Share

115. Super Premium 3

Gadis itu memucat. Dia takut. Takut menghadapi eksekusi dan takut memiliki anak tanpa ayah. Semua sangat membingungkan.

"Kalau kamu ingin tahu pendapat mas. Mas ingin kamu mempertahankan anak itu. Pergi dari kota ini. Percayalah, mas nggak mungkin membiarkanmu sendirian. Jangan menambah dosa dengan membuang bayi yang tidak tahu apa-apa."

Denik merinding. Air mata kembali menetes dipipinya. "Jika aku memilih mengasingkan diri, bagaimana aku bilangnya pada papa dan mama?"

"Mas yang akan ngomong sama mereka. Jangan terlalu lama mengambil keputusan. Karena mas harus segera mencarikan tempat tinggal untukmu. Sebelum papa memaksamu untuk aborsi."

Air mata Denik terus berderai.

"Kamu pasti bisa merawat anakmu dan menjadi ibu yang baik. Mas nggak akan diam saja, Den. Pasti membantumu."

"Baiklah. Aku ikut saran mas saja."

Dikri bernapas lega. Dia bisa menyelamatkan adiknya dari segala kemungkinan yang terjadi saat aborsi, juga menghindarkan dari kekejaman membunuh janin yang tidak berdosa. De
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (17)
goodnovel comment avatar
PiMary
Otak laki2 yaaa gak jauh2....staycation jd alasan heheh.
goodnovel comment avatar
Andin Gemoy
ha..ha..ha..bram..... sdh niat buka puasa.. puasa berapa lama bram kwkwk
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
mas Bram Otewe buka puasa nih.. sat set sat set pokok e.. pak Maksum percaya banget sama dokter aborsi kepercayaannya.. jangan² pernah nganterin seseorang aborsi juga nih..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status