Share

102. Pulang 2

"Iya. Wong dia pernah bilang, pengen punya suami seperti suami kakaknya yang paket komplit. Jadi Santi diam-diam menyukai Mas Bram sewaktu pria itu masih menjadi suami kakaknya. Kebetulan juga Mbak Sandra meninggal karena sakit, kesempatan dong buat Santi untuk deketin mantan ipar. Sampe ada masalah sedikit sama suaminya, dibikin besar dan dia punya alasan untuk minta cere."

"Astaghfirullah."

"Eh, didukung pula sama Bu Harso. Klop dah. Tapi sayang gagal ngegaet ipar. Malah sekarang ponakannya dijadikan umpan untuk mendapatkan laki-laki itu. Aku sudah ngingetin dia, tapi nggak digubris. Sayang banget, dia tuh berpendidikan, cantik, dan punya usaha. Tapi kalau terus bersikap seperti ini, jadinya perempuan nggak punya harga diri."

Vanya terkejut. Napasnya sampai terengah-engah mendengar percakapan mereka. Gadis remaja itu memegangi dadanya yang sesak. Air mata sudah merembes membasahi pipi.

Tadi malam sebenarnya dia sudah mendengar percakapan nenek dan tantenya. Namun belum begitu paham.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
semoga setelah ini Vanya bisa sadar & bersikap baik sama Puspa..
goodnovel comment avatar
Yanyan
kebaikan akan datang dgn sendirinya..gak sabar Vanya bestian sama Puspa ..
goodnovel comment avatar
Indah Wirdianingsih
gak ada orang yg bener2 tulus sayang ke vanya selain papa, bunda puspa ,soni,dan uty,
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status