Share

100. Takut Kehilangan 3

Apa Uti dan adiknya juga marah padanya? Vanya tidak berani menelepon atau mengirimkan pesan pada utinya. Takut kalau sakit utinya mendadak kambuh.

Vanya memeluk guling sambil terus menangis sepanjang malam. Dia takut menghadapi hari esok tanpa papanya.

***L***

"Mas, nggak pulang dulu lihat Sony?" tanya Puspa sepagi itu. Ketika jarum jam menunjukkan pukul enam pagi.

Di kamar perawatan hanya ada mereka berdua saja, karena habis subuh tadi Pak Lurah dan Bu Lurah pamit pulang. Sebab pagi ini mempekerjakan beberapa orang di sawah.

"Mas sudah meneleponnya subuh tadi. Dia minta dijemput ke sini setelah pulang sekolah."

"Bagaimana pertemuan Mas dengan Vanya kemarin sore? Apa dia ikut pulang?"

"Tidak perlu kamu pikirkan mengenai Vanya. Kamu fokus untuk pulih dulu, ya. Biar mas bisa segera mengajakmu kembali pulang ke rumah."

Puspa mengangguk pelan. Mendengar jawaban suaminya, pasti tidak ada perubahan apapun setelah Bram datang menjemput. Sekeras itukah Vanya? Bermakna kebencian gadis itu terh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (21)
goodnovel comment avatar
Andin Gemoy
oh so sweet..ada yg mengucap cinta ha.,ha..ha,.. apa nggak merona tuh wajah puspa... mmg selalu ada hikmah disetiap peristiwa.. puspa kehilangan baby tp mendapatkan cinta dari suami Vanya mmg perlu diberi pelajaran tp jgn berlarut bram
goodnovel comment avatar
Ikamama Melghib
up nya dong mbk lis ...
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
bagus Bram.. sekali² Vanya perlu dikerasin ntr juga luluh sendiri..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status