Share

116. Honeymoon 1

Penulis: Lis Susanawati
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-15 14:25:44

PERNIKAHAN

- Honeymoon

Sore itu langit memancarkan semburat warna jingga. Menyambut perjalanan baru yang akan ditempuh oleh Bram dan Puspa. Udara terasa sejuk.

Tadi mereka sudah pamitan pada anak-anak. Bagi Sony dan Vanya tidak masalah. Karena dulu pun sering ditinggal papa dan mamanya keluar kota. Lagian mereka juga harus sekolah. Bu Dewi yang menemani anak-anak di rumah.

Sesekali Bram menoleh ke arah Puspa yang duduk di sampingnya, tampak cantik dalam balutan gaun ringan berwarna pastel.

"Kita akan nginap di Batu malam ini. Besok pagi baru berangkat ke Malang Selatan," ujar Bram seraya memandang istrinya sekilas. Karena dia harus fokus untuk menyetir di jalanan yang berkelok dan menanjak. Masuk ke Ngantang, kabut mulai turun membatasi pandangan.

Mobil melaju tenang, melintasi jalan-jalan yang dikelilingi pepohonan rindang. Musik lembut dari radio mengalun, menambah suasana syahdu di dalam perjalanan.

"Kenapa?" tanya Bram melihat Puspa duduk tak nyaman.

"Pinggulku kesenggol tas, Ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Lis Susanawati
kelamaan puasa sih
goodnovel comment avatar
Lis Susanawati
nggak sabar
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
Alon Alon mas Bram.. Ojo grusa grusu... hehehe...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • PERNIKAHAN (Rahasia Kelam Seorang Istri)   117. Honeymoon 2

    Pagi itu, sinar matahari perlahan menyusup melalui celah-celah tirai. Menciptakan cahaya lembut yang membalut kamar mereka. Suara kicau burung di luar sana, menambah syahdu suasana pagi yang dingin dan masih berkabut.Bram dan Puspa duduk menikmati teh panas dan sandwich. Pengganjal lapar setelah malam panjang melelahkan. Wajah Puspa meski terlihat lebih segar dengan rambut basahnya, tapi tidak bisa menyembunyikan kelelahannya. "Anak-anak kemarin nggak sibuk nanya apa-apa saat kita pamitan, Mas," kata Puspa."Mereka sudah terbiasa," jawab Bram sambil mengunyah sandwich. Wajah Puspa sedikit berubah. Membayangkan Bram yang selalu mengajak istri pertamanya keluar kota tanpa anak-anak. Seperti ini tentunya."Empat tahun kemarin, mas sering keluar kota untuk urusan pekerjaan. Makanya Vanya dan Sony sudah terbiasa ditinggal," ralat Bram karena ia mengerti apa yang sedang dipikirkan istrinya. Walaupun itu tidak mengurangi dugaan di benak Puspa."Oh," jawab Puspa singkat.Bram bergeser duduk

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15
  • PERNIKAHAN (Rahasia Kelam Seorang Istri)   118. Honeymoon 3

    "Di Madiun aku harus tinggal di mana, Mas?" tanya Denik yang terlihat begitu tertekan. Dikri yang duduk di depannya juga kebingungan. Dia awam dengan kota itu. "Nanti mas pikirkan. Yang penting kamu mendapatkan tempat yang aman di sana.""Kalau Mas sendiri nggak tahu, lebih baik aku nggak usah tinggal di sana. Aku tetap tinggal di sini saja. Dikurung dalam kamar juga nggak apa-apa," ucap Denik pasrah. "Bagaimana kalau di Malang? Mas paham kota itu dari pada kota yang lainnya. Dan besok pun kamu sudah bisa pindah ke sana. Mas ada kenalan yang bisa dipercaya."Denik diam. Di sana pun dia tetap takut keluar sendirian. Ujung-ujungnya akan tinggal di dalam rumah juga. Kalau demikian bukankah lebih baik kalau dia tidak usah pindah. Namun ia sangat kecewa dengan kedua orang tuanya. Mereka sibuk menjaga nama baik sendiri dan tidak mempedulikan bagaimana tertekannya sang anak."Baiklah, Mas. Aku pilih Malang." Akhirnya gadis itu membuat keputusan. Lebih baik menjauh dari keluarganya. "Oke.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15
  • PERNIKAHAN (Rahasia Kelam Seorang Istri)   119. Sandra 1

