Share

95. Puncak Kemarahan Bram 1

PERNIKAHAN

- Puncak Kemarahan Bram

Vanya melamun di kamarnya. Benarkah Puspa hamil? Perkataan Sony pagi itu mengusik jiwanya. Seminggu ini ia kerap memperhatikan apapun yang dilakukan oleh Puspa. Sering mencuri pandang area perut yang terlihat masih rata. Apa karena Puspa memakai gamis longgar sehingga perutnya tidak kentara. Ia merasa terombang-ambing oleh perasaan yang sulit dijelaskan. Dia tidak menginginkan anggota keluarga baru. Apalagi bayi itu dilahirkan oleh Puspa.

Selain muntah-muntah dan perut membuncit, apalagi tanda-tanda orang hamil? Entahlah, Vanya tidak paham.

Namun kenapa papanya tidak memberitahunya dan Sony kalau memang benar mau punya adik.

Sungguh ia tidak terima. Vanya merasa papanya telah melupakan dan mengkhianati mama mereka. Apalagi kalau benar Puspa hamil. Vanya merasa terancam, seolah-olah kehadiran calon adik barunya akan menggeser posisinya dalam keluarga. Simbol perubahan yang akan mengubah segalanya. Takut kehilangan perhatian yang selama ini ia terima
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Denovanti
Vanya emang minta dijitak nih....
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
kirain Vanya dah luluh ternyata masih beloom ikhlas..
goodnovel comment avatar
Yanyan
Santi masih blom kapok ya di semprot Bram..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status