"Rencananya mas mau ngajak kamu bulan madu sehabis panen selesai. Ternyata keduluan kamu hamil."

Mereka ngobrol hingga Maghrib. Usai salat langsung turun untuk makan malam.

Seperti biasa, Puspa menata meja makan dibantu sama Mak Sri.

"Kakak mana, Dek?" tanya Bram saat melihat Sony turun sendirian.

"Masih di kamar, Pa. Tadi sudah Sony panggil, tapi Kak Vanya nggak menjawab."

Bram kembali berdiri dan menaiki tangga. Mengetuk pelan kamar putrinya. "Kak, ayo turun. Kita makan malam."

Pintu terbuka. "Iya, Pa."

"Kamu kenapa? Ada yang mau kamu ceritakan ke papa?"

"Nggak ada."

Vanya melangkah lebih dulu, diikuti Bram dari belakang. Serasa makin berjarak saja antara dirinya dengan sang anak. Apa dirinya salah menikah lagi? Apa salah memilih wanita yang tidak disukai putrinya?

Tapi kalau menuruti Vanya, Bram yang tidak bersedi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
Vanya ketakutan dengan prasangkanya sendiri.. dia tuh sebenarnya cemburu sama Puspa..
goodnovel comment avatar
Yanyan
anak ABG labil cemburu sama papah nya ..di tambah kompor meleduk dr keluarga Santi ..gak apa" ceritain aja hal" buruk tentang keluarga Santi ..biar Vanya ngerti ..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status