    PERNIKAHAN - Sandra"Sayang, kita pergi dari sini!" ajak Bram menyudahi makan dan mendorong piringnya menjauh. Mereka harus pergi sebelum Dikri dan perempuan itu mencari tempat duduk setelah memesan makanan.Bram tidak tahu kalau yang bersama Dikri adik dari laki-laki itu.Puspa kaget juga bingung. Kenapa harus pergi, padahal makanan mereka baru di makan beberapa suap. "Kenapa, Mas?""Kita cari makan di tempat lain saja. Di sini kurang enak." Bram mencondongkan tubuh dan membisiki istrinya.Tentu saja makin membuat Puspa merasa aneh. Selama beberapa bulan ini, mana pernah Bram protes soal rasa makanan. Dia selalu menghargai masakan yang dibuatnya atau di masak oleh ART mereka."Kita pergi."Puspa memandang makanan di piring atas meja. Sayang banget kalau ditinggal. Sebenarnya masakan restoran itu sangat enak. Aneh saja suaminya mendadak bilang tidak enak. Padahal apa yang dimasaknya jauh lebih hambar.Terpaksa Puspa mengikuti kemauan suaminya. Diraih tas dan menyambut uluran tangan B

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-16
  • PERNIKAHAN (Rahasia Kelam Seorang Istri)   120. Sandra 2

    "Buruan di makan. Setelah itu kita belanja kebutuhan rumah. Besok pagi orang yang menemanimu datang. Dia saudara teman mas. Jadi kamu nggak usah khawatir. Mas kenal baik sama mereka.""Ya," jawab Denik lirih sambil menyuap nasinya.Perasaan Dikri tak kalah kalang kabut. Dia sedih melihat kondisi adiknya. Benarkah ini imbas dari kesalahannya? Atau kesalahan orang tuanya. ***L***"Mas, makanan di mall tadi jauh lebih enak loh daripada di sini," bisik Puspa. Bram membawa istrinya makan di sebuah restoran yang jauh dari mall tadi. Sengaja mengajak berkeliling dulu, sebelum memutuskan berbelok di sebuah restoran."Kenapa tiba-tiba Mas ngajak pergi. Mubazir makanan yang kita pesan tadi," lanjut Puspa. Wajahnya tampak menyesal. Sayang banget padahal tadi baru beberapa suap saja menikmati sup iga."Ada apa sih, Mas?""Tidak ada apa-apa.""Pasti Mas punya alasan," kejar Puspa."Rame banget di sana tadi. Jadi tak leluasa mau makan sambil ngobrol."Alasan kali ini masuk akal. Walaupun mereka

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-16
  • PERNIKAHAN (Rahasia Kelam Seorang Istri)   121. Sandra 3

    Bram menarik napas dalam-dalam. Dia tidak ingin mengingatnya lagi. Dia sudah menutup rapat-rapat masa lalunya. Makanya tak salah dia bilang ke Puspa, kalau dia sudah selesai dengan masa lalunya. Benar. Bagi Bram memang sudah selesai dengan Sandra.Puspa mengerjab dan perlahan membuka mata. Bram tersenyum menatapnya. Kemudian mengecup bibir ranum yang sejak tadi ingin dilumatnya."Mas, nggak tidur?"Bram menyentuhkan hidungnya ke ujung hidung Puspa. "Kamu cantik."Puspa membalasnya dengan mencubit perut liat suaminya, membuat Bram sedikit berjingkat. Tatapan mereka saling bertaut, mesra dan romantis. Sentuhan jemari berbicara tanpa kata. Setiap desah napas menyatu dalam irama yang sama, menciptakan suasana intim di mana hanya ada mereka berdua, tenggelam dalam kebahagiaan yang menyelimuti hati. Seakan-akan dunia luar tak lagi penting, hanya keberadaan satu sama lain yang menjadi pusat segalanya.Ini bukan kali pertama Bram jatuh cinta. Namun kebahagiaan yang dulu, hanya bertahan bebera

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-16
  • PERNIKAHAN (Rahasia Kelam Seorang Istri)   122. Kehancuran 1

    PERNIKAHAN- Kehancuran Hujan menyisakan gerimis saat Dikri terjebak jalanan penuh sesak ketika perjalanan pulang dari Kediri. Tiap jam begini, para karyawan pabrik waktunya pulang menyebabkan mobil merayap di aspal basah.Sambil melaju dengan tersendat-sendat, ia memperhatikan sekeliling, tanpa sengaja melihat mobil papanya yang berhasil menerobos kemacetan, berbelok di pelataran sebuah hotel yang berada tepat di kiri jalan. Tambah terkejut saat melihat papanya turun bersama seorang perempuan berbaju seksi dengan rambut sebahu. Dikri menajamkan penglihatan. Siapa wanita itu? Baru kali ini ia melihatnya. Dikri tidak memiliki celah untuk keluar dari kungkungan jalanan yang merayap, karena mobilnya berada di tengah jalan. Padahal papanya sudah bilang, dia tidak boleh keluar rumah karena besok hari pemilihan. Hari tenang. Namun dia nekat pergi sendiri karena ada urusan pekerjaan. Tidak tahunya, sang papa pun keluar. Dan di sini, ia melihat sang papa dengan selingkuhannya. Dikri yaki

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • PERNIKAHAN (Rahasia Kelam Seorang Istri)   123. Kehancuran 2

    "Mungkin dalam perjalanan, Ma. Biasa ponsel papa di silent, kan?" Tidak mungkin Dikri memberitahu sang mama dalam situasi seperti ini.Dikri yang gelisah, naik ke lantai dua dan duduk di balkon. Entah sudah berapa batang rokok dihabiskan dalam sekali duduk. Mereka memang sudah semaksimal mungkin dalam kampanye. Mulai dari berkeliling ke desa-desa hingga menjanjikan program-program yang menguntungkan rakyat."Papa yakin, kamu bakalan menang. Fokus dulu pada pemilihan. Adikmu sudah ada yang mengurusnya. Setelah kamu berhasil duduk di kursi dewan, segerakan pernikahanmu dengan Maya. Mereka pun sudah keluar uang banyak untuk mensupport kita." Tadi pagi sang papa bicara seperti itu padanya.Namun sore ini Dikri gelisah bukan main. Terlebih setelah memergoki papanya. Ia mulai mempertanyakan setiap langkah yang telah diambil selama masa kampanye. Apakah janji-janjinya cukup menarik? Apakah tim kampanyenya bekerja dengan baik? Ia juga menyadari bahwa lawan-lawannya adalah politisi yang lebih

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • PERNIKAHAN (Rahasia Kelam Seorang Istri)   124. Kehancuran 3

    Selesai menelepon ayahnya, ponsel Indah kembali berpendar. Ada panggilan masuk dari Denik. Gadis yang tengah hamil itu pun terisak-isak waktu bicara dengan istri sepupunya. Dia sudah tahu kabar itu. Indah berusaha menenangkan. "Aku hanya sedih mikirin mama, Mbak. Gimana mama sekarang?""Dia di kamar. Di tenangkan sama masmu. Kamu fokus saja sama kehamilanmu. Tante Ira bersama kami di sini.""Iya, Mbak. Aku hanya mikirin kondisi mama saja. Terserah dengan papa. Aku nggak peduli," ujar Denik. "Sudah tahu aku diperkosa, papa bukannya simpati, tapi malah sibuk dengan nama baiknya sendiri. Sekarang papa sendiri yang merusak reputasinya," lanjut Denik berapi-api.Indah mendengarkan sambil mengucap syukur. Memiliki ayah seperti Pak Fathir yang selalu melindungi anak-anaknya. Sikap ayahnya dan Pak Maksum sungguh jauh berbeda dalam menghadapi musibah yang sama, yang menimpa putri mereka. ***L***"Sayang, kenapa melamun?" tegur Bram sambil duduk di samping sang istri, yang termenung di ruang

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17

Bab terbaru

  • PERNIKAHAN (Rahasia Kelam Seorang Istri)   208. Bidadari Kecil 3

    "Bagaimana, May?" teriak Dikri. Tidak sabar menyambut Maya yang keluar dari kamar mandi malam itu."Bentar!"Dikri mondar-mandir menunggu. Dia berharap ada kabar bahagia malam ini. Sudah membayangkan memiliki anak perempuan yang cantik. Biar terobati rindunya pada Denik.Maya keluar dari kamar mandi."Bagaimana?" "Aku hamil," ucap Maya dengan suara bergetar dan netra berkaca-kaca. Menunjukkan testpack dengan garis dua di tangannya.Mata Dikri membelalak dan langsung memeluk Maya dengan erat, hampir tak percaya dengan kabar bahagia itu meski harapannya begitu besar. "Alhamdulillah."Akhirnya setelah dua bulan menikah, Maya baru hamil. Biar menepis dugaan sebagian orang kalau mereka menikah diam-diam karena Maya hamil duluan.Tidak adanya resepsi dan nikah dadakan membuat beberapa orang berprasangka buruk. Apalagi Maya seorang janda."Besok kita cek ke dokter, Mas. Baru ngasih tahu orang tua kita.""Iya." Dikri masih speechless. Tak henti ia mengucap syukur. Masih diberikan kesempatan

  • PERNIKAHAN (Rahasia Kelam Seorang Istri)   207. Bidadari Kecil 2

    "Sampai sekarang Rayyan belum tahu kalau akulah yang menghancurkan harapannya. Semoga sampai kapanpun dia nggak akan pernah tahu, Ma.""Baiklah kalau gitu. Kita nggak usah ngadain resepsi saja." Bu Ira mengelus punggung putranya sambil tersenyum. Dalam hati berdoa semoga semuanya akan baik-baik saja. Dikri dan Maya bahagia.***L***Dua bulan sudah Dikri dan Maya menjadi pasangan suami istri. Mereka tinggal di rumah orang tua Maya karena Bu Anang di Surabaya menunggui Mika yang hendak bersalin. Tiap akhir pekan mereka menginap di rumah orang tua Dikri atau berkunjung ke Surabaya.Maya membuka jendela dapur saat matahari pagi sudah menerobos masuk. Tiap selesai salat subuh, ia akan sibuk di dapur untuk menyiapkan sarapan. Selalu memastikan pagi mereka dimulai dengan sarapan bersama sebelum berangkat kerja. Meski sama-sama sibuk. Salah satu kebiasaan mereka adalah mengatur makan siang bersama setidaknya dua kali seminggu. Kalau Dikri ada acara di luar kantor, ia akan menjemput Maya untu

  • PERNIKAHAN (Rahasia Kelam Seorang Istri)   206. Bidadari Kecil 1

    PERNIKAHAN - Bidadari Kecil "Assalamu'alaikum.""Wa'alaikumsalam."Di depan pintu ada Rayyan bersama Najiya yang tengah hamil besar."Hai, Ray. Ayo, masuk!" Dikri bangkit dan menyambut tamunya. Mereka jarang sekali bertemu dan berkomunikasi lewat telepon. Rayyan pasti lebih sibuk setelah menikah.Maya memperhatikan pasangan itu. Dia belum pernah melihatnya. Karena hampir kenal semua teman-teman Dikri."Nikah nggak ngabarin sih, Mas," protes Rayyan sambil bersalaman. Kemudian ia dan Najiya menyalami Maya, Pak Maksum, dan Bu Ira. Dikri mengenalkan Maya pada Rayyan dan Najiya."Mari silakan duduk," ujar Bu Ira."Maaf, rencananya kan mau tunangan dulu. Tapi kami langsung nikah siri atas saran keluarga. Baru nanti mendaftarkan pernikahan ke KUA. Kapan kalian datang?""Tadi pagi. Dan kami dikasih tahu sama Budhe. Alhamdulilah, saat berulang kali kutanyai Mas Dikri bilang nggak punya pacar. Eh tiba-tiba saja nikah. Rupanya main rahasia selama ini."Dikri tertawa. "Tanyakan ke Budhe, giman

  • PERNIKAHAN (Rahasia Kelam Seorang Istri)   205. Semalam di Telaga Sarangan 3

    "Apa dulu itu, kamu menyukai gadis lain, Dik? Makanya dengan berbagai alasan kamu menunda pernikahan kita?" Namun pertanyaan itu hanya terucap dalam dada. Dia tidak akan menanyakannya dan tidak usah tahu. Yang penting mereka sekarang berkomitmen untuk melangkah beriringan membina masa depan. Lupakan masa lalu. Sepahit apapun itu. Dirinya sudah menerima Dikri dan menerima seluruh kisahnya."Kita akan saling mencintai sampai kapanpun, May." Dikri mengecup puncak kepala istrinya. Ia menyadari betapa beruntungnya memiliki Maya. Dikri berjanji dalam hati untuk selalu menjaga Maya, melindunginya, dan menjadi suami yang setia.Maya mengeratkan pelukan. Keduanya terhanyut dalam perasaan dan tuntutan kebutuhan ragawi. Ternyata Maya sudah mengenakan gaun istimewa untuk suaminya. Membuat mereka tidak sabar untuk segera tenggelam menikmati malam pernikahan.Sarangan menjadi saksi keduanya untuk menyempurnakan hubungan. Maya tidak pernah tahu, bahwa dia bukan yang pertama bagi Dikri. "Dik, kita

  • PERNIKAHAN (Rahasia Kelam Seorang Istri)   204. Semalam di Telaga Sarangan 2

    "Setelah ini kamu dan Dikri harus mulai membahas mau tinggal di mana, May. Sebab Dikri pun sekarang menjadi anak tunggal. Jangan sampai hal begini akan jadi masalah. Kalau Mas, maunya kamu nemenin Mama," kata Bayu."Mas Bayu, nggak usah khawatir deh. Mama akan ikut aku ke Surabaya. Nungguin aku lahiran. Jangan khawatir, ada ART di rumah jadi Mama hanya duduk mengawasi saja saat kami tinggal kerja. Iya kan, Ma?" Si bungsu merangkul bahu mamanya.Sejak menikah, Mika memang mau mengajak mamanya tinggal bersama. Tapi Bu Anang menolak dengan alasan, kasihan Maya sendirian."Sekarang Mbak Maya kan sudah menikah, Ma. Ada suami yang jagain. Jadi Mama nggak perlu khawatir lagi."Bu Anang memandang Maya. Anak yang paling dekat dengannya. Dibanding dengan kedua saudaranya. Maya yang mungkin bisa dibilang kurang beruntung. Itu pun karena ada andil orang tua yang memaksakan kehendak."Nggak apa-apa Mama ikut ke Surabaya. Kalau pengen pulang ke Nganjuk kan bisa kami jemput. Pengen ke Surabaya bisa

  • PERNIKAHAN (Rahasia Kelam Seorang Istri)   203. Semalam di Telaga Sarangan 1

    PERNIKAHAN- Semalam di Telaga Sarangan "Mbak, dulu dia mengulur-ulur waktu nikahin aku. Sekarang dia maunya buru-buru. Kami nikah secepat kilat kayak habis di gropyok hansip saja.""Sssttt, jangan ngomong begitu. Memang takdir jodoh kalian baru sekarang," jawab sang kakak ipar seraya mengaplikasikan bedak di wajah Maya. "Apapun yang pernah terjadi, Mbak salut kalian bisa kembali bersama. Ini jodoh yang sempat belok arah namanya." Nafa, istrinya Bayu terkekeh. "Mbak aja kaget waktu dikabari mama.""Aku sendiri rasanya nggak percaya. Padahal aku sudah mengubur dalam-dalam harapan itu.""Kalian ini jodoh yang tertunda. Mbak doain kalian bahagia. Jangan tunda, segeralah punya momongan. Usiamu sudah tiga puluh tiga tahun, kan?"Maya mengangguk. Make up sudah selesai. Maya membuka lemarinya dan mengambil kebaya warna putih tulang. Itu baju yang ia pakai di hari pernikahan adik perempuannya. Mika. Baru setahun yang lalu, pasti masih muat. Modelnya simple, masih mewah kebaya pengantin saat

  • PERNIKAHAN (Rahasia Kelam Seorang Istri)   202. Mendadak Nikah 3

    "Sudah kubilang kalau itu bukan masalah bagiku. Kamu nggak harus berkata panjang lebar, May. Cukup bilang, ya atau tidak. Aku sudah mengerti." Dikri memandang Maya. Sedangkan Maya memandang gerimis di hadapannya. Pemandangan sore ini begitu indah. Wanita itu menoleh pada lelaki di sebelahnya. "Ya," ucapnya pasti.Senyum Dikri merekah,terlihat sangat lega. Kali ini sesuai seperti apa yang ia harapkan. "Aku akan membicarakannya dengan papa dan mama. Sudah pasti dalam waktu dekat ini, aku akan datang untuk melamarmu.""Aku ingin acara yang sederhana saja.""Aku setuju. Bagaimana kalau hari Minggu ini kami ke rumahmu.""Minggu ini?" Maya kaget. Dia pikir tidak akan secepat ini meski pun sudah mengiyakan."Iya.""Dik, aku belum ngabarin Mas Bayu. Belum tentu kalau dadakan gini dia bisa pulang. Dia yang sekarang menjadi waliku setelah papa tiada.""Ya, aku ngerti. Kalau gitu, kutunggu kabar darimu. Tapi nanti aku ingin ketemu mamamu sebentar saja.""Oke." Keduanya saling pandang. Kemudian

  • PERNIKAHAN (Rahasia Kelam Seorang Istri)   201. Mendadak Nikah 2

    "Kita bisa berjuang bersama-sama, May. Jangan lagi menyesali masa lalu. Kita buka lembaran baru.""Dik, kasih aku waktu untuk bicara dengan mamaku.""Apa aku perlu bicara langsung dengan beliau sekarang.""Jangan. Biar aku saja. Besok sepulang kerja kita bisa ketemuan. Aku sudah merasa lebih baik, jadi besok bisa masuk kerja."Dikri mengangguk. "Baiklah. Kalau gitu, aku pamit pulang. Aku mau pamitan sama mamamu." Dikri memandang pintu tengah yang menghubungkan dengan ruang belakang."Bentar." Maya bangkit dari duduknya dan mencari mamanya di belakang.Bu Anang muncul seraya tersenyum. "Mau balik, Nak Dikri?""Ya, Bu. Terima kasih untuk makan malamnya. Saya ke sini malah ngerepotin.""Nggak ngerepotin. Hati-hati ya! Salam buat Pak Maksum dan Bu Ira.""Iya, Bu." Dikri mencium tangan Bu Anang, kemudian melangkah keluar di antar oleh Maya hingga ke teras. "Besok pagi kujemput. Kuantar ke tempat kerjamu. Biar sorenya kita bisa ketemuan.""Nggak usah. Aku bisa berangkat bareng temanku.""Ok

  • PERNIKAHAN (Rahasia Kelam Seorang Istri)   200. Mendadak Nikah 1

    PERNIKAHAN - Mendadak NikahMaya spontan membeku dan bertambah pucat. Apa dia tidak salah dengar. Namun lelaki di hadapannya ini tampak sangat serius. Maya menghela nafas panjang untuk menghilangkan debaran dalam dada."Dik, kemarin dokter bilang aku hanya kecapekan, sekarang kamu ingin membuatku jantungan? Jangan bercanda, deh!""Aku nggak bercanda, May. Sumpah!"Suhu tubuh Maya yang mulai normal, kini rasanya kembali panas dingin. Sama sekali dia tidak kepikiran lagi bisa kembali bersama Dikri, meski hubungan mereka membaik belakangan ini."Aku serius, May."Maya serasa menggigil. Dia memang mencintai Dikri, tapi sejak putusnya pertunangan mereka dan Maya menikah dengan laki-laki lain, ia berusaha melupakan perasaan itu. Mengubur harapannya. Ada hal-hal yang tidak dipahami oleh Maya tentang Dikri. Di mana lelaki itu tidak begitu peduli dengan hubungan mereka disaat masih terikat pertunangan. Maya pun sebenarnya merasakan hal itu, meski tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Mengun

DMCA.com Protection Status